Harry Potter, Kutukan dan Perasaan

1.1K 153 42
                                    

Shin Jaejoong

Proudly Presents

Marigold Curse

Rate: T+

Genre: Romance-Drama

Character Pairing: Draco Malfoy-Harry Poter

Disclaimer : J. K. Rowling

Summary : Terjebak kutukan kuno di brankas keluarga Potter adalah hal lain di samping kesialan lainnya dalam menjalani tahun kedelapan Harry Potter di Horwarts. Untungnya, kutukan itu tidak akan bekerja, tanpa Draco Malfoy. "Jangan biarkan Malfoy menyentuhku!"-"Kau berubah jadi perempuan!"

"Aku mengutuk mata air ini! Siapa pun yang menggunakan air dari mata air ini akan terkena kutukan yang sama!"-Hermafroditus

Salmakis Lake

....

Great Hall

"Sampai kapan?" desis tajam itu dari Draco Malfoy, tentu saja.

Kini cacian dan makian ditujukan pada Draco. Dia dituduh meminumkan Amortentia pada pahlawan mereka. Hermione hanya meringis.

"Bunuh aku. Aku ingin kau membunuhku." Kata Draco pada Hermione dengan serius.

"Biar aku benturkan kepalamu ke tembok bagaimana?" tanya Hermione yakin. Yang tidak bisa melepaskan Harry pada Draco.

"Aku tidak tahu ternyata cinta terpendam mampu membuatmu melakukan hal licik dengan meminumkan ramuan cinta, Malfoy," cetusan Ginny membuat Draco mendesis kesal.

"Apa Harry salah makan?" Neville dengan santainya menyahuti.

"Ketahuilah, Draco adalah korban di sini." Bela Hermione sambil meringis. "Harry bukan terkena amortentia. Dia memang mencintai Draco, iya 'kan Harry?"

Draco melotot pada Hermione dengan rona merah tipis di pipinya. Dan mereka menyadarinya. Harry masih memeluk lengan Draco seperti lintah. Dan mengendus-endus Draco bahkan hingga ke lehernya. "Harum bunga!" serunya dan kembali mengendusi Draco.

"Eww!" keluh Neville dan meringis. Anak-anak Gryffindor lain mengeluh dan mulai meledek Draco. Hermione tertawa dan senang karena angkatan mereka tidak menghakimi Draco. Meski masih banyak yang membenci Draco.

"Pembelaan yang bagus, Granger!" ketus Draco. Dia bangkit dan berjalan lebih susah karena Harry tidak mau lepas.

"Memanfaatkannya dengan tidur bersama, Malfoy!?" seruan itu dibalas tatapan tajam oleh Draco.

Lalu Draco keluar dari Aula besar. Dia mencengkram lengan kanan Harry saat pemuda itu mencoba menyentuh wajahnya. Dia pandangi mata dengan kepingan batu Emerald itu. Mata itu menyirat kosong. Seperti tanpa kehidupan. Dan tenggelam dalam dunianya sendiri. Tega sekali Iris Potter, huh?

Bukan hanya Harry yang dia permainkan, tapi Draco juga.

"Kau menyiksaku, ya? Senang kau sekarang, Potter?" bisik Draco lalu kembali berjalan menuju Danau Hitam. Dia duduk dan bersandar di sana. Dia terkejut saat Harry tidak menempelinya seperti tadi.

Pemuda itu sudah kembali. Dia duduk santai di sebelah Draco. "Wah, apa yang kita lakukan di sini?"

"Sudah kembali ke bumi, Potter?" sinis Draco.

"Iya, memoriku hilang." Dia bersandar santai. "Ternyata tidak semengerikan yang kukira." Pandangan menerawang Harry tidak luput oleh Draco.

"Apa yang kau bicarakan?" sahut Draco acuh.

Marigold CurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang