Seminggu berlalu Ivy sudah menjalani perawatan untuk tulang kaki nya bersama dokter Hwang, dan woojin pun sudah di pindah keruangan sendiri karna ia harus menggunakan alat2 khusus di tubuh nya.
"Paa kenapa papa yg disini??"tanya Ivy saat membuka mata nya dan melihat sang papa yg menemani nya.
"Apa salahnya??"tanya papa.
"Mana mama sama kak Wid??"tanya Ivy datar.
"Mama ada urusan di kantor nya sebentar dan kka dia sibuk mengurus Daniel itu ntah apa yg di urus yg gak akan bisa juga"ucap papa.
"Paa bisa gak sih gak ngeremehin orang Mulu"ucap Ivy.
"Udah lah gak usah pikirkan itu"ucap papa masih fokus mengerjakan sesuatu di laptop nya.
Ivy tak merespon omongan sang papa, ia ingin mencuci wajah nya ke kamar mandi, sebenarnya Ivy baru dapat pemberitahuan dari dokter Hwang kalo kaki nya mulai masa penyembuhan dan bisa untuk belajar berjalan secara perlahan dulu tapi ia baru ingin belajar sekarang.
Ivy menuruni ranjang nya dan menapakan kaki nya di lantai rumah sakit, ia memegang ranjang karna ia belum merasa kuat.
"Biar papa bantu, pelan2 dek"ucap papa yg tiba2 merangkul Ivy membantu nya berjalan.
"Papa orang pertama yg mengajari ku berjalab hari ini"batin Ivy yg sedikit senang dan sedikit tersenyum.
"Papa teringat mengajari adek berjalan pertama kali waktu kecil"ucap papa menggiring anak nya ke kamar mandi untuk mencuci muka nya.
"Aku tidak ingat"cap Ivy.
"Sedang apa??"tanya minhyun yg memasuki kamar mandi yg terbuka itu.
"Oh ini Ivy mau mencuci muka nya dok"ucap papa dan bersamaan dering ponsel papa berbunyi.
"Dok bisa tolong bantu Ivy dulu aku harus menjawab telpon"ucap papa lagi.
"Baiklah"ucap minhyun tersenyum dan membantu memegangi Ivy.
"Gomawo dok"ucap Ivy tersenyum.
"Iya sama2"balas minhyun tersenyum.
"Dok apa ada kabar dari woojin??"tanya Ivy.
"Ku dengar dia mengalami perkembangan dan sudah kembali sadar dari koma nya"ucap minhyun.
"Benarkah??aku ingin melihatnya setelah ini"ucap Ivy.
"Baiklah aku akan mengantar mu nanti"ucap minhyun.
"Hmm iya dok"ucap Ivy mengangguk, setelah selesai mencuci muka mereka keluar dari kamar mandi.
"Dek papa ada meeting penting dulu sama petinggi2 perusahaan lain, papa tinggal dulu yaa"ucap papa.
"Udah biasa"ucap Ivy datar.
"Dok tolong temani anak saya yaa dan ajarkan dia berjalan"ucap papa.
"Baik"ucap minhyun mengangguk.
"Maafkan papa"ucap papa mengelus singkat kepala Ivy dan berlalu pergi meninggalkan nya.
"Hahh"ucap Ivy menghela nafas.
"Apa tn.shin memang sesibuk itu??"tanya minhyun.
"Iya, bahkan orang lain yg baru melihat pun akan paham dengan kondisi ku"ucap Ivy.
"Tak apa masih banyak orang sekitar yg menyayangi mu termasuk aku"ucap minhyun.
"Nde??"bingung Ivy menatap kesamping tepat wajah minhyun.
"Astaga mata nya sangat cantik sangat pas menghiasi wajah cantik nya"batin minhyun yg terdiam menatap Ivy.
"Dokter??heyy dokter Hwang"ucap Ivy meniup wajah minhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Real
Short Story"Nyata nya kenyataan hidup setiap orang berbeda" Baca aja deh yaa!!!