SEBELUMNYA SAYA UCAPKAN TERIMA KASIH KEPADA KALIAN YANG TELAH MEMBACA CERITA SAYA INI DAN JUGA TERIMA KASIH ATAS VOTENYA,
MOHON MAAF BILA CERITA SAYA INI GAJE DAN NGAUR
"Perkenalkan namaku easdeth, senang berkenalan denganmu"ucap esdeath sambil tersenyum,
Nah gitu yah senyumnya liat aja sendiri, jangan ngebayangin yang lainnya.
"Aku Naruto, salam kenal"ucap naruto kalem sambil menerima sodoran tangan dari easdeath
"Gimana, apa kau setuju dengan tawaran ku naruto_kunhhh"tanya esdeath dengan suara yang sedikit mendesah.,.
(aku geli amjim)"Kalau untungnya besar bagiku kenapa tidak"ucap naruto,
"ouh kalau masalah itu gampang"jawab esdeath,"oke, kalau begitu aku terima tawaranmu"ucap naruto
Esdeath yang mendengar ucapan naruto pun tersenyum dengan penuh kemenangan."Sebagai kesepakatan tolong kau tanda tangani berkas ini"ucap esdeath sambil memberikan berkas tersebut kepada naruto, dan naruto pun mendatanganinya,
"Senang bekerja sama denganmu"ucap esdeath sambil menirima kembali berkas tersebut,
"aku juga"jawab naruto dengan biasa biasa saja."Kalau begitu aku pergi dulu"ucap naruto sambil berdiri dari tempat duduknya,
"Tunggu dulu. ini , kalau kau butuh sesuatu denganku datanglah ke alamat itu"ucap esdeath sambil memberikan sebuah kartu.
"Oke terimakasih, ayo shika"ucap naruto sambil melangkahkan kakinya keluar ruangan zabuza,
Sedangkan didalam ruangan
"Akhirnya aku mendapatkan apa yang aku inginkan"ucap esdeath sambil tersenyum"Ingat esdeath untuk bonusku"ucap zabuza
"Hahhh, baiklah nanti aku transfer"ucap esdeath..Sementara itu toneri dan gara yang masih menyelidiki ditempat itu mulai bosan , sampai terdengar seseorang memanggilnya,
"Uban, gara apakau sudah beres"ucap naruto
"Sudah, sampai bosan aku menunggumu. sebenarnya apa yang kau lakukan sih"ucap toneri
"Hanya bisnis kecil, benarkan shika"ucap naruto sambil melirik ke shika,
Sedangkan yang dilirik hanya menjawab simple, "Ya, itu benar"ucap shika
KAMU SEDANG MEMBACA
JIWA PETARUNG
ActionSeorang petarung yang tidak mudah menyerah, seorang petarung yang tidak pernah meremehkan lawannya, jika itu kebenaran akan iya perjuangkan, petarung yang disegani tapi iya tetap hanya manusia biasa yang dapat tersakiti.