GADIS BERKECEMATA

5 0 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen,,,,

Jangan menilai orang dari luarnya, karena belum tentu lo tau dalamnya seperti apa.

Alana dianra braham

Retorika anak perang

Happy Reading....

Alana dianra braham kini sudah berada di depan kelas barunya yaitu kelas XI. MIPA3, Alana hanya tinggal menunggu guru yang mengajar mempersilahkannya masuk ke dalam dan memperkenalkan diri.

"Nak Alana silahkan masuk dan perkenalkan diri kamu." Ucap guru yang mengajar di kelas ini.

Alana mengangguk pelan dan mulai memasuki kelas dan tak lupa tatapan siswa-siswi yang mengarah pada alana, Alana tersenyum menatap teman sekelasnya dan mulai memperkenalkan diri.

"Hai kenalin nama gue Alana dianra braham kalian bisa manggil gw Alana, semoga kita dapat berteman baik." Alana memperkenalkan diri menatap satu persatu siswa-siswi yang ada di kelas barunya tapi tatapan terakhir tertuju pada gadis berkecemata yang berdekatan di jendela kelas dan di samping terdapat laki-laki yang terus mengganggu gadis itu.

"Baiklah Alana silahkan duduk di bangku yang kosong." Ujar guru itu mempersilahkan Alana untuk duduk.

Alana mengangguk paham dan berjalan ke arah bangku yang di duduki oleh gadis berkecemata.

Suara pujian, ejekan bergema di telinga Alana tapi Alana tak memusingkan hal itu, Alana terus berjalan ke arah tujuannya.

Tok,,, tok,,,, tok

Alana mengetuk meja di samping meja kosong yang ingin ia tempati, "maaf boleh gue duduk di sini?" Tanya pelan pelan kepada cowok itu.

Cowok itu menaikan satu alisnya dan mengangguk pelan, semua Murit yang ada di kelas ini dan tak lupa guru yang mengajar menatap ke arah bangku yang Alana ingin tempati.

Laki-laki itu pinda di bangku kosong milik Alana dan Alana duduk di samping gadis berkecemata, "Hai kenalin aku alana." Alana mengulurkan tangan memperkenalkan diri pada teman barunya tersebut.

Gadis berkecemata itu melap tangannya yang tak kotor di rok abu-abu miliknya dan mengalami tangan Alana.

"Nama aku aletha." Ujar aletha si gadis berkecemata, Alana tersenyum.

"gak usah di lap juga tangannya etha, jangan sungkan sama aku ok," Ucap alana kepada aletha.

Aletha mengangguk paham dan kembali fokus pada papan tulis.

Seketika semua murit mulai berbisik-bisik tidak enak di dengar tentang aletha.

"Ok anak-anak sekarang kita mulai pelajarannya."

Semua murit yang bergosip bungkam seketika.

Jam per jam menit per menit detik per detik akhirnya jam istirahat atau jam surgawi berbunyi nyaring di seluruh penjuru SMA BIMASAKTI.

Semua murit kini mulai berbondong-bondong menuju kantin yang berada di lantai bawah karena sekolah Bima Sakti terdapat 3 lantai lantai pertama di isi dengan gudang berisi bahan olahraga dan kelas sepuluh, serta kantin dan lantai dua diisi kelas sebelas dan dua belas, dan di lantai tiga terdapat panggung acara dan di samping panggung acara dan juga gudang yang tidak di pakai.

(Ini cuman khayalan aku jadi maaf kalo kalian bingung yah,,,, enggak tau deh ini sekolah ada atau enggak wkwkwkwk)

Lanjut,,,,,,

Alana dan aletha juga menuju kantin di lantai bawah ralat aletha tidak ingin pergi ke kantin tapi gara-gara paksaan alana akhirnya aletha pasrah mengangguk setuju.

_________

"Lana ini udah enggak ada tempat,,, kamu masi mau makan di sini?" Aletha bertanya dan menelusuri semua penjuru kantin memang tak ada tempat kosong.

Alana mengangguk pelan tapi pandangannya tertahan pada meja di dekat gerobak bakso di kantin itu, yang di penuhi dengan laki-laki tapi salah satu dari sekian banyak laki-laki hanya satu orang yang Alana kenal.

Alana menarik tangan aletha menuju meja tersebut, aletha tidak memberontak di tarik oleh Alana malahan aletha hanya pasrah dan menerima kenyataan bahwa Alana menarik aletha menuju,,,,, geng ATRIX, OMG!!!

Mata aletha membulat sempurna dan menarik kembali tangan Alana untuk berhenti, Alana tanganya di tarik berbalik ke belakang dan menaikan satu alisnya heran seolah bertanya "apa? "

"I,,,, itu ge,,, ng, geng ATRIX Alana kamu enggak takut apa?" Ucap aletha takut.

Alana tersenyum pada aletha dan menarik kembali Alana menuju meja yang di yakini geng ATRIX.

"Abang fano boleh nggak Alana duduk disini sama temen alana?" Tanya Alana pada kakanya dan tak luput dari tatapan siswa-siswi yang sedang berada di kantin dan tatapan yang geng ATRIX.

"Boleh." Kali ini bukan gefano yang menjawab melainkan devan selaku ketua geng ATRIX.

Alana menengok kesamping dan tersenyum, "makasih kak devan." Sedangkan devan mengangguk dan kembali memakan makanannya.

"Tha duduk ghi aku mau pesen makanan dulu."

Aletha menatap Alana sendu menggeleng bahwa aletha tidak ingin di tinggal oleh Alana.

"Aku ikut yah." Ucap aletha takut-takut.

"Kamu di sini aja, kalo ada yang ganggu kamu tanya aku ok jangan takut." Ujar Alana meyakinkan aletha bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Aletha pasrah mengangguk dan duduk di dekat gefano.

"Kak Fano aku titip aletha ke kakak yah jangan di apa-apain ok." Setelah alana berucap seperti itu dan gefano menyetujui alana segera pergi memesan makanan untuknya dan juga aletha.

Aletha duduk tak berkutik, gefano yang melihat teman Alana dan menatap aletha.

"Nggak usah takut." Ucap gefano pada aletha, semua inti ATRIX beralih pandang ke suara gefano dan gadis di samping Kanan gefano.

"I... Iya k,,, kak." Timpal aletha dengan nada gugup.

Adam tertawa melihat ekspresi aletha, "kita enggak makan orang kok gak usah takut gitu."

Aletha mengangguk pelan dan berbicara dalam hati semoga Alana segera kembali.

Hai semua maaf kalo ceritanya kurang mantap dan kurang dapat filmnya wkwkwk

Semoga kalian semua bisa nerima cerita ini dengan baik, dan salah satu cara buat ngedukung cerita ini adalah dengan vote dan komen....

Thanks for reading my story
Love and love you anytime

Alana dan devan?
Raja dan Alana?
Gefano dan aletha?
Adam dan aletha?
Gio dan Alana ?

ATRIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang