Chapter 3

863 91 4
                                    

Jam pelajaran pertama dimulai, siswa SMA UA kelas 1A kini sedang berkutat dengan angka-angka dan rumus-rumus pelajaran fisika. Sebagian dari mereka memijat kepalanya pening, pusing melihat angka-angka alien yang tercantum didalam buku paketnya, sebagian dari mereka juga mengerjakan soal dengan tenang, Mineta tidur dibalik buku paket yang ia pegang, Kaminari mengalami konsleting di otaknya menciptakan sengatan-sengatan listrik di kepalanya, dan seorang gadis mungil dari pojok belakang dengan semangatnya mengerjakan soal-soal yang ada.

"Midoriya. Bisa jawab soal nomor 2?" Tanya Cementoss_sensei, guru fisika kepada pemuda berambut hijau brokoli itu. Namun tidak ada respon dari pemuda itu.

"Hai', jawabannya 213,67 kg" jawab tiba-tiba seorang gadis dari pojok belakang, berdiri dengan penuh semangat.

Semua orang yang ada dikelas minus Bakugou berbalik menatap gadis itu, entah karena heran atau takjub.

Gadis yang ditatap menjadi salah tingkah ketika menjadi pusat perhatian teman-teman sekelasnya.

"Jawaban mu memang sudah benar. Tapi yang saya suruh untuk menjawab itu Midoriya"

"Eh, be....benar juga" sahutnya tersadar, sekarang dia adalah Uraraka, bukan Midoriya. Dia kembali salah tingkah dengan semburat merah di pipinya.
"Se....semimasem sensei" menutup mulutnya malu.

Semua temannya terkikik geli melihat tingkah lucu gadis itu. Baru kali ini ia melihat gadis itu semangat dalam pelajaran fisika. Karena selama ini mereka tahu bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran yang paling gadis itu ingin musnahkan.

"Tidak apa-apa. Aku sangat suka semangatmu" kata Cementoss_sensei, ia sangat suka dengan murid yang semangat terhadap mata pelajarannya.

Gadis itu kembali duduk, karena terlalu semangat mengerjakan soal, dia jadi lupa jika dia sekarang adalah Uraraka.

(Ingat: jiwa Midoriya yang berada didalam tubuh Uraraka)

Gadis itu melihat pemuda brokoli yang duduk di belakang Bakugou, atau lebih tepatnya Uraraka yang berada didalam tubuhnya sedang serius mengerjakan soal dan sesekali menghitung dengan menggunakan jari-jari. Saat ia berhenti menghitung seolah lupa hitungan ke berapa. Ia mengacak-acak rambutnya kesal. Ia jadi merasa aneh sendiri melihat dirinya belajar dengan gaya seperti itu. Tapi, apa Uraraka_san belajar dengan gaya seperti itu?. Ia baru tahu sekarang. Mungkin karena ia duduk di paling pojok sehingga tidak ada yang memperhatikannya.

Skip time

Jam pelajaran fisika berakhir dan berganti dengan jam pelatihan dilapangkan yang akan dibina oleh Aizawa_sensei. Uraraka yang ada didalam tubuh Midoriya memberikan kostum pahlawannya ke gadis itu ketika ia tidak sadar mengambil kostum pink miliknya sendiri, sedangkan gadis itu juga menyodorkan kostum hijau miliknya. Mereka pun bertukar kostum.

"Midoriya, kita pergi ke ruang ganti sama-sama" ajak Kaminari tiba-tiba.

"Heh?...eh... Anoo...." Uraraka gelagapan. Tidak mungkin ia mengganti kostumnya di ruang ganti laki-laki.
"A... aku ganti pakaian di toilet. Jaa" lanjutnya langsung melesat pergi. Kaminari menatapnya heran.

Sementara itu, Midoriya yang berada didalam tubuh Uraraka sudah berjalan menuju ruang ganti. Di kepalanya dipenuhi pertanyaan-pertanyaan mengenai quirk dan cara bertarung Uraraka. Ia mencoba mengingat-ingat tulisan mengenai quirk Uraraka di buku catatannya. Gadis itu terus saja mengoceh hingga ia sampai didepan ruang ganti.
Baru ia hendak melangkah masuk, namun tiba-tiba seseorang mengintruksinya untuk berhenti.

"Berhenti!"

Gadis itu berhenti dan menoleh.

"Kirishima_kun? Dostano?" Tanya gadis itu. Ia melihat Kirishima berjalan mendekatinya bersama pemuda lainnya.

Feeling [DekuChako]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang