Kesepakatan-BAB 3

288 205 173
                                    

"Keluarga adalah harta paling indah yang manusia miliki di sepanjang hidupnya"

.

.

.

"Assalamualaikum Bah," pintu kamar di sebuah rumah sakit terbuka, keluarlah dari sana sosok pemuda berumur 27 tahun, siapa lagi jika bukan Sameer.

"waalaikum salam, Gus" jawab Rizki.

"Abah gimana keadaannya Ki?''

Belum sempat menjawab, Umi Maisarah sudah bangkit menyalami Sameer terlebih dahulu "lebih drop dari sebelumnya, tapi In sya allah Abahmu baik - baik saja Sam,"

Rizki berjalan mendekati ranjang Kyai Ahmad, dia berniat membangunkan beliau. Pasalnya sebelum tidur, Kyai Ahmad sudah berpesan untuk jika anaknya datang ia harus dibangunkan.

Tapi belum sempat dibangunkan, Kyai Ahmad sudah lebih dahulu merubah posisinya menjadi duduk setelah sebelumnya membuka mata. Melihat hal tersebut, Sameer langsung mendekat dan mencoba membantu.

"gimana Bah, sudah enakan belum?"

"Alhamdulillah sudah lebih baik dari pada awal masuk rumah sakit"

"oh iya Bah, maaf Sameer baru bisa menemani Abah sekarang," kini Sameer sudah menggenggam tangan Abahnya, hampir saja mewek.

Begitulah Sameer jika bersama keluarganya, tetap saja imut.

"Sameer Abah ingin bicara berdua dengan kamu," mendengar kalimat yang dilontarkan suaminya tersebut, Umi Maisarah langsung mengajak Rizki untuk keluar ruangan, menyisakan dua insan Anak dan Ayah tersebut.

"Abah ingin kamu segera menikah!" satu kalimat tanpa basa - basi yang membuat Sameer tercengang.

"nuwun sewu bah, tapi Sameer belum memiliki pasangan,"

"abah bisa mencarikan untukmu. Yang penting kamu setuju dulu, gimana?"

Sameer terlihat menimbang - nimbang ucapan Abahnya, banyak sekali yang harus ia pikirkan untuk mengambil keputusan sebesar ini.

"tapi bah, tugas Sameer di kepolisian belum selesai?" Nah, ini adalah alibi terbesar yang bisa Sameer katakan pada Abahnya.

"dan menurut Abah, hal itu tidak akan selesai Sam. Kasus kriminal di Indonesia itu banyak sekali, setiap hari terjadi. Jadi jika kamu menunggu, itu akan menyulitkan. Kamu harus berani berbuat sendiri."

"baiklah Bah, Sameer setuju," senyum lebar seketika muncul di wajah Kyai Ahmad. Ia akan mempunyai menantu. Batinnya.

"tapi pernikahan akan dilakukan setelah penyelidikan mengenai kematian Bu Erina selesai ya Bah?!" persyaratan keluar, tapi tidak begitu sulit untuk dikabulkan.

"okey, Abah setuju kalau begitu. Kamu selesaikan dulu kasus itu, dan Abah yang akan mengurus urusan perjodohan kamu,"

"ya sudah Abah tidur lagi sekarang. Atau abah mau makan sesuatu?" melihat Abahnya menggeleng, Sameer segera membantu sang Abah berbaring di ranjang rumah sakit.

Drrttt...

Pintu kamar terbuka, Umi Maisaroh masuk tanpa ditemani Rizki. Pasalnya Rizki harus pulang terlebih dahulu untuk mengurus beberapa keperluan Kyai Ahmad yang masih tertinggal di ndalem.

"tadi mbahas opo le?" sang umi bertanya pada Sameer sambil mengelus lembut pundaknya.

"kesepakatan Umi," ucapannya terpotong sebentar dengan acara pengambilan nafasnya.

"perjodohan antara Sameer dengan ndak tahu siapa."

"owalah, yo wes ga popo. Nikmati saja," ucap Umi Maisarah sambil mendekap Sameer. Hmmmm... hangatnya. Umi Maisarah ini paling bisa menghibur Sameer hanya dengan satu kalimat atau dengan satu dekapan yang singkat.

"Umi mau di sini atau pulang? Pulang aja ya mi!?" kalimat ini lebih seperti keharusan dari Sameer.

"ngga usah, kamu saja sana yang pulang," wah, kenapa malah menjadi senjata makan tuan? Padahal niat Sameer adalah agar Uminya ini dapat istirahat yang cukup di rumah.

"tidak Mi, Sam yang di sini saja menemani Abah," tolak Sameer, ia merasa tidak enak hati jika harus meninggalkan dua orang sepuh di ruangan ini.

"kan besok kamu harus berangkat," kilah Umi Maisarah.

"emm,, ya sudah. Kalau begini, kita saja yang jaga malam ini. Nanti Umi tidur di ranjang belakang, dan Sam tidur di sini," jelas Sameer sambil menepuk sofa yang ia duduki.

"oke, umi setuju. Kamu cepat tidur ya. jangan malah mikirin kasus terus," Umi Maisarah beranjak menuju ranjang tidur yang disediakan rumah sakit untuk keluarga pasien beristirahat.

.

.

.

.

Assalamualaikum semuanya readers yang baik hati.

maaf ya di lapak ini typonya memang banyak. Jadi tolong bantu koreksi ya. 

terimakasih.

jangan lupa vote dan komen. semoga kalian semua enjoy dengan part ini.

DAAHHHH... SAMPAI JUMPA DI PART SELANJUTNYA.

Wassalamualaikum.. 

TwoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang