Aku dan Vino berjalan melalui koridor sekolah dengan senyum menjengkelkan. Di belakang kami ada seorang gadis yang juga sahabat kami tengah jengkel kepada kita berdua karena merasa tak dianggap semenjak tadi pagi. Itu memang rencana kami untuk membuatnya jengkel sepanjang hari karena malam nanti aku dan Vino akan memberi kejutan ulang tahun untuknya.
Oh iya, sebelumnya perkenalkan namaku Shahila Zakia Putri, aku masih bersekolah. Sekarang aku kelas 12 semester akhir, yup sebentar lagi aku akan lulus. Aku mempunyai dua sahabat yaitu Vino dan Fania, mereka bersahabat sejak kecil, mereka juga bertetangga dan satu lagi mereka sudah berpacaran hampir satu tahun. Nanti malam adalah ulang tahun Fania dan kami punya rencana untuk memberinya kejutan di rumah Vino. Kenapa di rumah Vino? Karena orang tua Vino sedang tidak ada di rumah. Oke back to topic, sekarang Vino sedang merangkul pundakku untuk membuat Fania cemburu dan uring-uringan.
"Eh, Za nanti kita di kantin duduknya berdua aja ya? Soalnya gue gak suka sama yang di belakang noh, yang cemburuan lah yang cerewet lah beuh mending sama lo aja ya gak?" tanya Vino dengan nada mengoda kepadaku, kalau aja itu bukan untuk manas-manasin Fania mungkin udah jungkir balik aku digituin sama orang yang aku cinta dan mencintaiku. Tapi tau dirilah aku, kalau Vino itu cintanya cuma sama Fania.
"Hem iya Vin, nanti pulang sekolah temenin gue jalan yuk?" aku menjawab dengan mengangguk dan pandangan mata yang berbinar.
"Okeh, mau jalan kemana nih? Pokoknya gue turutin dah?" tak terasa ternyata kita sudah sampai di meja biasanya kita duduk.
"Nanti didiskusiin lagi deh, btw Fan sini lo duduk emang mau kemana?" Fania pun menghampiri kami berdua dengan muka jutek, beneran ini kalo gak lagi ngerjain si Fania gue udah ngakak liat muka dia.
"Heh Fan muka lo napa jutek gitu, tuh liat muka lo tambah jelek" kata Vino dengan nada mengejek tapi di telingaku terdengar seperti Vino sedang menggoda Fania. Aku lihat Fania mendengus keras, mungkin karena dia kesal pacarnya yang biasa beraku-kamu dengan dia sekarang malah berlo-guean.
"Fan pesen makan dong!, tau sendirikan kalau gue akhir-akhir lemes" pintaku dengan nada memelas.
"Heem iya"
Dia menjawab dengan tak terima tapi tetap pergi ke para penjual makanan di kantin. Aku dan Vino ingin tertawa tapi kasian juga, akhirnya kita menahannya.
Setelah kami selesai makan pas sekali dengan bel yang berbunyi.
--------+++
Selepas pulang sekolah aku dan Vino pun melancarkan aksi untuk membuat kejutan buat Fania, kami pergi ke rumah Vino untuk mendekor ruangan yang kita gunakan untuk tempat kejutan. Kami membeli banyak hiasan yang biasa dipakai untuk ulang tahun.
"Za langsung dekor aja ya, udah jam 4 sore ini"
"Terserah gue nurut aja" kata gue dengan lesu karena memang setelah pulang sekolah kita langsung berkeliling keliling mencari hiasan tadi. Tapi dapat kulihat semangat yang besar dalam diri Vino untuk membuat kejutan buat Fania. Ya iyalah orang pacarnya.
Setelah itu Vino langsung mencari palu dan paku untuk memaku hiasan hiasan itu di dinding. Sedangkan aku sibuk disuruh suruh ambil pakulah, pakunya kegedeanlah, hiasannya gantilah, ambil inilah ambil itulah, disuruh dorongin mejalah, pinggirin kursilah. Gak tau apa ya dia kalau aku itu juga capek apalagi akukan cewek. Akhirnya aku tinggalin dia, duduk di sofa lebih nyaman untuk melepas penat ini.
"Eh Za, jangan duduk mulu dong buruan nanti keburu Fania dateng"
"Gue capek"
"Gue juga capek tapikan Fania sahabat lo juga, masa lo gak mau bantuin buat ulang tahunnya?"
"Lah dari tadi gue ngapain? Rebahan?"
"Ya maksutnya inikan tinggal dikit, bantuinlah!" jawabnya sambil ngegas.
"Gue capek, lo lupa kalau gue hamil?"
Lanjut?
Kritiknya dong 😁
Vote dan komen juga boleh hehe 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Zakia
Teen FictionMereka bersahabat sejak kecil. Mereka hidup bertetangga. Mereka berpacaran. Mereka dijodohkan. Mereka saling mencintai. Sedang aku? Aku hanyalah orang baru diantara mereka. Aku sahabat mereka sejak masuk Sekolah Menengah Atas. Aku mencintai sahabat...