8 | lubuk puannya

101 34 8
                                    

"kita tumbuh dan bersenyawa
mendekap dan mendekat dalam jiwa
sampai tua"

"kita tumbuh dan bersenyawamendekap dan mendekat dalam jiwasampai tua"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





kalau saja waktu dapat diulang dengan mudah, nirmala memohon agar seluruh yang dejun miliki dikembalikan dengan secara keseluruhan. 

mengembalikan apa yang dimilikinya, lalu membuang apa yang seharusnya tak diberikan jauh lamat-lamat. kini, laki-laki di sebelahnya itu sedang menjentikkan dawai gitar, membuat nada akustik bertebaran di udara.







"kamu ingat janji bahari beberapa pekan lalu?" dejun berhenti memetik gitar, lalu menatap paras jelita si puan, "tentu ingat! kenapa? kamu mau mewujudkannya?" 

perempuan itu mengangguk, lalu menggenggam tangan lawannya, dejun, aku takut, takut kamu mengingkarinya 

"hari minggu bagaimana? kupikir ayah pergi hari itu"

"ide bagus! empat hari lagi, aku dan kamu, juga pantai!" 







secerah harapan yang entah akan diwujudkan tuhan dengan cara apa, namun nirmala tetap percaya akan segalanya. 

"kata bunda, pantai itu mengundang sejuta mitos, tetapi aku percaya. percaya mitos tentang cintaku padamu hmmm" tatapan teduh si tuan rasanya membuat hati siapapun yang menatap menjadi merona tersendiri, lalu memilik memeluk dengan sebegitunya.





"mana ada mitos kayak begitu! yang ada itu mitos nyi roro kidul!" pelukan dejun semakin erat, nirmala sungguh membawa gelak yang amat.

"kan mitosnya kubuat untukmu" gadis itu hanya tersenyum, lalu memainkan pipi si lelaki dari depan. "omong-omong—"

"minum obat ya?" nirmala mengangguk, lalu merenggangkan pelukan dari pangeran tampan.



"udah kok, aku enggak bakal lupain dua hal, kamu, sama obat"

"kenapa harus aku dahulu? bukan obat?"

"kamu kan sudah jadi bahan penyembuhku, nirmala" kemudian taruna cakrawala itu memeluk tubuh perempuan september. "otakmu itu isinya aku ya?"



"kalau iya bagaimana?"

"kok bisa?"

"kamu duniaku, jadi aku cukup mengenangmu untuk memahami duniaku. dunia seluruh insan berbeda bukan? tak ada yang sama merata, namun berbeda bersama" 



jikalau suatu saat nanti nirmala harus memilih apakah dirinya dapat menjadi dunia dejun seutuhnya, sepertinya itu hal mustahil. mereka hanya saling mengobati, berusaha tak melukai, dan mencoba memahami.

karena pada dasarnya dunia mereka sudah sangat berbeda sejak zaman yang tak ditentukan, sudah menjadi sebuah kebodohan si empunya.





















dejun, coba beri tahu aku, bagaimana aku bisa bangkit tanpamu, bagaimana aku bisa melepas pelukanmu, bagaimana aku berhenti mebgobatimu.

itu semua kehancuran hidupku, dan luka besar bagiku. 

dejun, kalau kamu pergi, izinkan aku mengikutimu ya? karena sepertinya, sebuah keluh kesah tak akan bisa kusanggah tanpamu.

ini aku, nirmala, nirmala arunika, yang hanya ingin bersamamu, dan tak melepas anganmu.






ini aku, nirmala, nirmala arunika, yang hanya ingin bersamamu, dan tak melepas anganmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




makin ke sini makin TAMBAH dan JELAS cringe sekali :(

eh iya btw buat peserta 20Dfanfiksichallenge kalian semua nulis cerita pada panjang ya? maaf banget nih ceritaku pendek aku ga bisa buat cerita panjang 😭😭😭

kalo panjang dialognya pusing ngaturnya, kalau panjang deskripsinya kamus diksiku habis 😔💔

nawala patra, xiaojunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang