#1 Jadi, aku mati

39 10 3
                                    

___Aku tidak begitu banyak menaruh perhatian kala sadar menjemput

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___
Aku tidak begitu banyak menaruh perhatian kala sadar menjemput. Tiba-tiba saja Latte hangat bercorak daun sirip terhidang di hadapanku dengan aroma kayu manis yang amat memikat.

Pelayan yang menghidangkan, pelanggan selain diriku, dan pemuda yang membawaku kemari setelah aku tersadar. Tidak ada satu pun dari mereka yang mempertanyakan kemeja compang-camping berlumuran darah yang kukenakan. Memang nyatanya tidak ada luka yang tampak membekas padaku terlepas dari rasa sakit yang betul-betul membuatku syok dalam sekejap kala truk itu membuat tubuhku terpental ke trotoar.

Aku masih ingat betul dengan sensasi itu hingga aroma amis darah berganti dengan nikmatnya kayu manis. Ajal menjemputku. Dan aku pasrah begitu saja kala ia datang. Bila pun ada yang patut kutuntut tanya akan situasiku kala ini, maka tidaklah lebih pantas untuk pemuda yang membawaku ke café ini agar memberi jawaban.

"Saya kira anda tidak suka manis?" Tanya pemuda itu padaku yang sekali menyesap blend terbaik yang mungkin pernah kurasakan.

Dengan berat hati kusisihkan latte-nya dan menanggapi selayaknya dialog biasa. "Kamu bicara seperti mengenal aku. Apa mungkin kamu ini yang angkatan di bawahku katakan sebagai Guardian Angel?"

Ia pun hanya mengangkat bahu seraya menggigit bagel.

"Pastinya bukan. Ya?" tambahku selepas melihat reaksinya.

"Saya tidak bisa menyebutkan, tapi anggap saja seperti itu. Untuk lebih mudahnya, panggil saja saya sebagai 'Hito'." jemari berlumuran gula tepung itu pun dijulurkannya mengajak salam.

Aku menerimanya dengan agak enggan. "Asahi." tuturku mengenalkan diri, meski mungkin percuma.

"Kalau begitu, Asahi. Bagaimana kalau kita langsung masuk ke hidangan utamanya? Saya senang anda lebih dapat menerima keadaan terlepas dari apa yang baru saja terjadi, oleh karena itu saya harapkan sifat anda itu untuk beberapa bulan ke depan."

"Jadi ini bukan pertemuan pertama dan terakhir kita?"

Alis Hito terangkat, tawa pun lepas dari bibirnya. "Astaga... Hahaha! Saya lupa anda itu pandai bercanda. Tapi, ya. Nyatanya memang begitu. Anda tahu anda sudah mati tertabrak truk, sayangnya anda tidak akan langsung dibawa ke akhirat. Karena beberapa alasan."

"Dan alasan itu?"

Hito mengangkat telunjuknya ke wilayah yang dapat aku lihat. "Pertama, belum waktunya untuk anda pergi ke sana." kali ini jari tengahnya ikut terbuka. "Kedua, mereka yang meninggal tidak sesuai tanggalnya diizinkan untuk mengambil kesempatan kedua." terakhir, jari manisnya yang terbuka. "Ketiga, saya bosan."

Pernyataan terakhir itu membuat latte yang kusesap lebih terasa asam dari yang seharusnya.

"Dengan demikian, saya di sini untuk memberi anda kesempatan kedua itu. Jika anda menerimanya, bukan tidak mungkin anda dapat kembali ke pelukan istri dan anak anda."

"Tapi, bagaimana caranya aku kembali saat, mungkin, jasadku sekarang sudah dikremasi?"

"Soal itu, tidak perlu dipirkan. Kami yang akan mengaturnya."

Dia berkata seakan otoritas yang ia pegang begitu tidak hingga dapat membalikan fakta. Kenyataan jika aku sedang menikmati latte ini saja sebenarnya sudah terlampau tidak logis, jadi apa mungkin ucapannya itu dapat dipercaya?

Aku begitu ingin bertemu Haru dan Natsuo, mengawasi mereka hingga Natsuo mengenalkan seorang gadis ke rumah. Dan mungkin, jika kesempatan itu ada, bermain dengan cucuku seraya menikmati masa pensiun bersama Haru.

Adalah bohong jika aku tidak menginginkannya sama sekali.

"Syaratnya?" tanyaku singkat.

Tidak ada seringai jahat atau secara harfiah apapun dari sosok yang menawarkan keajaiban itu padaku. Dia hanya menjawab dengan entengnya sebagaimana ia bicara padaku sejauh ini. "Buatkan aku cerita."
___

"___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Till The End of The YearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang