BAB 12

3 0 0
                                    

Dhea ikutan berhenti dan memandang ke arah orang yang bertanya tadi. Ratu dan Dhea sama sama terkejut saat melihat orang itu

"emm, Ratu mau nyusul temen bang, dia kayak nya ada masalah" jawab Ratu takut memandang ke arah Abang nya, yaps orang itu adalah Al

"bukan si jamet itu kan?" tanya Al lagi sambil menyipit kan matanya. Ratu menyatukan alisnya berfikir siapa yang dimaksud 'jamet' oleh Al, karna Ratu orang nya lola jadi ia berfikir Al mengatai Silvia jamet "Silvia bukan jamet ya" jawab Ratu marah. Al terdiam sebentar lalu tertawa "oh Silvia, abang kira mantan kamu"

"aduhh, bang maaf yaa, kami buru buru nih, kalo mau marahin Ratu nanti ajaa" lalu dengan cepat Dhea menarik tangan Ratu

✳️✳️✳️

Prang.....  Bunyi barang yang pecah itu terdengar sampai luar

"DASAR SIALAN, AKU SUDAH MENERIMA MU APA ADA NYA. AKU MEMBERI MU SEGALANYA, APA ITU TIDAK CUKUP!" teriakan papa Silvia begitu keras sehingga membuat Ratu dan Dhea takut untuk masuk yang ingin menenangkan Silvia

"KAMU PIKIR KAMU SIAPA, AKU YANG BEKERJA, AKU YANG MENGHASILKAN UANG, SEHARUS NYA AKU YANG BERKATA SEPERTI ITU" balas mama Silvia tak kalah keras

"HEH, MAU KEMANA KAMU?" tanya papa Silvia ke Silvia, samar samar Ratu dan Dhea mendengar jawaban Silvia

"aku mau pergi aja, aku bisa hidup mandiri, aku juga tidak akan memilih tinggal dengan kalian, urus saja selingkuhan kalian masing masing"

"JAGA UCAPAN KAMU! MAMA GAK PERNAH SELINGKUH, PAPA KAMU YANG SELINGKUH! JADI KAMU HARUS IKUT MAMA!"

"UDAH AKU BILANG DARI SEMALAM, AKU GAK PERDULI" setelah mengucapakan itu Silvia langsung pergi keluar yang sudah ada Ratu dan Dhea yang menunggu nya karna tidak berani masuk kedalam

"kok ada kalian?" tanya Silvia sambil menghapus air mata nya

"kita kan solid, satu bolos semua bolos" ucapan Ratu barusan benar benar membuat Dhea jengah "jangan dengarin dia, kami nyusulin lo karna kami khawatir sama lo" jawab Dhea

"makasih ya kalian selalu ada buat gue" ucap Silvia dan memeluk sahabat nya

"jadi sekarang lo tinggal dimana?" tanya Dhea

"gue ada apartment kok, tenang aja"

"nah kebetulan, ayok kita kesana, aku capek, ada ikan gak?" lagi, perkataan Ratu membuat Dhea jengah, Ratu memandang Dhea yang dibalas oleh Dhea dengan membuang muka karna jengah

✳️✳️✳️

"ayo masuk, maaf ya berantakan, kalian tau sendirikan aku gimana?" ucap Silvia

"no problem, kita satu server kok" jawab Ratu kemudian mereka bertiga tertawa

"makasih ya, kalo gk ada kalian, aku gk tau nasib aku gimana sekarang" ucap Silvia

"udah gk usah dibahas, kita jalan aja yuk, kita happy happy" ajak Dhea

"ayy...." perkataan Ratu terputus karna ponsel nya berbunyi

"hm" ucap Ratu malas. Dhea bertanya 'siapa?' dengan kode menaikan alis nya, bukan nya menjawab Ratu malah menggeleng pelan

"ciee udah putus" ledek orang itu

"hm" jawab Ratu malas

"ihh ngambek, mas gk bermaksud jauhin kamu juga kayak kakak sama abang kamu, mas dipaksa serius deh"

"hm" lagi lagi Ratu hanya menjawab dengan deheman

"udahan dong ngambek nya. Sebagai permintaan maaf, mas ajak jalan deh sekarang, gimana?"

Tiba tiba ide terlintas di fikiran Ratu "ok, sekarang jemput ya, naik mobil, wajib naik mobil. Aku sharelock" lalu Ratu mematikan sambungan telfon sepihak

"siapa sih?" tanya Dhea

"kalian belum pernah ketemu mas Bara kan? Sekarang kita jalan sama dia" ucap Ratu sambil tersenyum

✳️✳️✳️

"kok mukanya kusut mas, senyum dong" ucap Ratu sambil menampilkan senyum nya, Bara pun tersenyum terpaksa

Setelah puas mengilingi mall, mereka makan di Resto milik keluarga Dhea.

"kamu kok cuma pesen ice cream?" tanya Bara pada Ratu

"mas lupa? Kan aku alergi ayam. Lagi pula aku gk nafsu makan" jawab Ratu

Mereka makan dengan tenang tapi tidak dengan Ratu ia tak bisa tenang menghabiskan ice cream nya akibat ulah Bara. Bara terus saja mencoba menyuapi Ratu nasi, hanya nasi dengan kuah tidak pakai ayam, berkali kali Ratu menolak tapi Bara terus saja mengulangi nya sampai Ratu muak

"udah ayo pulang" ucap Ratu yang disetujui oleh teman nya dan Bara

Setelah Bara mengantar Dhea dan Silvia, Bara mengantar Ratu ke rumahnya.  Sebenarnya Ratu takut untuk pulang, takut dimarahi karna ia bolos

Ratu masuk rumah diam diam berharap agar tak seorang pun tau bahwa dirinya sudah pulang "tumben kamu gak teriak teriak kalo udah pulang" pupus sudah harapan Ratu. Ntah datang dari mana bunda nya itu

Ratu nyengir "gk apa kok bun" dan Ratu segera berlari tapi lagi lagi bunda nya bertanya membuat Ratu menghentikan langkahnya "kamu kok udah pulang, kakak sama abang kamu mana?"

"Tadi Ratu pulang sama mas Bara bun" jawab Ratu dan bunda nya Ber oh ria saja

"Ratu ke kamar dulu ya bun" setelah dapat anggukan dari bunda nya Ratu segera ke kamar dan membersihkan dirinya. Keluar dari toilet Ratu dikagetkan dengan keberadaan Al "bolos kemana?" tanya Al
"Ngikutin silvia, dia lagi ada masalah" Al hanya ber oh ria saja lalu pergi dari kamar Ratu "ku kira bakal marah" gumam Ratu

Ratu membuka ponsel nya dan melihat ada pesan dari Rendy 'Ratu, please maafin aku. Aku mau kita balikan ya, aku gk perduli kalo aku dimarahin, aku sayang sama kamu' itulah pesan dari Rendy, Ratu berfikir terakhir kali dirinya balikan dengan Rendy, ia dijauhi oleh saudaranya 'Ratu please' pesan itu dari Rendy lagi

"aku harus jawab apa nih?" tanya Ratu pada dirinya yang berada didepan cermin

'aku janji gak bakal nyakitin kamu'
'Ratu please jawab'

"aduhhh, ni anak berisik banget, gak tau apalagi orang lagi mikir" dumel Ratu

"kemarin mutusin aku karna gk boleh pacaran sama ibu nya, terus ngajak balikan terus mutusin aku lagi sekarang ngajak balikan lagi. Emang aku apaan? Udah gitu maksa lagi minta balikan nya, bukan nya Baik baik malah maksa" Ratu menggaruk kepala nya yang tak gatal bingung dengan kemauan Rendy

"kalo aku tanya bunda sama ayah, udah pasti gk boleh lagi balikan sama Rendy, kalo aku diam diam ntar kualat" Ratu sudah frustasi memikirkan hal itu

Seketika ide iblis Ratu muncul di otak nya "kata dhea kan aku cantik, kata Silvia banyak yg suka sama aku. Lantas kenapa aku mau mau aja di ajak balikan sama ni curut, nggak deh, aku bisa cari yg lain. Maap ya Ren, kamu terlalu setan buat aku yang iblis" kemudian Ratu tertawa layak nya orang jahat

"gue buat lo nyesel karna udah mutusin gue" ucap Ratu sambil tersenyum licik

✳️✳️✳

20/09/20

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dermaga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang