3. Dammer

2 0 0
                                    

Dua hari yang lalu, Bara dan teman-temannya telah resmi menjadi siswa SMA Bina Bakti, di kelas yang sama. 12 IPS A.

Seorang guru berperawakan gendut melangkahkan kakinya ke dalam kelas 12 IPS A, berdeham pelan untuk mengalihkan perhatian murid-muridnya.

"Hari ini kalian kedatangan teman baru," ucap guru itu tegas, tetapi sama sekali tidak ada yang tertarik dengan ucapannya. Ada yang main hp lah, tidur lah, sampai ada yang nyatok rambut!

Pengen marah tapi malu sama anak baru.

Guru itu menggeleng pelan,

"Silahkan masuk." perintah guru itu, muncullah Bara dan kawan-kawan yang seketika membuat suasana kelas menjadi --hening-- sebentar.

"Anjimck bangun lo tot! Liat tuh cogan!!"

"Siapa anjir"

"Anak Raptors woi! Raptors!! Kagak tau lo?! Kudet banget sialan!"

"Ha? Yang bener lo!?"

"Gila ganteng banget! Gue yang tengah ye!" Yang dimaksud disini adalah Bara Antahres.

"Ih yang pojok kiri manis banget, punya aink itu!" Genta maksud mereka.

"Itu bukannya anak SMA CBIS ya? Anjir pasti tajir semua"

"Anak geng motor juga malahan! Duh gemas."

"Pengen deh dibonceng sama mereka"

"Gue jamin pasti yang ditengah namanya Bara! Ambil iphone gue nih kalo gue salah" sahut Alvin sambil menyodorkan iphone terbarunya,

"Inkesyur gue njing"

"Insek tolol, insek!!"

Kelas yang didominasi oleh perempuan itu bertambah berisik seketika, guru yang mulai kehilangan kesabaran itu memukul papan tulis menggunakan tangannya. Berhasil.

Kelasnya menjadi tenang,

"Ayo kenalin diri kalian"

Yang maju lebih dulu adalah Danen,
"Hai calon temen gue yang cangtip dan gamteng-gamteng tapi masih gamtengan gue, kenalin nama gue Danendra Bratakusuma pindahan SMA Cahaya Bangsa. Barangkali ada yang mau WA gue nih gue kasih tau, kosong lapan dua ---anying apa sih?!" ucapan Danen terhenti begitu saja ketika Genta menarik seragam cowok itu ke belakang, malu punya temen kek Danen.

Dion yang sedari tadi cengengesan melihat kelakuan Danen mulai mengambil langkah kedepan,

"Dionne Alabama, panggil aja sayang" kedipan maut dari Dion itu berhasil membuat anak gadis di kelasnya memekik tertahan, gakuat anjimck!

"Gue Genta Arsenio, semoga bisa berteman baik" ujar Genta dengan senyum kalemnya, manis banget loh. Apalagi waktu dia senyum tuh lesung pipinya bikin gemes.

Bara dan Alan tetap diam di tempatnya,

"Bara Antahres, pindahan Cahaya Bangsa" cowok itu memasukkan kedua telapak tangannya kedalam saku celana abu-abunya, cool abis!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ArchetypalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang