~3~

3.4K 474 116
                                    

Took...took...tok...

"Irene!!! Jisoo!!!"

"Rene...Chu...buka pintunya, kakak lu dateng nih!"

Sudah tengah malam, Taeyeon belum terlelap tidur. Dia mengetuk kamar kedua adiknya yang ada di lantai 2. Irene kalau disekamarin sama Jisoo gak masalah meski adeknya gesrek. Kalau sama Taeyeon gak mau, takut kebawa dosa mendengar suara suara desah karena koleksi tontonan Taeyeon. "Hoamh... bentar!" Irene membukakan pintu.

"Napa kak?"

"Lu masih ada stok shampoo kagak Rene?"

"Gak sih belom belanja, tapi pake aja sono yang di wc."

Tercengir seolah sudah melakukan kesalahan, Taeyeon menatap Irene sambil memamerkan gigi-giginya. Irene menatapnya bingung, saudari tuanya itu langsung masuk ke kamar yang disewa Irene dan Jisoo. Shampoo yang dicari langsung Taeyeon temukan. "Lah kak cari shampoo doang kok semalem ini? Besok pagi kan bisa?"

"Gue mandinya sekarang..."

"Mandi wajib, ehe!"

Mendengar frasa mandi wajib terucap, Irene tahu apa yang sudah dilakukan Taeyeon pastinya. Tak mungkin Taeyeon mandi besar dengan alasan selesai datang bulan, Irene tahu kakaknya sudah haid minggu lalu. "Ck, pasti nonton video porno lagi deh huh!" Irene cuma geleng-geleng lalu menutup kembali pintu karena dia mau melanjutkan mimpi indah dalam tidur cantiknya.

◇◇◇

Kwik...kwik...

Biasanya anak SMA kalau ke sekolah bawa mobil ya paling LCGC atau tipe mobil yang kecil dan harganya di bawah tujuh ratus jutaan ya. Tapi, untuk seorang anak konglomerat semacam Jennie, bawa mobil murah itu tidak berlaku. Baju boleh cuma pakai seragam putih abu, tapi Porsche, kalau lagi tukeran sama nyokap bisa jadi Rolls Royce mobilnya.

Duduk di kursi kemudi, Jennie memasang kacamata hitam lalu melajukan mobil keluar dari basement dan pagar kost putri milik Bu Tedjo. "Hadeuh... bisa-bisanya gue baru berangkat pas udah mepet ya..." