Bukan anak Tk lagi

160 28 0
                                    


Aku pernah menonton drama korea, dimana dikatakan bahwa cinta pertama seorang gadis, tidak akan berjalan dengan lancar, lalu saat aku melihat dia, aku sadar kata kata itu tak sepenuhnya salah, bahkan benar........ cinta pertamaku? Harus berakhir bahkan sebelum pernah memulai.

Hari ini tidak seperti hari biasanya, karena hari ini tepat nanti jam 4 sore, Sheeana harus mengikuti temu perdana kepanitian Rektor Cup. Sheeana ingin merasakan bagaimana rasanya mengikuti kepanitian, apakah akan menyenangkan? Atau menyebalkan? Rasanya bagaimanapun juga pasti akan membekas untuknya, tapi tentunya gadis itu berharap untuk hal yang baik.

Berakhirlah gadis itu di tempat temu perdana, sebuah gedung pertemuan milik kampusnya, gadis itu hanya memandang bingung sekelilingnya sebab tak satupun ia kenal, sahabatnya yang bernama rara yang seharusnya ikut kegiatan ini bersamanya belum juga menunjukan batang hidungnya.

Beberapa pria menatapnya, tidak bisa dipungkiri, sheeana adalah gadis yang cantik, mengingat darah belanda dan chinese mengalir ditubuhnya, mata kecil dengan hidung mancungnya serta pipi chubbynya membuat gadis itu memiliki kecantikan yang unik dan membuatnya langsung menjadi pusat perhatian.

“Boleh kenalan gak?” ucap seorang pria yang tak dikenalnya menghampiri
Sheeana hanya menatap bingung juga takut, ia tidak tau harus berbuat apa sehingga yang ia lakukan adalah menengok ke seklilingmya, berharap ada yang ia kenal.

“Panitia Rektor Cup juga ya?” lanjut pria satunya lagi. Sheeana hanya tersenyum, tidak ingin menjawab pertanyaan tersebut.

“Boleh bagi id Line gak?”

“Anak jurusan apa?”

Pria- pria itu tak hentinya menanyakan pertanyaan kepada Sheeana, meskipun Sheeana tak memberi jawaban apapun, ia bahkan berpura pura memainkan ponselnya. Gadis itu benar benar merasa tak nyaman, ia ingin bergegas meninggalkan tempat ini persetan dengan anggapan pria pria itu.

Sepertinya tuhan sedang baik padanya sebelum ia beranjak dari tempatnya, terlihat Dirga tengah berjalan ke arahnya, Sheeana tidak tau bahwa Dirga juga mengambil bagian dalam acara ini, mengingat dirga sudah senior sedangkan dirinya masih menyandang status sebagai mahasiswa baru.

Tangan dirga melingkar dibahunya, ia tersenyum manis ke arah sheeana, jemarinya dengan lihai merapihkan rambut gadis itu, lelaki itu tengah menunjukan kuasanya atas gadis yang tengah ia rengkuh dengan mesra, persetan dengan manusia manusia yang memandangnya aneh.

DIRGA POV

Aku berniat untuk menemui kekasihku, Ratu, sebab aku ingin meminta bukuku yang tertinggal di Rumahnya, setelah menghubungi gadis itu ternyata dia tengah berada di Gedung serba guna kampus, namun sudah beberapa kali aku mencari masih tak menemukan gadis itu, aku justru melihat Ana yang tengah di kerumuni banyak pria.

Ana tak pernah suka menjadi perhatian orang banyak, sejak kecil Ana cenderung menghindari sorotan kepada dirinya, meskipun selalu gagal sebab wajah cantik dan kepribadiannya yang baik membuat orang- orang ingin mengenal dia lebih dalam.

Sengaja aku melingkarkan satu lenganku dibahu kecilnya, wajahnya cukup kaget melihat kehadiranku, namun terlihat juga kelegaan di wajah gadis cantik itu, syukurlah aku datang tepat waktu, jariku menyentuh rambutnya, aku sengaja agar terlihat intim dengan ana selayaknya kekasih, agar tidak ada yang mengganggu gadis itu lagi.

“udah lama nunggunya?” tanyaku.

“udah, kamu lama banget..” jawabnya dengan surara manja., Ana memang partner sejatiku, dia selalu tau caranuya bekerja sama denganku, gadis pintar.

“maaf ya, aku ada kelas, habis ini. Nanti kalo udah selesai tunggu aku ya?” ucapku sembari mengusak gemas rambut hitamnya, aku kemudian membawa ana menjauh dari orang orang yang mengganggunya.

“kamu ngapain disini ga?” tanyanya setelah aku dan dia menjauh dari orang orang yang mengganggunya tadi.
“mau ketemu Ratu, bukuku ketinggalan di rumahnya dia.” Ucapku jujur.
“oh.. kirain ngapain..” ucapnya, entah perasaanku saja atau memang benar ekspresi ana berubah muram, tidak seperti tadi saat ia melihatku menghampirinya.

Tak ada banyak obrolan antara kami berdua, ana memilih untuk duduk dipinggiran lantai, dia sibuk memainkan ponselnya.

Tak berapa lama Ratu datang menghampiriku bersama teman temannya, aku memberi senyum kepada ratu juga teman temannya.

“Bukunya mana?” tanyaku.
“Ga sabaran banget si kamu.” Ucapnya sembari memberikan bukuku.
“Makasih ratu.” Ucapku.

Aku berbalik dan menghampiri ana yang duduk dibelakangku, tanganku mengacak rambutnya, ia protes dengan perlakuanku, bibirnya memgerucut sebal, entah kenapa jantungku berdegup kencang setiap kali melihat wajah gemasnya itu.

“Oppa pergi ya, kalo ada yang gangguin langsung pergi aja..” ucapku berpesan kepadanya.

Bibir ana mencibir dahinya menyeringet, ekspresi yang sungguh menyebalkan.
“Geli ih dirga ewhhhh.. “ cibirnya.

Tak lupa aku berpamitan kepada Ratu sebelum pergi dari tempat ini. Sejujurnya entah mengapa aku tak pernah suka apabila Ana mendapat perlakuan seperti tadi, ia pasti sangat takut dan sedih. Aku selalu ingin menjaga ana. Sejak kecil aku dan Ana memang tumbuh bersama, kami berdua tak terpisahkan.

SHEEANA POV

Sejujurnya aku tak begitu dekat dengan Ratu, kami hanya saling menyapa dan tersenyum saat bertemu. Meskipun dia kekasih sahabatku tapi aku tidak pernah bergaul dengannya, Dirga tak pernah mengajak kami berdua untuk menghabiskan waktu bersama.

Ratu terus menatapku ketika Dirga mengacak rambutku membuatku sedikit takut, sebagai sesama perempuan aku tau, gadis itu tengah cemburu kepadaku.

Sepeninggal Dirga aku ingin langsung pergi dari hadapan Ratu namun gadis itu mulai berbicara.
“Lama ga ketemu Na...” ucapnya.

Aku hanya tersenyum canggung dan menjawabnya. “ Iya lama ga ketemu.. ikut kepanitian ini juga?” basa basiku.

“Iya na...” Ucapnya.

Aku hanya mengangguk dan berniat untuk melangkah sebelum Ratu kembali berucap, “Na, lo sama Dirga bukan anak Tk lagi kan? Tolong kasih jarak ya.. gue ga nyaman liatnya.”

Aku hanya mengangguk, aku tak bisa berkata apapun lagi, Ratu tentu lebih berhak untuk dekat dengan Dirga dibandingkan aku yang hanya sahabatnya.
“Maaf...” ucapku.

Entahlah rasanya sangat sulit, apa aku bisa menjauhi Dirga, aku dan Dirga sejak dulu memang selalu sedekat itu, namun kini Dirga sudah mempunyai kekasih, mungkin benar ini waktu yang tepat untuk menjaga jarak dengannya.

Menjaga jarak dengan pria yang paling lama aku cintai setelah ayahku, semoga aku bisa melakukannya.

RATU POV

Siapa yang tak cemburu melihat kekasihku sendiri lebih intim dengan gadis lain dibandingkan dengan kekasihnya sendiri?

Entah Dirga tak pernah sadar atau memang ia sengaja tak menyadarinya, aku selalu benci melihat Dirga yang tengah bercengkrama dengan Ana. Aku tau keduanya dekat sejak kecil namun bukan berarti bisa sedekat itu.

Dirga bahkan tidak mengacak rambutku seperti yang ia lakukan pada Ana tadi, ia hanya tersenyum dan menepuk bahuku dan kemudian berlalu.

Dengan berani aku mengatakan kepada Ana untuk menjauhi Dirga, aku ingin memiliki kekasihku sepenuhnya tanpa ada bayang bayang Sheeana.

"Aku minta maaf Ratu, kalo kehadiranku bikin kamu ga nyaman." Ucap Sheeana sebelum pergi.

Aku selalu takut, takut bahwa Dirga masih menyukai Sheeana.
Sheeana adalah cinta pertama Dirga, gadis itu punya banyak hal yang tak aku punya, bagaimana cara dia menatap dirga selalu membuatku iri, apakah cintaku setulus gadis itu? Aku bisa merasakan cinta yang begitu tulus dari Ana untuk Dirga.

TBC

CrayonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang