(・7・)

470 30 12
                                    

"Apa kau akan terus bertindak seenaknya hah" itu suara Seokjin yang berada tak jauh di belakang Jungkook.

Dengan perasaan takut dia berbalik badan untuk menghadap pada Seokjin dan dengan kepala menunduk.

"Sadarlah dengan posisimu bocah sialan" Yoongi juga ternyata ada disana. Sebenarnya Yoongi hanya ingin ke ruang tamu namun melihat keributan itu, membuatnya merasa jengkel.

Bukankah semua penghuni rumah itu merasakan hal yang sama.

"Kau sengaja pulang terlambat agar tidak usah membuatkan kami makan malam bukan" ujar Seokjin dengan sarkas.

"Ti..tidak Hyung, itu tidak benar. Tadi aku mem-

Bugh

Akhhh

Pukulan tak terduga dari Seokjin yang memukul keras bagian perut Jungkook membuatnya meluruh jatuh ke lantai. Tangan nya terlihat memegang perutnya karena rasa sakit yang luar biasa ia rasakan. Jungkook hanya bisa menutup mata dan menggigit bibirnya untuk menahan rasa sakit itu.

Dan dengan teganya Seokjin menarik rambut Jungkook sehingga kepalanya menengadah keatas. Yoongi hanya menyaksikan perlakuan Hyungnya itu. Yoongi itu seorang dokter, specialisnya mengobati bukan. Namun tak jarang dia pun selalu menoreh luka pada Jungkook.

"Sekarang kau lanjutkan apa yang menjadi pekerjaanmu Sialan!" Sambil menarik rambut Jungkook membawanya menuju dapur. Kemudian ia mendorong tubuh Jungkook seperti membuang sampah. Kurang sedikit lagi maka kepala Jungkook bisa mengenai sudut meja makan. Sepertinya Tuhan meringankan sedikit penderitaanya. Ya hanya sedikit.

"Hy..Hyung bo..bolehkah aku ke kamar dulu" Sungguh saat ini perutnya sangat sakit. Ia ingin untuk mengobati dulu luka goresan pisau itu. Berharap sakitnya bisa berkurang.

PLAKKK

"Kau masih mau membantahnya hah dasar Brengsek" ucap Seokjin yang sudah tersulut emosi. Tamparan Seokjin memang tak main-main. Buktinya bibir Jungkook kini berdarah akibat tamparan itu.

"Aihh dasar merepotkan saja" Tambah Yoongi sambil melenggang pergi menuju ruang tamu.

"Sanaa cepat kau kerjakan atau kau sengaja ingin kuhukum hah!" Perintah Seokjin tak melihat bahwa Jungkook sedang tidak baik-baik saja.

"Nee Hy..Hyung, a..akan aku kerjakan" ucap Jungkook sangat lirih. Air mata sudah mulai terlihat menggenang di dua buah matanya.

Jungkook segera bangkit dan menuju westafel untuk segera melakukan pekerjaannya. Melihat itu, Seokjin pun menuju kembali ke kamar nya.

Yoongi POV

Aku pun pergi ke ruang tamu untuk menonton tv. Dan melihat sebuah bungkusan. Karena penasaran aku pun melihatnya.

Ouh hanya game. Tapi tunggu ini dari bocah itu?

'Tae Tae Hyung, maaf telah merusak game kesayanganmu. Karena itu aku belikan yang baru sebagai gantinya. Aku harap Tae Tae Hyung mau memaafkan ku'

Begitulah yang tertulis di kertas yang menempel pada box nya. Hebat juga dia bisa belikan game seperti ini.

Aku menuju dapur untuk membuat teh hangat. Dan melihat bocah itu mencuci piring sambil seperti menahan sakit.

'Apa dia sakit' batin Yoongi bertanya-tanya.

Tak mau ambil pusing, aku pun kembali ke ruang tamu untuk melanjutkan menonton tv.

Tak berapa lama aku melihat bocah itu selesai dengan pekerjaannya. Ia menuju kamarnya dengan menumpu tubuhnya pada dinding dan tangan kanannya yang memegangi perut.

So Hard (BTS Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang