JANGAN LUPA VOTE SEBELUM MEMBACA
HAPPY READING......
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan ganjen jadi cewek modal bedak aja di banggain
Gefano Alta brahamRetorika anak perang
Aletha hanya terus menunduk tidak berani untuk mendongak menatap inti ATRIX, sedangkan gefano, devan,
Raja, Gio, Adam dan rendra terheran terheran-heran sebab aletha yang terus menunduk menyembunyikan wajahnya. Enggak capek apa tha nunduk?"Fan ajak ngomong tuh anak orang." Suruh Gio pada gefano.
Gefano melirik Gio sekilas dan menatap aletha, sedangkan aletha yang ditatap hanya menunduk takut memainkan tanganya karena gugup.
"Hai nama lo aletha yah?" Tanya adam pada aletha, gefano dan yang lainnya menatap adam, sedangkan adam hanya melihat aletha yang menunduk.
"I.... Iy.. Iya kak nama aku aletha." Jawap aletha gugup dan menatap lawan bicaranya, adam tersenyum ke arah aletha begitupun juga aletha tersenyum pada adam.
"Kenalin nama kakak adamprasetyo, panggil aja adam." Ujar adam memperkenalkan diri pada aletha, aletha mengangguk paham sembilan tersenyum.
Sedangkan gio, raja, devan dan Rendra hanya menyimak percakapan aletha dan juga adam.
Tak lama setelah itu alana datang dengan nampan yang penuh dengan makanan.
" Hai,,,aletha kamu enggak di gangguin kan?" Tanya alana kepada aletha.
Aletha mengangguk dan tersenyum memperlihatkan deretan giginya.
Alana juga tersenyum ke arah aletha dan segera memberikan makanan yang ia pesan tadi.
Ketika hendak duduk ke samping kanan aletha, alana langsung di tarik oleh devan untuk duduk di dekatnya dan menyuruh adam untuk pindah ke bangku samping kanan aletha.
Untung saja alana sudah menaru makanannya di atas meja kalau tidak sudah pasti makanannya saat ini sudah menyium lantai dan tidak dapat di makan lagi.
Alana menautkan alisnya heran, "kak Dev,,,,,aku mau duduk di dekat aletha." Ucap alana pada devan.
Devan mentap alana lekat dan berkata, "disini aja."
Alana hanya pasrah kepada devan lalu mengambil makananya dan memakan dengan lahap.
Devan menatap Alana yang sedang memakan makanannya menurut devan Alana seperti bayi saat sedang makan.
Tangan devan tergerak untuk membersihkan bekas makanan yang ada di bibir alana.
"Makan yang bener." Kata devan setelah membersihkan bekas makanan yang ada di bibir alana.
Mata alana membulan dan kini wajahnya mungkin sudah memerah akibat perlakuan devan kepadanya, ah!!!devan sangat manis,,,,pikir alana.
Devan menatap alana sambil tersenyum tipis, Gio, adam, rendra, raja, gefano, dan aletha melihat dua sejoli ini yang bermesraan, seperti tidak memperdulikan mereka ber enam.
Untung saja seluruh siswa-siswi yang berada di kantin sedang sibuk masing -masing kecuali sih,,,,inti ATRIX tentunya yang terus menatap alana dan devan seperti menonton film romantis.
"Garcep juga lo van." Ucap Rendra pada devan, devan hanya menaikkan bahunya tak peduli dan terus menatap alana memakan makananya.
Mereka semua sedang sibuk dengan aktifitas Masing-masing sampai-sampai gebrakan meja berbunyi keras di meja yang di tempati inti ATRIX.
"Woi anjing!!!siapa yang mukul meja astagfirullah bikin kaget aja." Kaget rendra, sedangkan yang lain hanya mengelus dada akibat pukulan meja yang tiba-tiba.
"He?!!,,, gadis cupu lo ngapain di dekat pacar gue?"
Semua inti ATRIX dan juga aletha, alana tak terkecuali seisi kantin melirik ke arah wanita yang menggebrak.
