02.Detik-detik

17.6K 1.4K 16
                                    

Kantin, tempat yang Ale datangi setelah melepaskan masa hukumanya, bukankah Ale anak penurut? sudah jelas, Ia hanya mengikuti perintah sang guru yang menyuruhnya kekantin setelah berjemur.

Semangkuk bakso dengan kuah berwarna merah dan segelas es teh tengah menemaninya. Persetan dengan guru yang sedang patroli mencari anak yang bolos, toh bukankah Ale tidak bolos, Ia hanya mengikuti arahan dari sang kepsek.

Tiga remaja berpenampilan acak-acakan menghampiri Ale yang sedang menikmati makanan didepanya, sudah dipastikan bahwa ketiga pemuda itu pasti membolos, mengingat jam istirahat masih setengah jam lagi .

"Widihh, makan gak ngajak-ngajak lo "Ucap seorang pemuda yang langsung mengambil posisi disebelah kiri Ale.

"Sini-sini makan, anak ayah"

"Najis, geli gue dengernya yah" Ucap pemuda yang duduk didepannya.

Ale hanya diam, percuma saja meladeni ketiga pemuda itu yang notabe nya adalah sahabatnya, lebih baik dia memberi makan anak-anaknya.

"Ale nanti malem lo tanding sama Reyhan ya? "Tanya pemuda yang bernama Vando.

"Iya dung"

"Moga menang ya, terus traktir lah" Bryan mengambil es teh yang ada didepanya lalu meminumnya tanpa melihat pemiliknya yang sudah keluar tanduk.

"Eh es gue tuh" Aelah es teh belum diminum maen diembat kawan, rasanya Ale ingin memasukan Bryan kedasar jurang gunungnya mbah Marijan.

"Udah sih gak usah pelit-pelit sama kawan sendiri juga" Ahh sepertinya Bryan memang ingin ditendang.

"Ya Allah, bagi dosa hamba ke Bryan ya Allah"

"Eh anjim!, gak gitu juga maemunah!"

"Udah yan, gue ikhlas lahir batin kok, anggap aja sedekah"

"Udah sih ribut mulu lo pada sakit kuping gue dengernya" Memang diantara mereka Aldi lah yang paling dewasa tapi jarang jika sudah bersama, gesreknya akan keluar.

"Ah elah ya gak usah diden---"Ucapan Ale terpotong dengan suara nyaring bel istirahat

Kring... Kring...

Seketika suara langkah kaki menggema keseluruh penjuru kantin, ramai siswa siswi yang berdatangan untuk mengisi perut.

"Udahlah kerooftop, pusing gue disini berisik kek pasar ayam" Ale pergi meninggalkan kantin diikuti ketiga sahabatnya.

"Ya namanya mereka lagi cari makan, kantin kan pusat makanan disekolah"Aldi merangkul Ale disampingnya, mereka memang nakal namun memiliki rasa solidaritas yang tinggi.

Diperjalanan menuju rooftop banyak siswi melihat keempatnya dengan tatapan kagum, tak ayal memang mengingat mereka memang memiliki wajah yang tampan. Berbeda dengan beberapa siswa yang melihat mereka dengan sinis.

_____

Dua mobil mewah memasuki area SMA Gumilang diikuti dengan beberapa mobil dengan manusia berpakaian serba hitam didalamnya. Mobil-mobil tersebut berhenti diparkiran khusus petinggi sekolah. Dua orang turun dengan jas yang melekat rapi ditubuhnya. Sudah dipastikan dua orang tersebut adalah orang penting mengingat mobil-mobil yang mengikuti keduanya adalah bodyguard yang ditugaskan untuk menjaga.

"Aku bener-bener baru pertama kali ini merasa tidak sabar seperti ini" Ucap salah satu dari mereka.

"Keruangan Ayah dulu Bara" ujar pria yang tampak lebih tua.

Keduanya melangkah meninggalkan area parkir menuju ruangan pemilik sekolah. Dalam perjalanan keduanya menjadi pusat perhatian mengingat bahwa sekarang adalah jam istirahat. Jas mahal yang melekat di tubuh atletis dua pemuda itu membuat beberapa siswi menahan pekikan.

ALEON  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang