Chapter 2

1K 101 15
                                    


"Siapa kamu?! Jangan sekali-kali macam-macam dengan tubuh saya, yah!!!! Jika kau melakukannya kau, akan menyesal" teriak Uraraka yang berada di dalam tubuh Midoriya mengancam. Ia menunjuk tubuhnya yang entah dirasuki oleh siapa.

"Sstt.....ssttt..... Jangan berisik" kata Midoriya yang ada di dalam tubuh Uraraka seraya meletakkan telunjuknya di bibir.
"Nanti yang lain akan terbangun. Ini masih pagi buta" lanjutnya.

"Whaaa!!! Jauhkan tangan mu dari dadaku" Teriaknya lagi.

Midoriya yang tidak sadar ternyata tangannya yang lain menyentuh dadanya, atau bisa di bilang dada Uraraka. Ia segera mengangkat tangannya.
"G...gomen"

Meski remang-remang dan hanya ada sedikit pencahayaan dari langit luar, mereka tau bahwa wajahnya merah padam karena malu dan sedikit syok.

Uraraka menagis, Midoriya gelagapan.
"Ini aku, Midoriya. A...aku tidak tau apa yang terjadi. Tapi....tapi... Tapi aku janji tidak akan macam-macam. Sungguh, tenanglah Uraraka_san" kata Midoriya mencoba menenangkan Uraraka yang ada di dalam tubuhnya. Dari awal dia sudah tau orang yang kini ada didalam tubuhnya itu adalah Uraraka.

Uraraka berhenti menangis.
"De.... Deku_kun?" Tanyanya memastikan, orang yang dia tanyai mengangguk.
Jadi Deku_kun yang ada di dalam tubuhnya sekarang?





Loading......






Dan jiwanya ada di dalam tubuhnya Deku_kun.











Loading.......












Maksudnya Uraraka dan Deku_kun bertukar tubuh?












Loading......











Uraraka menjadi Deku_kun, dan Deku_kun menjadi....... Uraraka?











Loading........











Loading......











Load.....ing.....










..................









.............









"HWEEEEEE!!!!!!" Teriak Uraraka terkejut setengah mati. Wajahnya sudah sangat-sangat merah padam.
"Apa? Kenapa bisa??"

Lagi-lagi Midoriya menyuruhnya untuk tidak berisi.
"Ssttt..... Pertama kita harus tenang dulu, aku juga tidak tau kenapa hal ini bisa terjadi. Tapi aku rasa ada kaitannya dengan alat penemuan Hatsume_san yang kita gunakan kemarin" lanjutnya.

Uraraka ingat, mereka memang menjadi kelinci percobaan Hatsume waktu itu. Tapi mereka mengira alat itu tidak berfungsi. Mungkin inilah yang dimaksudkan Power Loader_sensei kemarin, dampak atau efek dari alat penemuan Hatsume.

"Aku ingat, Power Loader_sensei bilang kita bisa menemukannya jika terjadi sesuatu pada kita"

"Hm" Midoriya mengangguk.
"Demo, Yokatta. Bukan orang lain yang berada di tubuh kita" lanjutnya tersenyum.

Uraraka yang berada dalam tubuh Midoriya terperangah.
"Ka.....kau bersyukur di saat situasi kita seperti ini?" Tanyanya tak percaya. Ia mulai menangis kembali.
"Hwee, bagaimana caranya untuk membersihkan diri, ke kamar mandi, mengganti pakaiannya, menggunakan quir, bla bla bla............" Ia mulai mengoceh layaknya Midoriya. Memikirkannya saja sudah membuatnya stress.

Midoriya mengerti apa yang dipikirkan Uraraka. Dia sejujurnya juga malu dan syok, memikirkan semua itu sudah membuat hampir gila, apa lagi melakukannya.

Feeling [DekuChako]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang