Be mine
By Deathberry 🍓🍓
.
Part 4
.
#
.
GUBRAAAAK!!
.
Snack keripik kentang ku yang baru saja ku beli disupermarket terdekat berhamburan ditepi jalan disertai benturan keras tepat didaguku yang malang. Seseorang baru saja berlari sembarangan hingga ia menubruk sepedaku yang kukayuh dengan kecepatan tinggi. Kami berdua terkapar di jalanan khusus pesepeda namun aku bisa langsung berdiri meski darah menetes dari daguku. Tapi tidak dengan orang yang kutabrak, dia tergeletak tak berdaya.
.
"Hey,, apa kau tidak apa-apa?" Aku menghampiri nya dengan cemas.
.
Mataku terbelalak lebar dan ketakutan. Aku sungguh mengenal orang itu. Yah, orang yang membuat ku bolos sekolah dua hari.a
.
"SASUKE SAN?!"
.
Sasuke merintih sambil memegangi perutnya. Aku panik dan berteriak minta tolong. Entah apa yang sebenarnya terjadi pada Sasuke tapi yang jelas ia tampak kesakitan. Tidak mungkin hanya menabrak sepeda bisa separah itu. Tubuhnya gemetaran dengan keringat membasahi dahinya.
.
Astaga!
.
Dia pucat sekali.
.
"TOLONG!! Siapa saja tolong aku!!" Aku terus berteriak sampai orang orang datang dan berusaha memanggil tim medis.
.
.
#
.Dokter jaga di IGD bertindak cepat membawa Sasuke keruang operasi, aku tidak mengerti kenapa Sasuke harus dibawa kesana. Luka ku sudah selesai setelah mendapat dua jahitan dan aku bermaksud untuk pulang tapi seorang perawat mencegahnya.
.
"Maaf nona,,, apa kau temannya?"
.
"A-aku" aku berpikir sesaat karena aku bukanlah temannya "hanya menolongnya saja kok"
.
"Bisakah kau tetap disini sampai keluarganya datang?" Pinta perawat itu dan aku enggan bertanya tentang Sasuke "pasien mengalami luka tusuk dan mengeluarkan banyak darah jadi harus segera ditangani" jelasnya lagi.
.
Apa?
.
Luka tusuk? Bagaimana bisa?
.
Merasa iba dengan itu semua akupun mengangguk pasrah, toh ibuku juga sedang lembur mungkin pulangnya besok. Lagipula aku juga lelah, tidur disini lumayan juga.
.
"Baiklah".
.
.
#
.
Aku memasuki kelas dengan ragu, banyak fangirlnya Sasuke yang mengerubuti bangku Naruko. Aku tahu mereka pasti menanyakan kabar Sasuke setelah kejadian tadi malam. Dan mereka menatap ku tidak suka saat aku memilih duduk dikursiku yang kebetulan didepannya Naruko. Ah, benar benar tidak nyaman.
.
"Kami ingin menjenguk Sasuke nanti, kau mau kan mengantar kami ke rumah sakit" satu diantaranya berujar dan aku mendengar Naruko membalasnya dengan ceria.
.
"Tentu saja, tapi mungkin tidak semuanya"
.
"Kalau begitu ketua gang saja yang mewakili"
.
"Baiklah, nanti sepulang sekolah"
.
"Terimakasih Naruko chan"
.
Mereka pun keluar kelas dengan semangat hingga menyenggol bukuku sampai terjatuh, mereka hanya melirik sinis tanpa meminta maaf. Mereka sungguh membenciku karena akulah yang membuat hidung Sasuke mimisan dan setelahnya aku demam saking takutnya jika dibully.
.
"Apa kau mau ikut dengan kami?" Aku terkesiap kikuk dan bingung mau jawab apa. Akupun berpikir sejenak.
.
"Ah,, mungkin tidak hari ini"
.
Dan wajah Naruko memberengut seketika.
.
"Maksud ku hari ini terlalu banyak, jadi mungkin besok saja" jawabku hati hati
.
"Dan aku akan mengantarmu" dan Naruko kembali bersemangat.
.
Moodnya mudah sekali berubah ubah.
.
.
#
.
"ohayou sasuke kun" ucap Naruko ceria setelah membuka pintu dan aku mengikutinya.
.
"Kau lagi" Sasuke mendesah kecewa "aku bosan melihatmu" tambahnya lagi, sepertinya dia tidak tahu kalau ada aku diruangan ini.
.
Bibir Naruko mengerucut sebal " hey, aku hanya mengantar temanku"
.
Aku tersenyum kaku seraya membungkuk kearah Sasuke yang anehnya tiba tiba dia terdiam lalu memalingkan muka. Melihat itu tentu saja aku merasa tidak enak hati.
.
Mendadak ponsel Naruko berbunyi dan mengharuskan nya keluar sebentar dan dia meninggalkan kami berdua, keringat dingin langsung menyapa ku.
.
Kenapa Sasuke diam saja, aku kan jadi salah tingkah.
.
Benarkan... Dia tidak menyukai ku tapi aku harus minta maaf atas kejadian dua hari yang lalu, aku membenturkan kepalaku tepat dihidungnya. Astaga,, aku benar-benar malu mengingatnya.
.
"Ohayou Sasuke san,,, a-aku mau minta maaf insiden beberapa hari yang lalu dan a-aku ingin menjenguk mu" Aduh rasa maluku hilang entah kemana dan Sasuke hanya melihat ku sekilas "kuharap kau mau memakannya" dan aku memberanikan diri memberinya sekotak kue tomat buatanku, meski aku tidak yakin Sasuke mau menerimanya.
.
Fiuh~~
.
"Apa dagumu baik baik saja?"
.
Eh?
.
Tiba-tiba dia menatapku intens. Seketika aku gugup tidak karuan. Untuk menghilangkan kegugupan ku aku justru tertawa tidak jelas.
.
"I-iya,,, hehehe"
.
"Terimakasih sudah menolong ku"
.
Hah? Dia berterima kasih padaku?
.
Aku terkejut luar biasa dan untungnya Sasuke melihat kearah lain.
.
Hening
.
Kecanggungan kami pun berakhir ketika Naruko masuk kembali
.
"Apa kau demam Sasuke? Wajahmu merah sekali" seru Naruko ia lalu mengusap mengecek dahi Sasuke.
.
Aku diam memperhatikan sifat kekanakan Sasuke yang tidak pernah kulihat sebelumnya.
.
"Berisik.. jangan sentuh aku.." Sasuke langsung menghindar lalu menarik selimut.
.
Sebenarnya dia kenapa?
.
.
Tbc...