2. My Brothers

2.6K 185 16
                                    

Notes:

Di bagian ini Author menggunakan bahasa campuran indonesia dan melayu. kalau bahasa melayu mungkin hanya dalam dialognya saja, sedangkan bahasa indonesia adalah alur ceritanya. Okay, selamat membaca^^

.
.
.
.

.

Hari pertama menjalankan tugas tidak begitu susah bagi Gempa. Karena kali ini dia memberi waktu luang untuk bersantai sebentar kepada adik adiknya sebelum ia memberikan beberapa peraturan yang orang tuanya titipkan padanya.

"Kak Gem! Blaze ambik ayam aku!" Ice mengadu kepada kakak sulungnya.

Ia menunjuk kepada kembar dekatnya yang sedang memegang dua potong ayam bagian paha, mulutnya penuh dengan nasi.

"Tu lah.. apasal tak nak bagi sikit ayam kau dengan aku, aku rampas je lah ayam kau sekali.. hahaha" Jawab Blaze tamak. Satu persatu ia memakan dua ayam itu dengan lahapnya.
Semua orang memandangnya aneh.

Muka ice mulai memerah.

"Hoi!! Bagi balik ayam aku!! Nanti aku makan guna lauk apa??!!! "

Ice segera merebutkan kembali potongan ayam yang dipegang Blaze di tangan kanannya. Blaze mengelak. Hingga akhirnya ruang makan menjadi ribut karena ulah mereka berdua.

Blaze dan Ice saling kejar mengejar. Mereka berlari memutari meja makan yang di tengahnya ada saudara mereka yang sedang makan.

Gempa menjadi pusing melihat ini. Hali mulai bertindak. Kedua Tangannya dihentakkan diatas meja. Sambil memasang muka ganasnya.

"Hei! Kalian ni memang pembuat masalah je! Kalau tengah makan, Makan je lah! Tak payah buat bising!!, Blaze! Bagi ayam tu ke ice sekarang!! "

Seketika, Kejar kejaran Blaze dan Ice berhenti.

Semua orang mengarah pandangan ke arah Hali. Dia memang kakak yang paling ditakuti oleh adik adiknya. Karena mukanya yang terlihat ganas ketika marah.

Gempa merasa tertolong olehnya, lega hatinya.

"Hmm.. iyelah yelah.. nah ayam kau, lain kali kongsilah sikit" Blaze mengembalikan ayam yang ia rampas tadi kepada adik kembarnya. Ia mengalah.

'Daripada dapat belasah telinga Kak Hali dan Gempa, mengalah je lah..'
gumamnya dalam Hati.
Dia membayangkan pengalamannya terkena jeweran telinga oleh Gempa karena dia pernah merebut mainan boneka kucing dari Duri.

"Blaze, minta maaf kepada Ice, sekarang" Tegas Gempa, Sambil melipat kedua tangannya.

Dengan berat hati, daripada mendapat hukuman dari kakaknya, ia mengulurkan tangannya kepada Ice seraya ingin minta maaf. Mukanya memerah. Malu.

"Hmm.. aku minta maaf.."

Ice membalas uluran tangannya dan memaafkan kesalahannya. Senyumnya melebar.

"Haha, iyelah.. lain kali janganlah tamak sangat"

Semua saudaranya memandang mereka dengan muka ceria. Permasalahan mereka sudah selesai.

"Haa.. macam ni kan bagus, tak payah gaduh gaduh, macam aku ngan Solar, betul kan? " Duri merangkul bahu saudara kembar dekatnya.

Solar hampir tersedak olehnya karena sedang makan.

"Ehh.. ee.. iye kot.. ehehe"
Solar ragu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Dah, dah jom sambung makan" Gempa mengakhiri perdebatan itu.

Pemimpin (Boboiboy Gempa) COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang