Happy Reading.
Jeongyeon dan Jimin sudah tiba di tempat Fitting baju pengantin. Dengan wajah cemberut Jeongyeon menggedor pintu yang masih terkunci.
"Emosi sekali." Jimin tertawa geli melihat calon istrinya itu.
"Cepat buka. Jangan banyak bicara." Jeongyeon menghela napas. Ia benar-benar tidak suka seperti ini.
Clek.
Saat Jimin membuka kunci. Jeongyeon langsung bergegas keluar tanpa melihat ke arah Jimin.
Lagi-lagi lelaki itu tertawa geli.
Mereka berdua masuk kedalam tempat fitting baju. Dengan Jeongyeon yang berjalan mendahului Jimin. Jimin sedikit berlari agar ia bisa berdampingan dengan Jeongyeon.
"Sepertinya kau lebih bersemangat daripada aku." Jimin mencoba mencairkan suasana.
Tapi Jeongyeon masih membatu tak berucap sepatah kata pun.
"Seharusnya kita bergandengan tangan. Kita ini calon suami istri. Kau ini bagaimana." Jimin menarik tangan Jeongyeon dan membuat tangan gadis itu bergandengan dengan nya.
Jimin cari mati dengan singa betina di samping nya. Gadis itu belum bereaksi.
Bugh
"Awhhhh..." Jimin mengeluh kesakitan karena jitakkan tangan Jeongyeon di kepala nya.
"Lepas!" Jeongyeon masih berbicara setenang mungkin.
"Tidak. Biarpun kau membunuh ku dengan cintamu aku tidak akan melepas kan mu." Jimin tahu, Jeongyeon tidak akan macam-macam di tempat seperti ini. Dan benar saja wanita itu hanya membuang napas kasar.
Mereka berdua menemui designer yang akan merancang gaun pengantin Jeongyeon.
"Selamat pagi Tuan Park." Designer wanita yang berada didepan mereka membungkuk hormat.
"Pagi Jini. Perkenalkan calon istri ku." Jimin mengeratkan gandengan tangan nya hingga membuat tubuh Jeongyeon mendekat padanya.
"Ah.. Perkenalkan aku Jeongyeon." Jeongyeon tersenyum kaku didepan designer muda itu. Ia risih saat berdekatan dengan Jimin seperti saat ini.
"Kau sangat cantik nona. Ayo kita mulai saja fitting gaun pengantin mu." Jini membawa Jeongyeon ke sebuah ruangan khusus. Dimana terdapat banyak gaun indah berjejer, kain-kain yang tampak cantik tersusun rapi, serta peralatan yang digunakan untuk merancang semua baju disini, semua terlihat sempurna dan tertata.
Jeongyeon masih terpana dengan gaun yang berada di patung-patung. Hingga ia terkejut saat Jini berbicara padanya.
"Kau mau gaun seperti apa? Apa mau seperti gaun-gaun yang sudah jadi ini? Atau mau sesuai selera mu? Aku bisa menyesuaikan nya." Ucap Jini antusias.
"Oh begini saja. Kau lihat-lihat saja dulu gaun yang ada disini. Aku harus menyelesaikan beberapa desain gaun ku. Jika kau berminat segera panggil aku. Oke!" Jini membelakangi Jeongyeon dan melanjutkan desain gaun yang sempat tertunda tadi.
Jeongyeon melihat satu persatu gaun indah didepan nya. Semua nya tampak sempurna, sampai-sampai ia bingung yang mana harus ia pilih.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am With You
Teen FictionAku tidak pernah mencintai mu Aku hanya mencintai uang ku Tapi jika tidak karena mu Aku hancur ✨✨✨ #2 in Jeongmin 190722