Aris

15 0 0
                                    

Aku tak bisa menghentikan air mata ini,terus mengalir bagai aliran sungai.Aku sudah gagal dalam segala hal.Aku menghancurkan semuanya hanya dalam satu malam.Semua pengorbanan orang tuaku,semua kasih sayang dan yang terpenting semua kepercayaan mereka berdua padaku.Apa yang harus aku lakukan.Aku benci,aku jijik pada diriku sendiri.

Bekas kecupan dan gigitan memenuhi leher dan dadaku.Belum lagi di seluruh tubuh tanda yang memerah hampir membiru itu aku temukan.Laki laki gila.Dan nyata nya aku yang lebih gila.Mengapa semalam aku begitu menikmati nya.Desahan,lenguhan bahkan erangan tertahan tak berhenti keluar dari mulut ku tiap kali laki laki itu menyentuhku.Entah dia yang begitu hebat dan ahli dalam hal merayu wanita atau karena aku yang belum berpengalaman sama sekali dalam menghadapi laki laki,hingga dengan mudah nya aku menyerahkan diriku padanya,menyerahkan kehormatan dan kesucian ku padanya.

Derasnya guyuran air dari shower tetap saja tak akan bisa membilas diriku yang sudah tak suci lagi.Aku menangis terduduk di bawah guyuran air.Membiarkan air membekukan hati dan diriku.Jika bisa,mati karena hipotermia pun tak apa apa.Aku sudah putus asa.

"Mau sampai kapan loe menggigil kedinginan kayak gitu? Ayo cepat bangun,nanti loe bisa beku."

Aris tak tau kalau kehadiran nya yang bisa membuatku mati membeku.Masuk seenak nya ke kamar mandi hanya menggunakan boxer pendek,dan melihat ku yang telanjang,dia benar benar bisa membunuhku.Dia mematikan kran air,menarik tanganku agar berdiri,memakaikan aku handuk dan menggendongku keluar kamar mandi. Aku ingin berontak,ingin melawan saat dia akan melakukan semua itu,namun tubuh ku lemas dan menggigil hingga tak dapat berbuat apa apa.

"Udah deh gak usah nangis terus,neh pake bajunya terus minum teh anget nya."

Aku mendengar decakan dari mulut nya saat aku tak juga bergerak memakai baju.

"Jangan !!! Aku gak mau lagi!!!
Aku berteriak saat dia menarik paksa handuk yang melilit di tubuh ku.

"Loe tuh mikir apa seh? Cepet pake bajunya,atau gw bener bener bakalan ngulangin yang semalem lagi!"

Ancaman nya membuat tubuh ku kembali bergetar hebat.Dengan cepat aku memakai kaos oversize dan hot pant itu.Aris tak pernah lepas melihat ku,aku makin takut dan semakin menangis hingga tersedu sedu.

"Apa yang bikin loe nangis seh Win? Kita kan have fun bareng semalem,kenapa paginya loe langsung nangis histeris kayak gitu?Loe nyesel dah tidur sama gue?"

"Aku nyesel kenapa aku gak bisa nolak   buat tidur sama kamu!"

"Hahaha...ya terus kenapa loe gak nolak,gue kan gak merkosa loe semalem,kita mau sama mau kok."

"Aku bingung,Ris.Aku takut sama orang tua ku.Gimana kalau mereka tau,gimana kalau aku hamil?"

"Gak usah bingung ada gue."

"Kamu tau kan aku bakalan nikah sama Heru,pernikahan aku dua minggu lagi Ris,kalau Heru tau kalau aku dah gak perawan dia pasti bakal ngebatalin pernikahan nya."

"Yaudah,biarin aja dia batalin,nanti gue yang gantiin jadi mempelai prianya."

"Kamu tuh gila Ris!"

"Udah deh Windy,loe stop buat pura pura lagi.Loe tuh gak cinta sama si Heru,loe cintanya sama gue."

Aaarrghhh...bagaimana Aris bisa tau.

"Loe tenang aja,gw yang bakalan ngomong ke orang tua loe,gak usah takut sama keluarganya Heru,gw juga yang bakalan bayar semua hutang keluarga loe."

"Loe gak perlu berkorban lagi Win.Ngorbanin diri loe buat nikah sama laki laki brengsek kayak Heru."

"Kamu juga brengsek,kenapa kamu nidurin aku semalem!"

"Hahaha,ya karena gw maulah,gak ada cara lagi buat bikin loe lepas dari si Heru,dia pasti gak akan mau kalau loe dah gak perawan lagi."

"Kamu jahat!"

"Heh,jahat darimana,gw bantuin loe lagi.Udah ah sayang,mending kita bobo lagi yuk,semalem aku abis lembur,nanti siang baru boleh kita ulangin yang semalem."

"Ih..Aris!!"

"Hahaha"



- End-

Frist StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang