"Lho kok cuma satu, satu lagi mana?""Buang, tumpah tadi karena kesandung"
"Kesandung apa?"
"Keranjang berisi shampoo, lulur, body wash,"
"Kirain kesandung orang ganteng"
Chaisa menoleh, mencium Jihan anak dalam gendongan kak Tika. "Sempat juga"
"Hah.., ganteng gak?" suara tante menimpali.
"Gantenglah, namanya laki-laki gak mungkin juga cantik. Itukan aku"
Ssshhhhh, "aduh... aduhh... sakit tannnnn" Dewi menjewer telinga Chaisa. Wajah yang tadinya menciumi Jihan yang sedang tidur menjadi terkejut karena kegaduhan kecil.
"Mangkanya jawab pertanyaannya itu yang bener, tante serius juga nanyanya"
"Kan aku juga serius tan"
"Jadi koe minta nomor hpnya nggak, nduk" pria berberewok halus, berkumis tipis, rambut ikal, bibir tebal ikut menanyakan. Sampai wajahnya di sandarkan pada kursi yang Chaisa sandarin. Hingga suaranya terdengar sangat jelas dan banter di gendang telinga Chaisa.
"Nggaklah, buat apa. Wong, dia ngeganti susu Miloku yang tumpah aja kutolak kok"
"Yaahhh, gak jadi dapet mantu kita, Kek"
"Mbok yo, koe iku sing ramah sitik karo wong lanang nduk. Ojo ngunu, menengan wae. Pie nek arep intok jodoh"
Chaisa sudah menduga kalau ceritanya akan merujuk pada pembahasan jodoh. Chaisa tau mereka berlima begitu menyayangi Chaisa. Ingin melihat Chaisa bahagia tapi Chaisa harus beramah ria yang gimana kalau islam sendiri saja melarang kita berinteraksi berlebihan dengan yang bukan mahrom.
Oke, Chaisa juga berteman dengan laki-laki dan perempuan. Namun Chaisa tetap membatasi untuk tidak begitu intens meski rekan kerjanya sendiri, suka, dan hobi sangat menganggu Chaisa bila Chaisa sedang streaming entah itu film india atau korea (zombie).
Ingatlah bahwa bergaul dengan lawan jenis memiliki banyak resiko, terutama fitnah dan zina. Maka dari itu, jagalah agar tidak terlalu sering melakukan komunikasi dengan lawan jenis agar tidak terjadi hal yang membuat kita terjerumus dalam dosa. Terlalu berlebihan dalam berkomunikasi dapat menyebabkan kesalahpahaman hingga menimbulkan fitnah.
Rasulullah pernah memberikan peringatan pada kita semua,
مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
“Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalku fitnah (ujian) yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki daripada (fitnah) wanita.” (HR. Bukhari no. 5096 dan Muslim no.7122)
Adab dalam bergaul dengan lawan jenis yang lain adalah tidak bercampur baur. Hendaknya kita memisahkan diri dari lawan jenis ketika melakukan komunikasi. Sebagaimana yang dilakukan para sahabat ketika bertanya pada istri-istri Rasulullah.
Allah Ta’ala berfirman,
وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعاً فَاسْأَلُوهُنَّ مِن وَرَاء حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ
“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Al-Ahzab: 53)
KAMU SEDANG MEMBACA
KHR - Ketulusan Hati RAFFA
Любовные романыPada awalnya Raffa fikir pertemuan tidak sengaja itu membuatnya biasa-biasa saja seperti kebanyakan wanita yang Raffa temui. Begitu banyak memujanya, mengaguminya. Namun kali ini berbeda, dengan wanita yang menggembol dua kotak susu dan tumpah karen...