Namjoon
"Morning Baby"
Ucapku pada sosok wanita cantik yang baru terbangun dari tidurnya. Wanita yang tak pernah bosan untuk selalu ku padang ketika ia tertidur. Ku peluk ia sepanjang malam, walau rasanya tetap sama dinginnya tapi aku beharap ia merasakan bahwa cintaku untuknya selalu hidup.
"Morning Soul"
Jawab jieun kekasihku sambil tersenyum, senyuman itu yang selalu ku jaga agar tak pernah pudar.
Jieun kekasihku, bekerja di sebuah bank menjadi seorang teller. Setiap pagi ia akan bersiap, mandi lalu menyediakan sarapan pagi. Dia wanita yang hebat dan mandiri aku beruntung bisa ada dalam hidupnya.
"Waktunya sarapan baby" ucapku sambil mengelus rambutnya yang telah ia sanggul, ia begitu anggun dan cantik setiap hari, maka aku tak bosan untuk memuja wanita ini.
Setelah selesai menyantap sarapan dia berangkat bekerja dan aku yang selalu menemaninya. Setiap hari kami senang menaiki bus agar bisa menghabiskan waktu lebih lama. Aku menggenggam tanganya yang selalu dingin. sambil berjalan menyusuri jalanan, tak sedikit orang yang menatapnya mungkin mereka kagum pada paras cantik wanitaku.
Ingin rasanya aku berteriak Hei!! ini wanitaku !!!
Tapi aku pastikan itu akan membuat wanitaku tak nyaman. Aku hanya bisa melidungi dari sini.
Ia sampai di tempat bekerja, aku meninggalkanya tepat di depan pintu tempat ia bekerja. Aku melambaikan tangan, ia tersenyum tipis dan masuk kedalam.
Semoga kau selalu bahagia baby
Author.
Pagi ini tak banyak nasabah yang datang. Namun tak di sangka dengan siapa yang menemuinya pagi ini.
"Apa kabar nuna ?" Sapa pria bertubuh tegap dengan gigi kelincinya
"Baik, apa kabatmu juga jung" jawab jieun dengan senyum manisnya.
"Aku juga baik"Sambil mengeluarkan beberapa amplop berisi uang yang akan ia masukan ke rekening tabunganya.
Jieun dengan sigap melayani sahabat kekasihnya yang sudah ia anggap seperti adik sendiri itu.
"Terimakasih nuna, sampai bertemu lagi. Ah kalau tak sibuk aku akan berkunjung"
"Iya silahkan" Jawab jieun sambil memberi salam seperti pada nasabah lainnya sebelum jungkook pergi.
Jam makan siang sudah tiba jieun masih berkutat dengan pekerjaanya, ia masih menunggu penggantinya.
"Eoni, ayo istirahat"ucap perempuan bergummy smile
"Baiklah, jeni aku pamit ya"
Jeni wanita itu mengangguk dan menggantikan posisi jieun yang akan beristirahat. Jieun masuk kedalam ruangan tempat ia menyimpa tasnya seperti halnya loker besar yang di sediakan tempatnya bekerja.
"Jangan lupakan makan siangmu baby"
Jieun tersenyum mendengar suara itu, ia segera beranjak pergi ke kantin yang di sediakan oleh perusahaan. Sambil menikmati makanya jieun fokus pada ponselnya, dimana ia melihat video sang kekasih yang sedang makan juga.
Selesai bekerja pukul 4 sore jieun keluar dari gendung sedikit terburu-buru mengingat ramal cuaca bahwa akan turun hujan. Dan benar saja baru ia berjalan melewati 2 pertokoan hujan sudah mengguyurnya, jieun berlari kesebuah halte untuk berteduh.
Hujan di sore hari adalah yang terburuk untuk jieun, bukan ia tak mensyukuri yang tuhan berikan namun hujan mengingatkan ia pada semua kesedihanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story
FanfictionKumpulan cerita pendek dari Bangtan bersama Lee Jieun. Bahasa campur baku dan non baku Typo dimana-mana hatiku senang Happy Reading all