C1. MÊ ?

1.6K 162 40
                                    

" Aku hanya ingin terus maju, tapi tidak untuk terikat."
~

Minta vote & follow yah!! 😉
And Welcome to my new story!!😋
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

     Cerahnya sinar matahari menembus hingga disela-sela jendela sebuah kamar. Terlihat, sebuah gundukan selimut dikasur berwarna pastel yg empuk itu.

    Dan didalam gundukan itu, seseorang menggeliat karna waktu yg terus berjalan. Akan tetapi,dia tetap melanjutkan tidurnya dan berusaha untuk tak terganggu.

Hingga....

"ANNERLIA VERHATSEN!! CEPAT BANGUN!!"

    Teriakan itu membuatnya terbangun dan berdecak kesal sambil mengucek matanya.

"Baik... Hoaammm..nyam..nyam..." lirihnya sambil menguap dan merenggangkan badan.

        Annerlia Verhatsen. Gadis yg memiliki wajah dan kulit blasteran asia-eropa saat ini bersekolah di SMA Pelita Bintang. Ah, bukan sekolah lagi, tapi hari ini adalah kelulusan baginya.

      Annerlia, yg biasanya dipanggil lia adalah siswa terbaik ditahunnya sekarang. Saat wisuda nanti, dia akan diberikan penghargaan sebagai siswa teladan dan peraih juara pertama nilai terbaik satu sekolah.

    Lia juga memiliki beberapa prestasi yg lain dibidang akademik maupun non akademik terutama renang. Dia menyukai renang dan slalu berkata "Aku ingin berenang gaya bebas!" . Banyak yg berpikir dia menyukai sangatlah menyukai renang gaya bebas dan hanya gaya bebas. Yah.. itu memang benar. Lia sangat handal dalam renang gaya bebas. Dia bahkan memiliki prestasi nasional renang gaya bebas 100 m dan 200 m.

     Karena prestasi yg dia memilikinya banyak undangan dari universitas ternama yg mengirimkan undangan. Lia hanya tinggal memilih dan dia akan mendapatkan beasiswa kuliah.

"LIA!! Cepatlah! Kenapa lama sekali? Nanti terlambat sayang." Seru ibu lia.

"Iya bu sebentar. Masih pakai karet buat ikat rambut." Balasnya.

"Hah? Buat apa? Bukannya disanggul?" Sahut adik laki2nya. Leonard Verhatsen.

"Disanggul? Apaan tuh? Wakul maksudnya?!" Tanyanya.

"Ck, bukan itu, sanggul itu rambutnya digulung kayak orang nikahan gitu! Kau itu cerdas tapi blo'onnya naudzubillah." Maki Leo.

"Hei! Aku ini kakakmu, bersikaplah sopan!" Protes Lia

"Sudah2, lia sini ibu sanggul." Seru ibu lia. Dia pun menyanggul rambut lia sederhana dan menjepitkan beberapa hiasan berbentuk bunga.

"Nah, anak ibu sudah cantik. Tidak terasa yahh kamu sudah sebesar ini." Ucapnya terharu.

"Iya, cantik kayak monyet." Celetuk leo kemudian berlari menghindari amukan lia.

"Dasar adik sialan!" Pekik lia yg langsung dijitak ibunya.

"Dia itu adikmu!" Seru ibu.

"Tapi bu.."

"Sudahlah, ayo kita berangkat." Ajak ibu.

VĮĻĹÄÎÑ B.Ě.Ģ.ØTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang