Chapter 12

4.4K 182 4
                                    

Lily berencana akan meminta maaf secara langsung kepada Tuan Arsen karena sudah lancang membawa orang asing masuk kedalam rumah nya. Setelah kejadian itu hati Lily tak tenang karena dibayangi rasa bersalah kepada Tuan Arsen sebab sudah menyulut amarahnya itu.

"Apakah tuan Arsen sudah pulang?" gumam Lily melirik jam yang sudah menujukan pukul 7 malam. Wanita itu tak mendengar mobil tuan nya karena di sibuk kan dengan beberapa pekerjaan di dapur.

"Sedang apa kau hah!" tegur Freya tak suka melihat Lily berkeliaran di sekitarnya. Sedangkan Lily sendiri langsung terdiam mendengar nada tak suka dari Freya yang membuatnya bingung kenapa Freya tak suka kepadanya? Lily merasa tak pernah membuat masalah kepada Freya tetapi sepupu nya itu seperti menganggap nya musuh besar.

"Aku mengambil air." Lily menujulkan air putih di tangan nya kepada Freya, wanita itu mendengus kasar lalu menabrak bahu Lily sampai membuat Lily hampir terjatuh. Ia sangat terkejut karna dorongan Freya yang cukup kuat dan kasar itu.

"Menghalangi jalanku saja." dengus Freya seraya berjalan menjauhi Lily. Wanita itu hanya bisa menarik nafasnya dan mencoba menyemangati dirinya sendiri bahwa ia harus sabar menghadapi sepupu nya ini.

"Apa tuan sudah datang?" gumam Lily penasaran karna ia akan langsung meminta maaf dan berjanji tidak akan membawa orang asing masuk. Lily berjalan menuju pintu luar untuk melihat mobil tuannya sudah datang atau belum.

"Mobilnya ada disana. Berarti Tuan Arsen sudah pulang." Lily berkata dengan tersenyum. Wanita itu berjalan menuju kamar tuannya dan nyonya nya untuk meminta maaf.

"Semoga saja tuan mau memaafkan ku dan tak marah lagi." ucap Lily penuh harap. Sampai akhirnya ia sudah berada di pintu kamar tuannya.

"Ayo Lily, kau harus berani. Tarik nafas, buang." gumam nya sambil menarik nafas dan membuangnya karna ia sangat gugup dan takut akan menghadapi tuan Arsen yang pemarah dan selalu datar.

Toktok.

Lily membulatkan tekat untuk mengetuk pintu kamar majikannya sampai beberapa menit tak kunjung mereka dibuka."Kenapa tidak di buka juga? Apa mereka tidak mau menemui ku." panik Lily penuh ketakutan karena memikirkan kemungkinan-kemungkinan nya.

"Apa yang harus aku lakukan. Mereka masih marah kepadaku." seketika hatinya sedih karena tuan dan nyonya nya tak membuka pintu. Entah apa yang ada dipikiran Lily saat ini karna ia nekat membuka pintu kamar tuan dan nyonya nya. Jujur saja ia sudah frustasi dan ketakutan sekarang ini dengan segala yang ada dipikiran nya sampai ia tak berpikir jernih dan nekat membuat pintu kamar majikannya yang tak terkunci itu.

Lily membuka sedikit pintu karena ingin mengetahui apakah tuan dan nyonya memang berada di sini maka dari itu tidak kunjung keluar atau memang mereka berada disini tetapi tak mau bertemu dengan nya tetapi malah suara-suara aneh membuat Lily menengang kaku karena terdengar jelas ditelinga nya.

Suara apa itu?

Lily mencoba mencari sumber suara itu sampai kedua kakinya melemas dan air mata nya dengan kurang ajar nya berjatuhan melihat pemandangan yang harusnya memang wajar bagi tuan dan nyonya nya.

Di sana Lily melihat Arsen membuka sedikit kedua kaki Sarah lalu Arsen sibuk menjilati milik Sarah yang hanya berteriak memanggil suaminya..

Lily tak pernah berpikir bahwa ia akan melihat pemandangan yang menyayat hati nya. Cintanya yang tumbuh mekar seketika layu melihat ini semua. Katakan Lily bodoh sudah tahu tuannya sudah menikah dengan Nyonya Sarah tetapi otak kerdilnya tak berpikir bahwa mereka akan melakukan ini terlebih ia melihat langsung!

Tubuh Lily gemetar seakan ingin ambruk karena tak kuat melihat ini semua. Air mata Lily semakin deras diiringi suara suara indah dari sepasang suami istri yang sedang bercinta itu.

Sadar Lily sadarlah!

Lily mencoba menahan isak tangisnya dengan tangan nya lalu menutup pelan pelan pintu tuan nya. Setelah tertutup Lily akhirnya berlari kencang menuju kamarnya. Lily langsung menjatuhkan tubuh nya yang bergetar ranjangnya sebab ia sanggup menopang tubuhnya saat melihat pemandangan itu semua.

Harusnya itu wajar karna mereka memang sepasang suami istrinya. Kenapa ia harus marah, kecewa dan sakit hati melihat itu semua? Sadarlah Lily! Bahwa dirinya hanya seorang pelayan rendah yang di bantu oleh Sarah untuk bekerja disini bersama bibi nya.

Lily merasa jahat karena melupakan kebaikan nyonya Sarah.

"bodoh! Nyonya Sarah sudah begitu baik kepadaku tetapi aku? Malah mencintai suaminya itu. Menjijikan!x isak tangis Lily yang hancur lebur karena kenapa dirinya baru menyadari kesalahan besarnya yang menaruh hati kepada Arsen yang sangat mencintai istrinya itu.

Lily memukul tangan nya yang sudah lancang membuka pintu majikannya. Ia seperti pelayan tak tahu diri membuka kamar majikannya.

"Harusnya kau sadar Lily. Kau pelayan disini. Sudah untung mereka menerima ku disini untuk bekerja." tangisan Lily semakin tak terkendali karena bayangan tadi terus berputar di otak nya seperti film.

"Aku harus melupakan Tuan Arsen. Aku harus sadar diri bahwa mencintai Tuan Arsen yang kaya raya dan memiliki seorang istri. Aku tak pantas bersamanya bahkan bermimpi  saja jangan." tangisan nya semakin meledak.

Lily akan menangis untuk saat ini meratapi cinta nya yang mekar seketika sudah layu tak tersisa. Besok Lily akan melupakan cintanya kepada tuannya dan bersikap antara pelayan dan tuannya tanpa melibatkan cinta dihatinya.

Aku mencintaimu Arsen. Tetapi cintaku ketidakmustahilan..

***
Huhuhu. Kasian Lily lihat yang belum pernah ia lihat.

Hancur hati Lily guys ada yang mau obatin?.

Baper ga? Atau kurang baper?

Next Lily berubah menjadi pelayan yang tahu diri kepada m
Tuannya ya guys.

Tunggu guys
Maka dari itu
Vote komen dan follow ya

11.09.2020.
19.21 wib

Trapped by The Devil 21+ (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang