WLS atau We Love Sains, acara sains tahun ini yang diadakan oleh kemendikbud rupanya sukses menjadi buah bibir di kalangan anak muda. Apa lagi karena pengisi acara adalah salah satu dari para professor terkenal.
Alin kali ini bangun lebih pagi, sebagai usahanya menghindar dari kemungkinan Ia akan terlambat. Pukul 7 tepat Ia dan Alva sudah berada di ruang guru, dengan seragam lengkap dan penampilan rapi. Bu Yumna sedikit memberi arahan dan menawarkan tumpangan ke tempat acara. Karena Alin dan Alva sungkan, mereka memilih berangkat sendiri-sendiri.
"Mau kesana naik apa?" Tanya Alva, setelah melihat Alin yang hanya mengotak atik handphonenya dan sama sekali tidak membuka aplikasi gojek.
Alin menatapnya balik.
"Ooh, mau naik gojek. Bentar lagi." Jawab Alin, sedangkan Alva hanya mengangguk."Gue duluan." Pamitnya, Alin membalasnya dengan acungan jempol.
Sebenarnya Alin sedikit kecewa, setelah beberapa tanda-tanda yang disangkanya merupakan sebuah ketertarikan dari Alva. Ditambah karena mereka mengatakan jika Alva tidak pernah pamit atau bertanya seperti 'mau pulang naik apa' dengan perempuan, jadi itu berhasil membuat Alin menduga-duga dan baper dengan sendirinya. Seharusnya tadi Alva menawarinya tumpangan atau sekurang-kurangnya berpesan untuk hati-hati. Tapi realita tidak semanis itu, dan membuat Alin kini menghembuskan nafas kecewa.
'Gaboleh ngadi ngadi oke' gerutunya dalam hati.
Alin memesan jasa gojek, dan menunggu sambil tetap berdiri memainkan ponsel. Beberapa saat kemudian abang gojek datang.
Ya! Abang gojek. Seorang laki-laki yang selalu datang dengan kepastian dan mengantarnya dengan aman sampai tujuan. Serta seorang laki-laki yang baik, sopan dan selalu ada setiap ia membutuhkan. Mereka bahkan selalu bersyukur atas kehadiran dirinya.
Iya.. dia abang gojek, yang menurut Alin lumayan sempurna. Paling-paling hanya age gap dan status yang menjadi masalah. Yamasa Alin mau naksir sama suami orang.
Alin mulai memakai helmnya sendiri, ia anti memakai helm dari para gojek setelah tragedi beberapa minggu lalu ketika kepalanya malah menjadi gatal-gatal dan berbau tidak sedap. Abang gojek mulai melajukan motornya, Sedangkan Alin memainkan ponselnya kembali.
"Mau ikut acara sains yang lagi viral itu ya mbak?" Tanya abang gojek.
"Eh, iya pak. Segitu viral emangnya ya pak sampai banyak yang tahu?" Tanya Alin balik.
"Iya, anak saya itu pengen banget ikut, cuma gak kepilih mbak." Jawabnya.
"Oh... besok mungkin bakalan ada lagi kok pak kalo sukses banget"
"Iya hfbhfnrbfjnrhfjkilmejxj ya kan mbak?"
"Eh iya pak." Jawab Alin ngawur, ia tidak dapat mendengar apa yang dikatakan abang gojeknya, dan selalu begitu. Sampai-sampai dia pernah mengiyakan abang gojek yang ternyata bertanya kemana arah selanjutnya.
'Dahlah.. iyain aja biar seneng. Dikira ini telinga gajah apa bisa denger sampe isi suara hatimu~'
Beberapa lama kemudian akhirnya motor abang gojek itu berhenti di depan sebuah pintu masuk kampus.
"Mau saya anter atau jalan sendiri sampai gedungnya neng?" Tanya abang gojek."Ehm gak usah pak, saya jalan aja... makasih ya pak".
"iya neng."
"Oh iya ini uang ongkosnya pak, sisanya diambil aja ya, saya malas masukin ke tas lagi."
"Makasih ya neng, semoga sukses acaranya."
Alin hanya mengangguk dan balas tersenyum. Ia melangkah masuk dan bertanya dahulu ke pos satpam terdekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEI AL!! (On Going)
Teen FictionDari semangkuk soto..... Menjadi dua insan yang saling memendam rasa. Kisah Alin dan Alva, salah satu korban hanyut dalam samudra cinta. Alva. Pertemuannya dengan Alin perlahan membuka lembaran cerita baru di hidupnya. Sampai dia sadar. Alin, terny...