SEMBILAN📍SEKOTAK SEMANGAT

12 4 1
                                    

STAY HEALTY AND SAFETY GUYS!

HAPPY READING, GUYS 📖

JANGAN LUPA TEKAN VOTE ⭐

🎶 PLAYED NOW | LOS DOL - DANNY CAKNAN |
÷
×


" Wait a minutes, aku mau ke lapangan bentar. "

" Eh, eh, eh. " Erang Sea karena Sean menarik tas-nya agar kembali.

" Kita berangkat sekarang! Abang masih harus ke toko buku. " Suruh Sean.

" Bentar doang, Bang! " Pintanya dengan mengatupkan telapaknya memohon, tapi Sean tetap menggeleng.

Sea mendengus, " Yaudah, ikut Aku ke Kantin dulu bentar. Se, ada urusan disana. "

" Oke! " Serunya setuju, lalu pergi dengan merangkul pundak Sea takut-takut adeknya akan kabur.

" Loh, mbk Sea? Ini saya mau anterin kesana. " Ujar Pak Nesa, salah satu penjual di kantin.

Dengan mengerucutkan bibirnya, " Gak jadi pak. "

" Loh, kenapa? Saya udah siapin loh mbk. " Tanya Pak Nesa jelas sekali gurat kecewa.

Sea dengan cepat menggeleng, " Bukan, bukan itu maksut saya. Maksut saya, saya gak jadi nganterin pesanan ini ke orangnya. Jadi, saya minta bantuan bapak. Bisa? " Tutturnya sambil menunjukan sekantong plastik hitam.

Pak Nesa tersenyum lega, " Alhamdulillah, saya kira mau dibatalin pesanannya. Bisa kok mbk. "

Sea tersenyum senang, " Wait a minutes! " Ujarnya lalu merogoh tas sekolahnya dan mengeluarkan bulpen dan sticky note miliknya. Setelahnya ia mengedarkan pandangan untuk menemukan meja disekitarnya, tapi tidak ada.

" Eh, eh, Se? Ngapain? " Tanya Sean yang bingung karena tiba-tiba Sea membuatnya membungkuk, sampai tas yang ia sampirkan di bahu hampir jatuh.

" Bentar, Arse mau nulis puisi. "

Sean mendengus, " Se, jangan genit-genit, Ah-,! " Hardiknya.

" Untuk menyemangati hidup seseorang, Bang. " Jawab Sea masih dengan muka seriusnya saat menulis yang katanya Sea adalah ' Puisi '.

" Emang teman kamu mau mati? "

Tak.

" Abang jangan banyak gerak! Tulisan Arse jadi miring kan. " Hardik Sea setelah menggetok kepala Sean dengan bulpen yang dipegangnya.

" Ya, nanti suruh aja baca sambik miring. Beres kan?! " Sungut Sean kesal.

" Udah. " Seru Sea sambil menempelkan sticky note-nya di susu kota coklat lalu mengikat kantong plastik hitam dan memberikannya ke Pak Nesa.

" Bapak tau Samudra kan? Anak kelas 11 Ipa 2. " Tanya Sea memastikan, membuat Sean yang baru saja menegapkan badannya langsung terkejut.

Jadi ini buat Samudra?

" Tau, kok, mbk. "

" Good. Itu kasihin ke dia, bilang aja dari murid paling cantiknya. " Suruh Sea.

" Siap! Yaudah saya pergi dulu buat ngasihin ini. " Pamit Pak Nessa lalu berlalu pergi.

Sea beralih menatap Sean yang menatap mengintimidasi dirinya, dan Sea sudah paham apa yang diinginkan abang tampannya itu.

" Nanti Arse kasih tau. " Ujarnya sambil merangkul pinggang Sean untuk pergi, karena jika ia merangkul pundak Sean itu tidak akan nyampai. Baru di lengan udah balik lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KETIKA JATUH & CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang