"Te ikut gue yok?"
"Kemana dih? Males bet dah"
Masih pagi, dan ini bapak Jeon Jeongguk sudah nangkring di halaman rumahnya dengan watados, bikes deh~
"Ayolah te" Bujuk Jeongguk dengan wajah naudzubillah ini orang minta digebuk ya asli, alay bet kalo kata jimin mah
"Gak mau Jeongguk!"
"Gue traktir sepuasnya mau gak?" Alisnya naik turun dah cem om-om pedo tapi menghadirkan binar cerah di mata hazel Taehyung
"Call, ntar ya aku mandi dulu"
"Hm"
Udah 30 menit Taehyung bergelut dengan sabun dan odol dikamar mandi, hehe.. Kini saat nya dia pamit sama Bunaa
"Dimana ya bunaa.. Ah paling dikamar" Berjalan dengan santai menuju kamar bunaa guna meminta izin keluar dengan Jeongguk si anak kelinci
Tok.. Tok..
"Bun, te masuk ya?"
Suara gemericik air dari kamar mandi yang sudah dipastikan itu suara orang mandi alias bunaa lagi siram.. Eh skip
Sambil menunggu bunaa mandi, Taehyung berjalan kearah album foto keluarganya
"Eh amplop apa ni?" Dia menemukan amplop putih bertuliskan logo rumah sakit
Kim Taehyung positif terkena kanker otak
Itu yang dibaca dan tertangkap di indra penglihatan Taehyung
"Gak.. Gak mungkin!"
Tes.. Hiks..
Syok
Sangat syok
Kenapa bunaa menyimpan hal besar dibelakang Taehyung, jadi ternyata saat dia muntah, mimisan, dan pusing itu gara-gara dia sakit sekeras ini, apa obat yang selama ini dia minum itu juga obat untuk penyakit ini? Tapi kenapa bunaa bilang itu vitamin
Tubuhnya merosot jatuh ke lantai dengan deru nafas yang menyesakkan
Cklek..
Pintu kamar mandi terbuka dan bunaa Yuna menemukan anaknya yang terduduk itu langsung menghampiri
"Sayang kenapa?" Netranya langsung menangkap apa yang Taehyung bawa
"Tae... "
"Kenapa bun?" Lirih Taehyung hampir tak terdengar jika saja Yuna tidak mendekap Taehyung
Air mata keduanya tidak bisa terbendung, Yuna menangis tersendu-sendu sambil terus mengucapkan kata maaf
"Maaf.. Sayang maafkan bunda"
"Akh"
"Taehyung hiks.. Tahan sayang"
"Akh sa-sakit"
"TOLONG.. SIAPAPUN TOLONG ANAKKU"
Yuna sadar, sangat sadar kalau rumahnya itu sangat luas dan mempunyai pagar tebal, jadi tidak mungkin kedengaran sampe luar pagar, tapi dia tetap berteriak
Hingga suara hentakan kaki dari arah luar sedikit menenangkan pikirannya
Anaknya akan selamat dan dibawa ke rumah sakit
"Taehyung!" Itu Jeongguk, orang itu adalah Jeongguk
Jeongguk mengambil alih tubuh pucat pasi dengan wajah penuh darah Taehyung lalu didekapnya
"Ssttt kamu bertahan ya"
Di gendongnya tubuh ringan Taehyung ala bridal style, Taehyung masih memegangi kepalanya sambil terus bergumam kata sakit dan itu sukses membuat jantung Jeongguk seakan berhenti berdetak
"Kita bakal sampai, kamu bertahan"
Meski panik namun Jeon sadar dia harus membawa mobil ini dengan selamat ke rumah sakit untuk menyelamatkan nyawa orang yang dia cintai
Taehyung tiduran dibelakang diatas paha Yuna, terus mengerang kata sakit dan tidak kuat
"Bunaa mohon bertahan sayang" Tangisan Yuna juga begitu memacu Jeongguk untuk segera sampai
"Ssa-kit bunaa.. Te nda ku-at" Ucap Taehyung lemah dan darah mimisan itu selalu keluar namun Yuna masih mencoba menghilangkannya walau hasilnya nihil
Mata Taehyung semakin berat, sakit di kepalanya seperti ada batu besar yang menghimpitnya
"Tetap buka mata kamu Taehyung!" Suara Jeongguk yang melihat Taehyung dari spion mulai memejamkan mata
"Ssa-sa-kit" Mata cantik itu akhirnya tertutup dengan nafas yang semakin berkurang sontak membuat Yuna panik
"TAEHYUNG-AH BUKA MATA KAMU! DENGERIN BUNAA! jangan pergi sayang" Suara teriakan Yuna melemah di akhir, dia semakin mengeratkan pelukan dia tubuh anaknya yang dingin
"Kau tidak mungkin meninggalkan ku Taehyung" Lirih Jeongguk yakin
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA (KOOKTAE)
FanfictionSaat senja membawa matahari untuk kembali ke peraduan, dan saat Tuhan yang juga membawa Taehyung ke sisi-Nya Hubungan yang harus terpisahkan oleh untaian takdir, takdir yang pelik dan nyata sudah menunggu Jeon Jeongguk di depan sana tanpa ada Taehyu...