Chapter 1

77.7K 5.1K 167
                                    

"TIDAK! JANGAN SAKITI PUTRIKU!!" teriak Bunga histeris saat putri kecilnya dipukul.

"LEPASKAN VELIN!" bentak Andro marah.

Terdengar suara gelak tawa dari sekelompok anggota kriminal itu. Salah satu dari mereka menarik rambut Velin dengan kasar, mengangkat tubuh kecilnya hingga terangkat dari tanah.

"Ini putrimu?" ejek pria itu dengan nada mengejek.

Velin kecil tersenyum tipis meski kesakitan. "It's okay, Mom... Dad..."

"Velin..." Devan dan Revan memandang adik mereka dengan mata berkaca-kaca.

Ketua kelompok kriminal itu mengeluarkan pistol dari balik jaketnya, menodongkannya ke arah Velin.

Dorrrr!!

Suara tembakan menggema di ruangan itu. Peluru menembus dada Velin, membuat darah segar menyembur keluar. Mommy, Daddy, Devan, dan Revan hanya bisa terdiam, mata mereka terbelalak dan nafas mereka tercekat saat melihat tubuh Velin limbung.

"VELIINNNN!!!" jerit Bunga sambil berlari ke arah putrinya. Dia berusaha menahan darah yang terus mengalir dari luka tembakan di dada Velin. Tangan-tangannya gemetar dan matanya penuh dengan air mata.

"Tinggalkan gadis kecil itu di sini! Bawa mereka semua ke markas," perintah sang ketua kepada anak buahnya dengan suara dingin.

"Baik!" balas salah satu anak buahnya.

"Tidak! Kalian brengsek!! Bagaimana bisa kalian membiarkan putriku kesakitan!" Bunga memberontak saat tubuhnya diseret paksa. Tangan-tangannya mencoba meraih tubuh Velin yang terbaring lemah.

"DIAM!!" bentak salah satu anak buah itu sambil menampar wajah Bunga dengan keras.

"BUNGA!!" teriak Andro, mencoba melawan namun langsung dipukul hingga jatuh ke lantai.

"MOMMY!!!" jerit Velin kecil, suaranya lemah tapi penuh dengan ketakutan.

Seseorang menendang Bunga dengan keras, membuatnya terlempar dari tubuh Velin. Bunga merasa sakit yang luar biasa saat tendangan lain mengenai punggungnya dengan kuat. Dia jatuh ke tanah, tubuhnya gemetar, tapi dia tetap mencoba merangkak kembali ke arah Velin.

"Diam atau kami akan membunuhmu juga!" ancam salah satu pria sambil menendang Bunga lagi, kali ini di perut, membuatnya meringkuk kesakitan.

Velin kecil hanya bisa menangis dan

merintih, tubuhnya semakin lemah karena kehilangan darah. Sementara itu, Bunga dipaksa berdiri dengan kasar dan diikat, dipisahkan dari putrinya yang sekarat.


"MOMMY!!!"

Gadis dengan rambut panjang dengan mata coklat menyala itu terbangun karena mimpi buruk yang dialaminya barusan. Mimpi itu lagi. Tidak, bukan mimpi, lebih tepatnya masa lalu yang terus terulang di kepalanya.

"Velin! Yaampun sayang..." Oma yang tadi dilantai bawah terburu-buru memasuki kamar cucunya dengan raut khawatir.

"Oma.." Velin memeluk Oma-nya dengan erat. Tangannya bergetar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'M QUEEN MAFIA GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang