Raihan

9 0 0
                                    

Aku berdiri mematung saat melihat nya masuk ke ruangan Pak Dimas.Rasanya ingin menghilang saja dari bumi ini,atau terbang tinggi ke atas langit,kemana saja asalkan tidak perlu bertatap muka dengan laki laki tampan itu.

"Maaf  Pak Dimas bisa saya pinjam ruangan nya sebentar? Ada persoalan pribadi antara saya dengan Anggun yang harus saya selesaikan.Bapak tidak keberatan kan?"

Cih.Tidak mungkin Pak Dimas bisa menolak permintaan nya!Jangankan hanya sekedar meminjamkan ruangan kerjanya saja,bahkan jika Pak Dimas harus melakukan hal yang memalukan pun pasti akan dikerjakan dengan patuh.Siapa yang berani menentang sang penguasa seh?

"Tentu saja boleh Pak Raihan,silahkan  gunakan waktu dan tempat ini dengan bebas.Saya permisi."

Benar benar uang punya kuasa! Bahkan Pak Dimas yang terkenal dengan 'keganasan nya' pun tak berkutik didepan sang pemilik harta.

"Sudah puas sembunyi dari saya?"

Belum! Bahkan hari ini aku bisa tertangkap.Sebelum aku bisa lari menjauh.Kontrak kerja sialan.Kalau bukan karena ancaman denda dengan jumlah yang fantastis aku pasti sudah meninggalkan pekerjaan ini.

"Kamu tau gak akan bisa lepas dari saya.Kontrak kerja kamu di perpanjang.Kamu tidak akan bekerja di divisi ini lagi,tapi menjadi sekretaris pribadi saya."

What!! Hell !!

"Bapak gak bisa seenaknya kayak gini dong? Bahkan bapak gak bertanya sama saya mau atau tidak bekerja di sini lagi?"

"Saya tidak perlu bertanya.Saya hanya mau kamu tidak lagi lari dan bersembunyi dari saya seperti seminggu belakangan ini."

"Tapi saya gak memenuhi kualifikasi jadi sekretaris pak! Bapak kan tau bagaimana kemampuan saya."

"Kamu gak perlu mikirin pekerjaan kamu nanti.Kamu hanya perlu duduk satu ruangan dengan saya,makan satu meja dengan saya,menemani saya kemanapun saya pergi dan jangan pernah dekat dekat dengan lelaki manapun di kantor ini."

"Itu bukan jadi sekretaris namanya.Bapak gak profesional.Ini di kantor pak,di perusahaan.Urusan pribadi tidak boleh di campur aduk."

"Terserah.Toh ini kantor saya,perusahaan milik saya.Saya berhak melakukan apapun.Dan berhenti memanggil saya Bapak.Kamu pacar saya!"

"Saya bukan pacar bapak.Saya udah putus sama pacar saya seminggu yang lalu.Bapak tau kenapa saya putus? Karena dia brengsek,dia penipu,dia bohongin saya.Dia bilang gak punya apa apa,dia bilang hanya karyawan magang biasa seperti saya ternyata dia pemilik perusahaan ini,dia direktur utama di kantor ini. Dan hanya saya yang tidak tau,dia membuat semua orang menyembunyikan identitas nya,dia buat saya seperti orang bodoh!!"

"Bukan seperti itu Anggun,saya bukan menyembunyikan identitas saya,saya hanya menunda memberi tau kamu."

"Sampai kapan kamu mau menyembunyikan kebenaran nya?"

"Ehm..sampai...sampai kamu jadi istri saya."

"Hah..gila!"

"Udah lah sayang,jangan marah lagi.Saya kan udah minta maaf.Kamu gak liat tadi saya sampai emosi nyari kamu di sini.Kenapa sembunyi sampai kesini seh?"

"Supaya aku gak ketemu lagi sama kamu.Aku mau berhenti kerja besok lusa.Kontrak kerja aku habis.Udah  tiga bulan."

"Ck..kamu gak denger tadi saya bilang apa? Kamu jadi sekretaris pri.ba.di saya.Jadi gak bisa lari kemana mana."

"Kenapa gak sekalian jadi istri kamu aja?"

"Bulan depan baru jadi istri saya.
Minggu depan saya baru lamar kamu,nunggu orang tua ku pulang  dulu dari luar negeri."

"Kamu bercanda ya!"

"Kapan saya bercanda seh? Saya selalu serius soal hubungan ini,dari mulai saya ngajakin kamu pacaran tiga bulan lalu sampai hari ini,sampai nanti rencana pernikahan kita,saya gak pernah bercanda."

"Yang ngajakin aku pacaran tiga bulan lalu bukan Raihan seorang direktur deh,tapi Raihan sesama karyawan magang."

"Terserah kamu deh,itu terus yang di bahas,saya kan udah minta maaf.Lagian itu kan strategi buat pdkt sama kamu.Kalau saya gak pura pura nyamar kamu gak akan mau jadi pacar saya."

"Kenapa harus aku seh Rei? Banyak banget perempuan yang setara dan sederajat sama kamu,aku gak pantes buat kamu."

"Ck..ini nih yang jadi alasan saya nyamar jadi karyawan magang dulu."

Memang benar kan,ini semua gak masuk akal.Kenapa harus aku?

Tubuh ku otomatis menegang saat merasakan dekapan hangat itu lagi.Hatiku langsung menghangat saat merasakan usapan lembut di belakang kepalaku.

"Saya sayang sama kamu,saya cinta sama kamu.Saya cuma mau kamu,bukan perempuan lain,saya gak perduli dengan kasta,derajat atau apapun yang kamu takutkan.Percaya sama saya,saya janji buat kamu bahagia."

Pelukan itu hangat,hinggga mampu melelehkan butiran air mata dan melelehkan amarah dalam diriku.

"Beneran kamu bakal bikin aku bahagia? Gak akan bohongin aku lagi?"

"Ya sayang,saya janji akan berusaha semampu saya bikin kamu bahagia."

Yang selanjut nya aku rasakan adalah rasa hangat di bibir yang menjalar sampai ke hati.


-End-

Frist StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang