1. Amanah

4.1K 226 98
                                    

Di Stasiun Pulau Rintis

"Gempa.. jaga adik adikmu.. ayah dan ibu mempercayaimu nak" Kedua orang tuanya memegang kedua bahunya sambil tersenyum kecil. Air mata gempa menetes setelah mendengar kata itu, membasahi pipinya.

Ia tidak sanggup untuk menjaga amanah ini, menjadi seorang pemimpin adalah salah satu amanah yang berat Baginya, apalagi adiknya saat ini berjumlah 6. Dan, diantara mereka juga banyak yang susah diatur olehnya.

"Ayah dan ibu sampai kapan akan meninggalkan kami?" Tanya Gempa sambil mengusap pipinya yang sedikit basah oleh air matanya yang menetes.
"Iya, ayah dan ibu jangan meninggalkan kami terlalu lama.. kami akan merindukan kalian.." Rengek Duri, matanya mulai berkaca kaca menahan tangis.

"Hei, kalian kan sudah besar, ayolah mandiri sebentar, sekarang pengganti orangtua kalian adalah gempa, dialah pemimpin kalian saat Ini, Tanggung jawab sudah ayah dan ibu serahkan padanya, jadi kalian harus menghormati dan mematuhinya ya.. " Ibu anak ketujuh saudara kembar itu tersenyum kecil kepada anak anaknya, dan menolehkan pandangan ke anak sulungnya, sambil memberi senyuman yang lebih lebar.

"Jaga diri kalian baik baik ya.. Kalian sudah besar, sudah mengerti yang mana yang baik dan yang mana yang buruk, Taati dan hormati kakak tertua kalian.. " Mendengar perkataan lembut ibunya, nketujuh anak kembar itu saling menundukkan kepala mereka.
"Ayah dan ibu juga jaga diri baik baik!" Nasihat Halilintar pada orang tuanya. Dia adalah anak sulung tertua kedua setelah Gempa.

"In Syaa Alloh.. Ayah dan Ibu pergi dulu ya.. Assalamualaikum". Seketika kereta berhenti di hadapan mereka.

CUUUUS.. Pintu otomatis kereta itu pun terbuka. Orang orang yang berada di sekitar stasiun sebagian ada yang memasuki kereta magnet tersebut. Dengan berat hati, orang tua mereka melangkahkan kaki memasuki pintu kereta itu. Air mata ketujuh anaknya mulai menetes, terutama anak sulungnya, Gempa.

"Ayah!!! Ibu!!! Jumpa lagi!!! Kami akan rindu kalian!! Fii Amaanillah*!"
Sahut ketujuh saudara kembar itu sambil melambaikan tangan bersamaan atas kepergian orang tuanya yang akan pergi meninggalkan mereka.

*(Arti: Semoga Alloh mengamankanmu/selamat dalam perjalanan, biasanya muslim mengucapkan kalimat ini kepada seseorang yang berpergian, sebagai doa )

Orang tua mereka membalas lambaian mereka, beberapa detik kemudian pintu otomatis kereta tertutup dan mulai bergerak menuju stasiun yang lain.
Perlahan lahan, kereta magnet listrik itu bergerak semakin cepat, meninggalkan stasiun yang ia lalui sebelumnya.

Diantara ketujuh saudara kembar itu ada yang menangis, dan ada yang tersedu sedu menahan tangis. Mereka masih melambaikan tangan sampai kereta tidak kelihatan dari stasiun.

"Ayo pulang, Aku akan buat masakan yang enak untuk kalian.." Gempa menghilangkan perasaan sedihnya. Tugasnya kini adalah mengatur kegiatan keenam saudaranya, dan juga sebagai pemimpin bagi mereka.

"Kami akan membantumu gem," Taufan dan Halilintar yang merupakan kakak tertua setelah Gempa juga turut ingin membantunya. Terutama Taufan, Kakak tertua ketiga setelah Hali ini sangat suka memasak seperti Gempa.

Keempat adiknya mengangguk, kemudian mengusap air matanya. Menghilangkan rasa sedih.

"Ayo pulang, aku ngantuk nih" Ujar Ice, sambil menguap menahan kantuknya, tak lupa ia tutup mulutnya.

"Ayoo!!" Ketujuh saudara kembar itu berjalan meninggalkan stasiun menuju rumah mereka yang tidak begitu jauh dari sini.

Kini, hati Gempa mulai dirasuki arwah kepemimpinannya untuk menjaga keenam saudaranya. Menjadi seorang pemimpin adalah tanggung jawab yang sangat besar baginya. Tidak asal mengatur begitu saja, membutuhkan pemikiran yang cermat dan teliti agar tidak salah paham kepada adik adiknya.

'Bismillah, aku bisa menjalankan ini..' Dengan tulus dan keikhlasan hati, Gempa mulai menjalankan amanah tersebut.






















.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
*Huhu.. akhirnya..😅 maaf prolognya terlalu pendek..btw, ini adalah Fanfic yang pertama author tulis, Jadi mohon maklumi kalo ada kata kata yang salah ya guys.. Author masih belajar..:'D In Syaa Alloh saya akan melanjutkan lagi ceritanya kalo ide dan mood ngetik muncul. Terima kasih sudah membaca! ^^ Jangan lupa vote ya guys!^^

Pemimpin (Boboiboy Gempa) COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang