C5. Į Wâñț ťø bę Śţřőņģëŕ

1.3K 206 100
                                    

"Tidak peduli yg terjadi, aku bebas!"
~

Minta voment & follow!
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

   Clare Pov

    Setelah hari itu, semuanya berubah. Dimulai dari erlion yg akhir2 ini terus ada bersamaku, apalagi setiap pagi. Dia slalu mengajakku berbicara, bermain dan hal2 lain yg menyenangkan. Jujur saja, aku menikmati waktuku bersama erlion.

   Tetap saja, diriku slalu was2 dan memperhatikan sekitar. Takut2 ada jebakan kemudian is dead seketika. Kan gk lucu!

    Aku juga merasakan keanehan dari kurcaci pertama, siapa lagi kalau bukan si fernoun. Akhir2 ini dia menjadi sering juga berbicara padaku, alias menghina. Dia slalu menatap sinis dan tajam diriku saat sedang makan. Lalu harry, dia tetap seperti biasa, tidak terlalu banyak bicara.

    Tapi, dari hal itu semua yg paling mengejutkan adalah iblis cirebon alias duke greyson. Dia menjadi agak peduli padaku walau jarang berbicara. Seperti, kediamanku dipindah ke istana utama, lalu mengirimkan beberapa pelayan dan penjaga yg begitu banyak. Dia bahkan slalu memberiku kue kacang.

   Aku jadi bingung dengan jalan cerita yg tak sesuai ini.

   Bagaimana jika sipenulis mengetahui hal ini? Pingsan gk tuh?

   Sekarang, aku lagi bersama erlion di air terjun. Dia memintaku untuk melukisnya setelah tahu lukisan bagus dan itu adalah hobiku.

   Erlion sendiri sedang duduk didekat air terjun. Aku berusaha melukis  sebagus mungkin dengan mengerahkan seluruh kemampuanku. Mulai dari detail sekitar air terjun hingga wajah erlion ku perhatikan lekuknya dengan hati2. Hingga lukisan itu selesai, aku memperlihatkannya pada erlion.

"Wahh lukisannya sangat bagus! Aku akan memajangnya dikamar. Lain kali clare harus melukis kakak ditempat lain." Pujinya.

   Aku mengangguk ceria.

"Ah iya, clare maaf yah kakak harus pergi. Hari ini kakak ada latihan bermain pedang. Lukisannya disini dulu nanti biar kakak suruh orang untuk mengambilnya, hati2 langsung masuk kamar jangan kemana2. Daahh.." pamitnya.

    Aku pun melambaikan tanganku.

    Bukannya latihan pedang dimulai pagi sekali? Lalu kenapa dia bersamaku? Btw, aku ingin sekali bermain pedang.

   Ah iya, apa aku belum memberitahu usia ketiga saudaraku?

   Dimulai dari erlion tadi, dia berusia 8 tahun, kemudian harry 10 tahun dan fernoun 14 tahun.

    Ngomong2 soal si kurcaci pertama, sekarang dia sedang berjalan menuju diriku yg hanya bisa berdiri kaku. Tubuhnya yg tinggi membuatku harus mendongakkan kepalaku saat dia ada didepanku hingga rasanya leherku mau patah.

     Dia menatapku tajam dan sinis. Sebenarnya dia punya masalah hidup apa sih denganku?

"Sebenarnya apa yg kau lakukan pada erlion sejak makan bersama waktu itu? Apa kau menyihirnya?" Tuduhnya.

    Aku hanya menggelengkan kepalaku dengan menatap polos dirinya.

"Memang clale punya sihir?" Tanyaku pura2 rada bego. Bukannya anak kecil gini kan?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VĮĻĹÄÎÑ B.Ě.Ģ.ØTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang