Kedekatan
***
"Dasar anak muda, berani-beraninya dia menyuruh kita" ketus penjambret dan langsung menghampiri lelaki tersebut, hingga terjadilah bakuhantam dianatara mereka.
Selang beberapa waktu, "Ayo pulang," ajak lelaki tersebut dengan memberikan salah satu tangannya. Saat itu salsa masih dengan keadaan berjongkok, dengan cepat tangan salsa langsung meraih tangan lelaki tersebut.
"Bukannya kau sudah pulang, hiks...." suara salsa terdengar lemah, bahkan rasanya tadi seperti hari ini adalah hari terakhir dia berada di dunia ini.
"Sudah jangan nangis, aku tak suka melihat wanita menangis." ucap Devano sambil mengusap-usap air mata salsa.
Sebenarnya devano tidak pergi dari tempat itu, dia bersembunyi di salah satu Gg yang berada di samping sekolah. sebenarnya dia juga tidak yakin ingin meninggalkan salsa, dan juga dia tidak percaya bahwa apa yang dikatakannya tadi benar adanya.
"Yaudah, ayo pulang." kini dia menggandeng tangan Salsa.
"Argh" jerit salsa
"Hmm sudah kuduga" dengan cepat Devano langsung menggendong Salsa ala bridal style.
"Apa yang terjadi kepadanya?" gumam salsa, sembari memperhatikan wajah tampannya Devano yang masih dengan nyamannya menggendongnya.
"Jangan menatapku seperti itu" ketus devano dan membuat lamunan Salsa terhambur.
"Tidak, aku tidak menatapmu" salsa begitu malu, ternyata devano menyadari bahwa dirinya sedang menatapnya dari bawah.
"Apa-apaan dia, baru saja aku melihat tingkah manisnya, kini malah kembali ke sikap dinginnya lagi." gumam Salsa dengan sedikit tersenyum-senyum sendri.
***
Mobil mewah milik devano sudah berhenti di tepi jalan, tepat depan Gg rumah Salsa. saat itu, devano mulai menyuruh salsa untuk segera turun dari mobilnya. Namun, gadis itu tertidur sangat nyenyak di sampingnya.
"wait, he's asleep?, hahah"
"Euungh" gumam salsa dan mengubah posisi kepalanya.
Saat itu salsa berasa seperti di tempat tidurnya yang begitu nyaman, padahal dia berada di dalam mobil devano.
"Sal, ayo bangun sudah sampai" bisiknya di telinga salsa. Namun sama sekali tidak ada balasan darinya, dan tak ada cara lain devano harus menggendongnya untuk yang ke dua kalinya, tetapi dia tidak tau nomor berapa rumah gadis itu.
"Gadis yang lucu" wajah devano sudah berdekatan dengan wajah salsa yah cmn jarak satu jengkal saja, dan jangan lupakan bahwa lelaki itu memainkan rambut salsa dan mengelus-elus pipin salsa dengan rambutnya sendri.
"Umm, geli" gumam salsa dalam tidurnya.
"Hahah, kau bermimpi apa sih?" tawa devano pecah di buat salsa yang begitu lucu ketika sedang tidur.
Tak beberapa lama, salsa langsung membuka matanya kala tersadar ada sesuatu benda yang mengelus pipinya secara nyata.
"Ka--"
"Baguslah kalau sudah bangun, turunlah aku mau pulang." ucap devano dengan tatapan dingin.
"Eumm iya, aku segera turun" dengan tergesa-gesa salsa pun turun dari mobil devano, sungguh salsa lupa untuk mengucapkan terimakasih kepada devano.
-•-
Jam sudah mencapai pukul 9 malam, salsa sudah berada di tempat tidurnya sambil membaca Novel. sesekali dia mengingat sesuatu yang ganjel di pikirannya.
"Ah tidak-tidak, buang jauh-jauh pikiranmu salsa."
"Tapi apa yang di perbuatnya tadi?"
"Oh iyaa aku lupa mengucapkan terimakasih kepadanya." ucap salsa dan langsung mencari handphone miliknya dan mencari kontak devano.
"Argh, aku kan tidak mempunyai kontaknya." kesal salsa dan langsung menjatuhkan tubuhnya ke atas tempat tidur lagi.
***
"Devano" Panggil wanita cantik parubaya
"iya ma, ada apa?" kini mamanya devano yang bernama nia langsung menghampiri devano yang sedang sibuk memainkan handphonenya di ruangan keluarga.
"Gini nak, kamu tau kan tante sela dia kan sudah lama tidak bertemu dengan anak keduanya, dan mama sempat khawatir dengan dirinya. Eum apakah kamu bisa mencari anak tante sela nak?"
"Hmm, jika dia mempunyai foto anaknya mungkin aku segera menemukannya."
"Baiklah, besok mama minta foto anaknya itu, yaudh kamu lanjutin kesibukan kamu, mama mau siapin pekerjaan mama lagi." ucap nia dan langsung meninggalkan Devano.
Bersambung....
Maaf yah sedikit:)
KAMU SEDANG MEMBACA
KAU MILIKKU
Teen FictionAku hanyalah seorang gadis miskin yang terbilang biasa saja, yang tidak tau makeup, baju juga seadanya. Banyak teman-teman ku yang tidak menyukaiku, Yaah walaupun aku belum tau apa alasannya. ____________________ Siapa lelaki itu? Aku sama sekali ta...