Limi

184 27 5
                                    

HAPPY BIRTHDAY TO OUR JINYOUNGIE!!!!!

***

"Bang, bangun, udah jam 8."

Jinyoung masih pulas dalam tidurnya. Tidak bergerak sama sekali, udah kayak orang meninggal tidurnya.

"Bang, mama pulang ini."

Iya mamanya Jinyoung dan adik-adiknya pagi tadi pulang. Saat sampai rumah, dia disambut Yugyeom yang sudah rapi mengenakan kaus hitam dan diluarnya dia memakai kemeja kotak-kotak berwarna maroon. Yugyeom kelihatan sedang saat melihat mamanya, soalnya dia bisa minta uang tambahan hehe.

"Jinyoung, kamu enggak ada matkul?"

Mamanya menghela nafasnya. Kelihatannya Jinyoung sangat kecapekan. Mamanya beranjak lalu turun menuju dapur. Saat di dapur, Hyunjin sudah berdiri membelakangi mamanya. Sepertinya dia sedang menggoreng sesuatu.

"Loh, adek? Kok nggak sekolah?" Tanya Mamanya lalu menghampiri Hyunjin.

Hyunjin jelas saja kaget, dong. Iyalah, dia lupa kalau mamanya pulang pagi ini. Dia berpikir dia sedang sendirian di rumah bersama Jinyoung yang masih belum bangun.

"Eh, mama? Kapan datengnya?" Hyunjin menyalimi tangan mamanya dan mencium pipinya.

"Tadi pagi, kan mama udah bilang kemarin."

Hyunjin hanya tersenyum sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal. Dia berbalik dan melanjutkan menggoreng telurnya. Setelah beberapa kali membalik telurnya, dia meniriskan telurnya dan ditaruh diatas piring. Biar seperti orang kaya kalau sarapan, dia makan telur dengan roti panggang.

"Kenapa, Ma?" Tanya Hyunjin saat sadar mamanya masih memandangnya.

"Kenapa nggak sekolah?"

Oh...

"Males."

"Heh! Sekolah kok males?! Mama sama Papa kamu cari uang supaya kamu bisa seko-"

"Aduh, sekarang lagi pensi, Ma. Nggak ada pelajaran. Lagi pula adek nggak ikut ekstra apapun, jadi pasti disana cuma jajan, udah gitu doang. Males, kan?" Jelas Hyunjin dengan ekspresi malasnya.

"Itu kakakmu juga nggak ikut apa-apa, tapi masih masuk sekolah."

Hyunjin terkekeh mengingat abang tengahnya, "Kalo bang Yugyeom lagi caper, Ma, hahahahaha."

"Caper gimana?"

"Iya, dia itu lagi suka sama cewek. Nah, ceweknya ini anggota OSIS gitu, udah dari kemaren-kemaren nih abang selalu ikut berkontribusi meskipun nggak guna biar di liat gebetannya."

Mamanya sekarang yang terkekeh. Yugyeom mengingatkannya dengan suaminya kala dulu mengejar dirinya. Persis dengan Yugyeom. Memang buah jauh tak jatuh, eh? Buah jatuh jauh tak, heh? Buah tak jauh jatuh? Ah pokoknya itulah.

"Trus kamu gimana? Punya gebetan, nggak?" Tanya Mamanya yang membuat Hyunjin salah tingkah.

"Apaan sih, Ma? Kok tiba-tiba jadi Hyunjin."

Beginilah yang tidak disukai Hyunjin, mamanya selalu saja kepo dengan masalah percintaan anaknya. Padahal Hyunjin kan baru masuk SMA, dia mau fokus belajar. Enggak, sih, lebih tepatnya fokus belajar mencari kawan agar bisa diajak gila-gilaan bersama.

"Yaelah, dek, gitu doang marah." Ujar Mamanya sambil mencolek pipi Hyunjin.

"Lagian Mama gitu, sih." Hyunjin mengerucutkan bibirnya sebal sembari masih memakan telornya.

Mamanya mengusak rambut Hyunjin gemes setelah itu pergi menuju kamar. Sedangkan Hyunjin tetap melanjutkan sarapannya. Sebenarnya Hyunjin itu kelihatannya seperti anak yang galak dan cuek, tapi jika sudah mengenal dekat, dia akan menunjukkan sifat aslinya yaitu seorang yang manja dan selalu ingin diperhatikan. Dia juga sering menunjukan ekspresi cemberutnya pada Mamanya. Dia sangat suka bermanja pada Mamanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Afeksi ; JJPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang