Chαρƚҽɾ 3👣

76 15 1
                                    


"Naruto kau sudah gila!!" teriak Hinata lalu tertawa pelan.

"Kumohon pelan kan mobilnya" ucap pak taksi itu dengan wajah mulai pucat,

"Sutt.. Bapak diam saja, tidak usah banyak bicara kalau masih mau mobil ini utuh." ucap Hinata "jangan ganggu dia nyetir" lanjut Hinata lagi.

Dan mobil pun berjalan dengan kecepatan maksimal menuju stasiun selanjutnya.

"Akhirnya" ucap Hinata lalu turun dari taksi dan lari begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akhirnya" ucap Hinata lalu turun dari taksi dan lari begitu saja.

Naru pun mulai mengikuti Hinata, lari

"Hei-hei bayar dulu uang taksinya" ucap bapak taksi itu.

Bapak taksi itu pun mengejar Hinata dan Naruto yang sudah lari dan orang-orang yang sedang di depan pintu stasiun itu hanya melongo melihat mereka.

"Hei anak muda tunggu dulu" ucap pak taksi itu sambil memegang tangan Naruto,

"Kau harus membayar uang taksinya" ucap pak taksi itu lagi

"Iya-iya, ini saya bayar" ucap Naruto lalu mengeluarkan uangnya dari dompet dan malah di ambil oleh tangan lain

"Bentar aku pinjam uang nya dulu hah.. hah.. " ucap Hinata "aku ingin beli minum" ucapnya lagi lalu berlalu begitu saja.

"Ck! Perempuan itu." ucap Naruto kesal

"Mana uang taksinya?"

"Ini" ucap Naruto lalu memberikan uang taksinya.

"Nah begitu, oke makasih" ucap pak taksi itu lalu pergi keluar stasiun.

"Hah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hah.. Hah.. Capeknya.. " ucap Hinata lalu berdiri di depan penjual minuman.

"Beli apa nona?" ucap penjual itu,

α∂νeηтυre ωιтн ℓσνєTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang