•Happy Reading•
"jadi kamu bersedia atau tidak jadi pendamping hidup saya. " -dean
Viona diam membeku. Jantung viona berdegup sangat kencang. Dia terkejut karena tiba tiba dean berbicara seperti itu.
Viona juga sebenarnya sudah punya perasaan sejak lama pada dean.
"k-kamu seriusan? " tanya viona gugup
"iya, saya serius. " jawab dean
"tapi saya gak minta kamu mau jawab sekarang, kamu boleh jawab sampai kamu benar benar siap. " lanjut dean
"iya makasih. " kata viona
Flashback On
'vio, kamu larinya jangan kenceng kenceng. ' kata anak itu.
'gamau, kamu kalo bisa kejar aku dong. ' kata gadis kecil itu sambil menjulurkan lidahnya
'awas ya kalo kamu ketangkep nanti. '
'weeekkk'
Anak lelaki itu kembali mengejar gadis kecil nya.
Happ..
'ketangkep kan kamu. '
'dean lepasin gak. ' kata gadis kecil itu sambil memukul lengan anak lelaki itu pelan
'gamau aku mau bawa kamu bunda, mau aku laporin kamu ke bunda.'
Anak lelaki itu membawa gadis kecil itu menuju bunda sang gadis nya.
'bunda viona nakal, masa dia tadi lari bund waktu dean kejar. ' kata anak lelaki itu sedikit kesal
Bunda hanya terkekeh geli.
'yaudah sekarang kalian makan dulu ya. ' kata bunda
'bunda nanti kalo udah besar, dean boleh gak nikah sama viona? ' tanya anak lelaki itu pada bunda
Bunda hanya menanggapi dengan kekehan. 'boleh kok, tapi makan nya dihabisin dulu ya. '
'siap bunda. ' kata anak lelaki itu lalu memakan makanan nya dengan sangat lahap
Flashback Off
"bunda mana? " tanya dean
"di dapur, mau vio panggil in? " -viona
Dean hanya menjawab dengan anggukan kepalanya.
Viona mulai berjalan menuju dapur guna memanggil bunda.
"bunda, dicari dean. " kata viona
"iya kamu kesana dulu ini bentar lagi selesai. "
"iya bund. "
Viona kembali menuju ruang tamu dimana sekarang dean berada.
"bentar lagi bunda kesini. " kata viona
"iya. " jawab dean
Keadaan saat ini benar benar canggung. Tidak ada yang membuka pembicaraan sampai bunda datang.
"kenapa dean? " tanya bunda pada dean penasaran
"emm, jadi sebenarnya gini bund. " -dean
"bunda udah tau saya kesini ada apa? " tanya dean
"belum, bunda gatau kamu kesini ada acara apa. " jawab bunda
"jadi bund, dean mau lamar viona boleh? " tanya dean mantap
"e-eh? " jawab bunda sedikit terkejut
"kenapa ini? nak dean tidak bercanda kan? " tanya bunda memastikan
"iya bund, dean gak bercanda, dean serius. " jelas dean
"sebelumnya maaf ya bund dean kemarin ke china gak kasih kabar ke bunda sama vio. " kata dean
"gapapa dean, bunda tau kmu kesana ada urusan." jelas bunda
"iya bund, makasih." jawab dean
Bunda hanya mnjawab nya dengan tersenyum simpul.
"yaudah kalian lanjut dulu ngobrolnya ya, urusan itu nnti bunda pikir." kata bunda
Dean dan viona hanya mengangguk kan kepala mereka.
°•°
Viona masih terbayang bayang dengan perkataan dean sore tadi.
Viona tidak bisa berhenti memikirkan nya, viona bingung.
Sebenarnya dia juga sudah siap jika harus menikah. Tapi viona belum siap meninggalkan bunda sendirian.
Pukul 22.50
Viona masih saja bergelut dengan pikiran nya. Perkataan dean selalu terbayang bayang di benaknya.'jika aku menerima lamaran nya bagaimana dengan bunda?' batin viona.
"ah sudahlah kenapa aku sedari tadi memikirkan hal itu, toh dia juga tadi bilang akan menunggu hingga aku siap." gumam viona
Viona akhirnya memutuskan untuk pergi tidur. Karena dia sudah lelah sedari tadi memikirkan hal itu.
-Husband-
24 oktober 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband
Fanfictiontentang viona abrianna yang menemukan cinta sejati nya. • ' cringe