"Lo nanyak ke siapa?" Tanya gefano pada perempuan itu emosinya sedikit memuncak tapi dapat gefano padamkan sebab iya sadar sedang berurusan dengan perempuan.
"Yah,,, gw nanyak ke itu tuh," Ujarnya sambil menunjuk ke arah alana, "tuh si cewek ganjen."
Alana menaikan alisnya heran, sedangkan devan sudah mulai menahan emosi tangannya mulai mengepal, Alana yang peka pun menengok ke arah devan lalu memegang tangan besar milik devan.
Devan sedikit kaget dengan perlakuan Alana kepadanya, devan mulai menurunkan sedikit demi sedikit, menurut devan menatap alana adalah hal yang paling menenangkan paling instan.
Alana menatap perempuan itu tanpa meninggalkan tempatnya, "kenal kakak aja nggak, pernah apalagi pacar kakak." Ketus Alana pada perempuan itu.
"Heh! Renatha angelica,,,,ngaca yang bener dulu sana apa bedak lo menor atau enggak terus tanya sama bayangan lo bilang apa gw pantas jadi pacar devan?" Gio memberikan kata-kata pedasnya pada perempuan itu yang bernama renatha.
Renatha memutar bola matanya, "ngapain gue ngaca,,, gue udah cantik kok." Ujar renatha bangga pada dirinya sendiri.
"Jagan ganjen jadi cewek, modal bedak aja di banggain." Kini gefano yang mulai berbicara, seketika renatha di buat skakmat olehnya.
Renatha menghentakkan kakinya dan pergi dari area kantin semua siswa-siswi tertawa melihat renatha yang seperti itu.
Alana dan yang lain menghembuskan nafas dengan Alana yang masih memegang tangan milik devan.
Kring.... Kring... Kring..
Suara bell jam pelajaran ke empat sudah berbunyi, Alana yang sudah dengan aktifitas makan-makanya melirik ke arah aletha.
"Tha kamu udah kan kita ke kelas yuk." Ujar alana.
Aletha mengangguk dan berdiri sedangkan inti ATRIX masih stay pada tempatnya dan tidak ingin beranjak pergi.
Alana juga ikut berdiri tapi Alana sedikit terhuyung karena tangan yang memegang devan di tarik kembali oleh devan sendiri, Alana menatap devan bingung.
"Disini aja, bolos."
Alana menatap satu persatu inti ATRIX dan juga aletha.
"Tenang aja al dia yang punya sekolah." Ujar gefano kakak Alana.
Alana mengangguk paham dan melihat aletha.
"Tha kita bolos aja yah, kalo kita pergi kelas sekarang mungkin kita akan dihukum." Kata Alana pada aletha.
Aletha mengangguk pasrah toh kalo balik ke kelas pasti dihukum oleh buk anggi yang garangnya masyallah.
Aletha duduk pada tempatnya kembali begitupun dengan alana, headphone adalah tempat pelarian untuk mengusir rasa bosan.
"Aletha,,, boleh gue minta nomor telpon lo atau nomor wa, line? Ada?" Tanya adam memecahkan keheningan yang ada.
Semua terheran mendengar ucapan pasalnya adam tidak pernah meminta nomor perempuan karena adam itu anti perempuan.
"Ngapain lo minta nomor aletha?" Ujar gefano, entah kenapa gefano tidak ingin nomor aletha di bagi-bagi pada laki-laki.
Apakah gefano menyukai gadis itu atau tidak?
Hai guys aku up lagi, part ini agak panjang semoga kalian enggak bosan.
Silahkan tekan vote atau komen cerita ATRIX OK.
Di gambar paling atas itu enggak ada rendra karena aku lupa mungkin part selanjutnya insyaallah akan aku buat foto rendra.
Love you all
KAMU SEDANG MEMBACA
ATRIX
Teen Fiction[VOTE SEBELUM MEMBACA!!] JANGAN LUPA FOLLOW AKU KU YAH DEVAN ALEXANDER WIJAYA Seorang pemimpin geng atrix yang terkenal dengan ke brutalanya di jalan dan keganasannya yang tak pandang bulu. KITA ADA UNTUK BERSATU KITA KUAT...