Prolog

498 252 294
                                    

Kali ini, aku sedikit gabut plus mager berat. Maka dari itu, sejak memasuki gedung kepolisian ini, aku belum juga beranjak dari kursi kebesaranku, bahkan untuk sekedar sarapan. Saking gabutnya, sampai kursi putar beroda ini terus saja ku gerakkan. Sesekali mataku menutup, mengingat segala hal yang ingin ku ingat. Mengenang masa kecil, masa masa mondok, juga masa masa perjuanganku ketika akan memasuki kepolisian.

Akan sedikit ku ceritakan, awalnya keputusanku untuk menjadi polisi ditentang besar oleh Abah dengan alasan karena aku adalah satu satunya anak di keluarga, jika aku menjadi polisi lalu siapa yang akan meneruskan pesantren yang Abah kelola? Pikir Abah.

Flashback on

"pada intinya, Abah menentang keinginan kamu untuk meneruskan ke kepolisian," ucap beliau sembari memijit keningnya yang sudah berkerut. Sejujurnya, aku juga tidak tega dengan Abah. Tapi bukankah kita punya kebebasan untuk memilih? Selagi kau mampu, kejarlah keunggulanmu maka kesuksesan akan mengekor di belakang.

"tapi Bah, sekali saja Sam memilih keinginan Sam. Jika kemarin kemarin Sam sudah menerima keinginan Abah, sekarang Sam ingin Abah yang menerima keinginan Sam,"

Hening, Abah tidak menjawab apa apa. Umi juga masih diam, ku lirik beliau sepertinya tengah berpikir mengenai kalimat apa yang pantas untuk dikatakan pada suaminya tersebut.

"kalau urusan mengurus pesantren, tidak usah khawatir Bah. In sya Allah Sameer bisa melakukannya sembari menyambi kegiatan Sameer ini. Lagi pula, Umi pernah berkata pada Sameer, jika sesuatu itu harus dilakukan penuh keikhlasan dan ketertarikan, bukan dalam tekanan," bhufhhh... aku mengatakannya dengan sangat hati hati. Padahal hatiku sudah berkata, 'Cari mati kau?!'.

Kini satu yang tengah ku ingat, ucapan Aidil tempo hari. 'sudahlah. Dalam belajar, bekerja, dan menjalani kehidupan itu, kita tidak boleh yang namanya tidak percaya diri. Apalagi takut dalam mengutarakan maksud hati.'

Flashback off

Dan seperti yang bisa ku rasakan sekarang, aku berhasil memasuki kepolisian setelah Abah dibujuk dengan banyak alasan oleh banyak orang pula.

Dan, seperti yang telah aku janjikan saat itu. aku tak akan pernah lepas dan lupa untuk mengurusi pesantren tersayangku, Pesantren Nurul Huda yang telah dirintis oleh kakek buyutku.

Kini aku beranjak, mengambil 3 buah buku bermodel sama namun dengan tulisan tahun yang berbeda. Itu adalah buku karirku. Satu saat masih sekolah di angkatan kepolisian, dan yang dua adalah daftar tugas dan strategi ketika mengusut kasus.

Aku mulai membuka lembar demi lembar buku bertuliskan 'The One' isinya kumpulan kasus ringan dan penyelesaiannya saat aku masih awal menjabat di kepolisian. Lembar pertama membuatku teringat akan kasus pencurian pada salah satu kios di pasar tradisional dekat rumahku. Aku ingat betul saat aku benar benar keteteran dan gugup saat berusaha menemukan dan menangkap. Ya, bayangkan saja, itu adalah tugas pertama di hari pertamaku.

Hingga di lembar terakhir menyuguhkanku sebuah peta barang bukti, praduga, dan strategi penangkapan sebuah kasus kematian seorang pebisnis muda bernama A. M. Gabriel Sutopo yang akhirnya merembet ke pembobolan kasus pemakaian narkoba oleh seorang aktris muda berasal dari Sumatera. Pengusutan kasus ini berlangsung cukup lama karena barang bukti yang tersebar dan sidik jari pelaku yang tidak dapat ditemukan di TKP serta tubuh korban.

Dan hingga awal tahun ini, aku juga diberi tambahan tugas yaitu mengikuti patroli keamanan di sepanjang jalan kota. Sampai saat ini, sudah sekitar 125 kasus yang telah kami temukan. Mulai dari usaha pembegalan, tawuran, geng motor, bahkan aksi pesta miras dalam gang. Sungguh, kota ini sudah menjadi kota penuh dengan kriminalitas. 


Assalamualaikum warrahmatullah Guys!!!

Hai Hallo!! ini adalah karya aku yang entah ke berapa. tapi ini adalah karya ke tiga yang dipublish di sini.

terus ikuti kisah Sameer selanjutnya dalam memecahkan segala misteri hidupnya. jika ia lihai dalam memecahkan kasus pembunuhan dan kriminalitas, akankah Sameer juga lihai dalam menuntaskan misteri dalam kehidupan nyatanya?

oke, terimakasih buat kalian yang udah mampir. Author sangat mengapresiasi kalian semua. tunggu kelanjutannya ya!! semoga kalian suka. author harap, you enjoy my story.

jangan lupa komen dan kasih bintang dipojokan. eheehee.. iming iming buat semangat author. Da dah!!!! see you next!!

Wassalamualaikum

TwoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang