050920 (Sleepover)

577 56 7
                                    

"Obatnya nggak ketinggalan kan?" Mama Plan bertanya saat membuka kaca jendela taksi sambil memotret Plan.

"Mama udah nanya itu berkali-kali... nggak ada, Ma!"

"Beneran? coba di cek lagi kamu kan pelupa!"

Plan mendengus sampai manyun—kebiasaan jadi Can keluar, "Ma, udah ih langsung pulang ajaaa, aku udah nggak apa-apa. Udah lengkap semua bawaanku termasuk obat!"

"Mama tuh khawatir kamu kecapean terus ambruk lagi! awas ya kalau—"

"Nggak Ma.. nggak sumpah nggak akan kecapean, dah ya mama pulang terus kasih makan Roxy sama anak-anak makanan bergizi, oke? Pak, jalan pak." Plan menyuruh supir taksi yang membawa sang mama untuk jalan. Mama Plan memekik protes tapi taxi sudah melaju.

Plan kini masuk ke gedung yang disewa buat jadi sett syuting Meansitcom nanti, semua pemain sudah datang dan mereka memandang Plan dengan ekspresi kaget.

"Pipen fix ikutan nih? sumpah? udah nggak sakit?" tanya Prem.

"Lu beneran nggak apa-apa? kemaren kan syuting LBC ampe malem, udah istirahat emang?? nggak kecapean??" kali ini Sammy yang nyerocos, saling timpal sama Yatch.

Plan nggak nanggepin, ia langsung menaruh bawaanya di kursi lalu celingukan nyariin Mean.

"Mean di belakang tuh, sett-nya di bagian tengah sama belakang." ujar Prem yang lagi asik main HP, "Pipen kalo ampe ambruk gue gamo ikutan pokonya,"

"Sembarangan ambruk! ngomong yang baik-baik kek!" sewot Plan sambil noyor Prem terus beranjak mencari Mean.

"Baru dateng?" Mean yang sadar Plan dateng langsung menghampiri, tangannya otomatis melingkar di pinggang kakanya, "Pipen jadi nginep nggak? biar gabolak-balik.."

"Iya jadi, kita gladiresik dulu kan? baru habis itu syuting?"

"Iya gladi dulu tapi kayaknya molor deh, ini tripleknya ngga simetris, sama masih harus masang beberapa foto. Pipen duduk dulu aja," kata Mean sambil mijet-mijet gemas bahu Plan. "obat dibawa kan, Pi?"

"bawa lah..! obatnya bikin ngantuk tapi, makanya kalo gue abis minum obat ketiduran bangunin aja. Gladi doang nggak perlu makeupan kan?"

"Iya nggak usah." Mean menatap Plan dengan satu alis terangkat, ia lalu tekekeh, "tumben pake kemeja kesini? kedodoran lagi!"

Plan berdecak, "lu komen mulu yang gue pake dah, kayak nyokap aja. Dah ah gue ke depan. Ntar kalo udah siap settnya langsung mulai aja yak gladinya."

Mean ketawa sambil ngacak-ngacak gemas rambut Plan sebelum yang lebih tua berjalan ke bagian depan.

Kerjaan hari itu dari pagi sampai malam. Paginya gladiresik sebelum nanti sore syuting vlive untuk Meansitcom. Sebenernya kalau dibilang gladiresik nggak juga, itu kata pengganti workshop yang tertunda karena Plan nggak ikutan karena tepar kemaren.

Mean awalnya udah pasrah kalau Plan nggak bisa ikut syuting dan harus ngerombak total sitcomnya karena kondisi Plan yang masih belum pulih, baginya kesehatan Plan lebih penting. Tapi karena Plan ngotot buat tetap syuting jadi Mean hanya bisa memastikan syuting sitcomnya tidak akan memperparah keadaan Plan.

"ini AC nya nggak bisa dikecilin? dingin banget ih," kata Plan waktu rambutnya ditata—lucu banget pake dikepang-kepang segala. Mean yang mendengar kalimat itu langsung memeriksa leher Plan, "anget, Pi..."

New Journey, New ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang