Crayon

Akhir adalah awal yang lain

Pernahkah kamu merasa kehilangan namun diwaktu yang sama juga merasa lega?

Aku kehilangan dia, dia yang selama ini menjadi bagian dari hari- hariku, dia yang pernah menjadi seseorang yang berarti bagiku. Setelah hampir 5 tahun saling mengenal, aku akhirnya berjalan melewatinya, aku...... yang memilih pergi untuk bahagia.

Riuh, suasana ramai mendominasi sebuah gedung yang biasa digunakan sebagai tempat untuk menyambut mahasiswa baru Universitas Bina Negara, mahasiswa baru maupun senior menyatu bersama merayakan penyambutan mahasiswa baru, tak terkecuali Sheeana, setelah mengalami Gap Year akhirnya gadis itu berhasil masuk ke kampus impiannya.

Sheeana tengah sibuk mengambil gambar bersama sahabat-sahabat barunya.

"Gue mau foto sama Sheeana." ucap seorang pria yang merupakan teman satu pasalnya.Sheeana adalah mahasiswa baru di Fakultas Hukum, setiap kelompok mahasiswa baru disebut dengan 'pasal'.

Tanpa ragu gadis itu bergerak mendekat kearah pria yang menyebut namanya tadi, ia tersenyum manis dengan jemari yang ia bentuk v sign.

"Nanti kirim fotonya ya al!" ucap Sheeana, yang hanya dibalas dengan anggukan serta ibu jari yang diacungkan oleh pria yang Sheeana panggil dengan Al.

Saat tengah asik berfoto juga merekam kegaiatan yang dilakukan oleh teman- teman barunya itu, sebuah pesan masuk kedalam ponselnya, mengintrupsi kegiatan gadis itu.

Dilihatnya sebuah pesan dari kekasihnya, Adrian.

WhatsApp from Adrian

√ Na, Ketemu di Mcd Jl Soedirman ya.

√ Ada yang mau aku omongin.

Tanpa membuang waktu Sheeana langsung membalas pesan tersebut.

Whatsapp to Adrian

√ okay, jam 4 ya.

Adrian Julio Klendra, dia adalah kekasih Sheeana, keduanya telah berpacaran sejak SMA kelas 1, Adrian dan Sheeana telah saling mengenal sejak dibangku SMP, adrian adalah temannya di kelas 8, Adrian sudah menyukai Sheeana sejak lama, namun keduanya baru resmi berpacaran saat SMA, hubungan keduanya tidak selalu mulus, mereka sering bertengkar akhir akhir ini, bahkan sudah beberapa kali putus.

SHEEANA POV

Akhirnya aku sampai di tempat temu kami, Mcd di jalan jend. Soedirman, jaraknya tidak terlalu jauh dari kampusku, hanya 15 menit dengan berjalan kaki. Aku tadi telah meminta supirku untuk tidak menjemputku hari ini.

Jika boleh jujur maka perasaanku tidak enak sesungguhnya, aku rasa ada hal buruk yang akan terjadi, mengingat ini pesan pertama yang Adrian kirim setlah hampir 2 minggu tidak menghubungiku.

Pria itu semakin jauh dariku, semenjak dirinya mulai berkuliah. Aku mendengar beberapa gosip buruk tentangnya namun tak satupun ingin aku percayai.

Sudah 30 menit aku menunggu, ice cream yang aku pesan pun telah habis. Namun belum ada tanda tanda kehadirannya.

Aku berniat untuk menghubunginya, kuraih ponselku yang tergeletak di atas meja, namun sebelum aku memencet tombol hijau di ponselku, pria itu lebih dulu sampai, dia berjalan ke arahku, kulihat wajahnya tak seceria dulu saat kami masih awal awal berpacaran.

"Sorry aku telat, tadi ada eval bentar." ucapnya.

Bohong, ucapku dalam hati. Aku tau betul, panitia Ospek Fakultasnya tidak membuat evaluasi kegiatan di hari terakhir sebab sahabatku juga panitia di Fakultasnya dan dia sudah pulang sedari tadi.

Aku menyunggingkan senyum manisku, pura pura tidak tau adalah hal terbaik disaat seperti ini, aku tidak ingin merusak suasana.

"Na, Aku mau ngomong.." ucapnya