Laundra Adinda

3: Kantin dan masalah

HAPPY READING

Sesosok laki laki yang memiliki perawakan tinggi, putih, tubuh yang bisa di bilang altentik itu tampak sempurna saat di pandangi.

Terutama para cewek yang melihat nya  salah satu nya cewek sma bintang. Dan yang pasti membuat hati kaum pencinta para congan meleleh melihat nya.

Siapa yang tak kenal dengan devan andra nugroho, anak keluarga pengusaha lan donator terbesar di sma bintang. Cowok yang terkenal dingim tapi memiliki dua sisi.

Kini devam sedang memasuki kantin bersama ke dua teman nya, yang berada di kanan dan kiri tubuh laki - laki itu.

Suara pekikan dari cewek - cewek yang kini sedang berada di kantin itu tampak histeris melihat devan. Membuat kantin yang tadi nya sepi menjadi gaduh.

Ke gaduhan itu datang dari kakak kelas, adek kelas dan seangkatan pun di buat histeris melihat devan. Devan adalah anak kelas XI IPS 3

Selain ganteng devan adalah kapten tim basket yang banyak di kenal orang. Karena devan dan tim basket selalu memenang setiap perlombaan.

Semua cewek yang kini sedang berada di kantin ini tanpak histeris saat melihat devan, tapi tidak denga cewek yang berada di bangku pojok. Yang dimana di tempat itu adalah tempat devan dan kawan - kawan yang menduduki.

Tak ada satu orang pun yang berani menduduki bangku itu. Karean devan cowok yang dingin itu selalu mempunya kekuasaan.

Gadis itu terus fokus pada makannan nya tanpa ingin repot untuk menoleh atau melihat seorang yang di gilai oleh para cewek - cewek di sma bintang.

"Brak...." suara meja yang di gebarak membuta gadis yang sedang makan dengan tenang itu terlonjak kaget, karean gebrakan dari cowok yang dikagumi oleh kaum hawa.Siapa lagi kalo bukan Devan Andra Nugroho.

Semua yang berada di kantin itu seketika senyap karena gebrakan dari devan.
Laundra, ya gadis itu adalah laundra.
Laundra hanya duduk diam dan menggelus dada nya saja,lalu tak lama suara khas laki laki itu mulai menggintrupsi pendengaran nya.

"Minggir lo" ucapan devan mengusir laundra. Laundra hanya diam dan memandang devan dengan tatapan melawan.

Lalu laundra membalas ucapan devan dengan berani."Apa masalah lo?"tanya balik laundra.

Devan yang tak pernah di lawan sekalipun di buat syok dengan cewek satu ini. Biasan nya cowok atau pun cewek selalu kabur dulu, sebelum devan perlu repot - repot menggusir nya.

Tapi lain dengan cewek yang satu ini, tak ada sama sekali wajah ketakutan yang tersirat di wajah nya, yang ada wajah penuh pemberani.

"Berani juga ya lo jadi cewek?" ujaran deva tak habis pikir.

"Emang lo siap?orang yang harus gue takuttin?"tanya balik laundra.
"Lo presiden, orang tua gua? bukan kan???" lanjutan laundra dengan lantang, yang membuat beberapa orang yang sedang berada di kantin itu dibuat geram dengan tingkah laundra.

"Urusin cewek ini" ujaran devan kepada rangga dan alxes. Lalu devan memilih duduk saja, biar cewek yang kini sedang berada di depan nya ini menjadi urusan teman-teman nya.

Sedang kan rangga dan alxes tanpak terpesona dengan kecantikan laundra yang natural dan apa adanya.

"Kenapa lo berani duduk di sini?"tanya rangga kepada laundra.

Sebelum laundra menjawab, sebuah suara  terdengar terlebih dahulu.

"Boleh mintak nomer hp nya gak?" tanyak alxes dengan cengiran khasnya.

Devan yang mendengar itu hanya bisa menghela nafas dan  memijat pangkal kepala nya yang mulai berdenyut.