# Lee Haechan

3K 301 2
                                    

Disebuah gedung siaran televisi nasional, Haechan berjalan tergesa-gesa dengan wajah kesal yang sangat kentara, dia bahkan hanya menjawab sekilas sapaan orang-orang yang menyapanya sama sekali tidak bersikap ramah seperti yang biasa dia lakukan. Hari ini dia benar-benar merasa kesal, yang dia pikirkan hanya segera menemui kakak iparnya dan berharap kakak iparnya itu mau membantunya menyelesaikan masalahnya sekarang. Sebenarnya hanya Haechan sendirian yang merasa itu adalah masalah berbeda dengan rekannya yang lain, yang malah sangat antusias lebih dari biasanya. Haechan langsung berjalan keruang CEO, kantor sang kakak ipar.

"Joy-ssi, apa Oppa ada didalam?" Tanya Haechan pada sekretaris kakaknya.

"Presdir ada di dalam, kau bisa langsung masuk Haechan-ssi" jawab Joy sopan.

"Terima kasih" ucap Haechan langsung melenggang masuk ke dalam ruangan.

Haechan masuk dan langsung duduk di seberang meja kerja kakak iparnya, membuat Johnny sang kakak ipar menyerngitkan dahinya melihat kedatangan Haechan yang tiba-tiba, apalagi melihat ekspresi masam yang tersirat jelas di wajah cantik itu.

"Hei... Ada apa dengan wajahmu?" Komentar Johnny melihat wajah cemberut adik kesayangannya.

"Oppa... Bisakah kau membantuku?" Jawab Haechan to the point.

"Kau dalam masalah? Ada apa?" Tanya Johnny bingung dengan pertanyaan Haechan.

"Oppa... Tidak bisakah kau menyuruh mereka mengganti bintang tamunya kali ini? Aku tidak mau mewawancarai dia.." pinta Haechan.

"Bintang tamu?" Tanya Johnny yang masih bingung dengan permintaan Haechan. Jelas saja ia bingung, ini pertama kalinya Haechan menolak untuk mewawancarai bintang tamu yang di hadirkan.

"Iya... Bisakah kau menyuruh mereka mengganti nya?" - Haechan

"Kenapa? Biasanya kau tidak pernah protes"- Johnny

Haechan memang tidak pernah protes dengan siapa yang harus dia wawancarai. Bahkan saat dia tidak menyukai bintang tamu yang dihadirkan dia tetap mewawancarai nya dengan baik, ya walaupun setelah itu Haechan bakal misuh-misuh seharian karena kesal, alasannya adalah bersikap profesional. Tapi, kenapa kali ini Haechan menolak bintang tamu ini? Padahal bintang tamu ini sangat susah untuk di undang, dia bahkan menolak semua undangan dari stasiun TV lain dan beruntung sekali bukan bintang tamu ini malah menerima undangan dari acara yang di pandu oleh Haechan, seharusnya Haechan merasa senang dong, bukan malah sampai repot-repot meminta Johnny yang merupakan Presdir disini untuk mengganti bintang tamunya.

"Hanya tidak ingin" jawab Haechan cuek.

"Hanya tidak ingin?" Ulang Johnny menaikkan sebelah alisnya

"Kita beruntung loh bisa mengundang dia untuk di wawancarai, dia bahkan menolak semua tawaran dari stasiun TV lain. Seharusnya ini kesempatan yang bagus untuk mu. Tapi kenapa kau malah menolaknya?" - Johnny.

"Aku tau Oppa... Tapi tetap saja aku tidak mau... Tidak, aku tidak bisa" jawab Haechan makin cemberut.

"Alasannya?" Tanya Johnny menatap lekat Haechan.

"Oppa..." Rengek Haechan mendengar Johnny malah menanyakan alasannya.

"Kau harus memiliki alasan yang kuat Haechan untuk menolak kesempatan sebagus ini" jelas Johnny.

"Huffttt..." Haechan menghembuskan nafas kasar dan malah mengacak rambutnya frustasi mendengar jawaban Johnny. Johnny semakin heran melihat tingkah Haechan yang tidak biasa sama sekali. "Ada apa dengan anak ini?" Pikirnya.

"Dia......." Ucap Haechan menggantung
"Dia... dia... diaaa....ahgrgg" Haechan malah berteriak kesal mengacak rambutnya.

"Iya dia kenapa?" Tanya Johnny jengah melihat tingkah Haechan yang terlihat kacau begini, apa sih masalahnya sampai membuat Haechan stress begitu pikirnya.

"Dia... dia .... d-dia ma.. man...mantan pacarku" jawab Haechan menundukkan kepalanya menyembunyikan wajahnya karena malu dengan alasan yang akan di anggap konyol oleh kakak iparnya itu.

"Mwo?" Johnny terkejut saat mendengar alasan Haechan

"Apa kau bilang tadi? Dia mantan pacar mu?" Tanya Johnny tidak percaya dan mendapat anggukan lemah dari Haechan yang masih setia menundukkan kepalanya.

"Jadi kau menolaknya hanya karna dia adalah mantan pacarmu?" Tanya Johnny lagi dan lagi-lagi hanya di balas anggukan tidak semangat dari Haechan.

"Sangat tidak profesional" komentar Johnny sambil menggelengkan kepalanya mengetahui alasan sepele Haechan. Iya, bagi Johnny alasan Haechan sangat sepele tapi tidak untuk Haechan.

"Oppa...bukan begitu..." Bantah Haechan langsung menatap Johnny.

"Lalu apa?" - Johnny

"Ini....aku tidak tau harus menjelaskannya bagaimana" jawab Haechan frustasi.

"Haechan dengarkan.." Johnny menatap Haechan serius

"Ini tidak seperti dirimu baby...aku tidak tau kenapa kau bersikap seperti ini hanya karena alasan kecil seperti itu...kemana Haechan yang selalu bersikap profesional? bukankah kau sendiri selalu bilang tidak ada alasan untukmu bersikap tidak profesional. Bahkan kau sendiri sangat benci sikap tidak profesional, kenapa sekarang kau malah bersikap seperti ini?" lanjut Johnny.

Haechan hanya menatap Johnny dengan tatapan datarnya mendengar ocehan Johnny yang sama sekali tidak membantunya dan malah mempertanyakan sikapnya. Tapi, yang dikatakan oleh Oppa nya itu ada benarnya juga, "kenapa dia malah bersikap seperti ini? hanya karena seorang mantan? oh ayolah Lee Haechan ada apa denganmu?" batin Haechan.

"Sekarang begini... lupakan kalau dia adalah mantan pacarmu...ini adalah kesempatan bagus untukmu sayang...kau adalah orang pertama yang akan mewawancarai nya...ini kesempatan langka, dia bahkan selalu menghindar saat ada yang ingin mewawancarai nya...disini kita adalah pihak yang beruntung karena berhasil mengundang nya...jadi Haechan, bersikaplah seperti dirimu yang biasanya... profesional, mengerti?" Bujuk Johnny pada Haechan.

🌻🌻🌻🌻🌻

Haechan keluar dari ruangan dengan langkah lesu dan pandangan yang kosong, dia terus memikirkan kata-kata kakaknya. "Ahhhh...kau payah Lee Haechan, ada apa denganmu? kau itu profesional, kau harus ingat itu. Jangan biarkan masa lalu yang bukan apa-apa itu mengacaukanmu lagi. Bersikaplah seperti biasa, profesional" gumam Haechan merutuki dirinya sendiri yang dirasa sempat oleng dan kehilangan arah hanya karena seorang mantan.

Ting...

Nada pesan dari handphone Haechan. Haechan mengambil handphone dari saku blazer nya dan membuka pesan yang ternyata dikirim oleh sahabatnya.

Yayangie-yo

Babe...dimana?

Aku dan Renjun ada di kafe dekat kantor mu

Kalau kau tidak sibuk datanglah kesini

Renjun lagi galau ㅋㅋㅋㅋㅋ

Oke

Aku kesana sekarang

Tolong pesankan lemon tea dingin dan cheesecake untukku

Setelah membalas pesan Yangyang, Haechan pun segera pergi dari kantor nya untuk bertemu dengan sahabat nya.

AMBITIOUS 3   [GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang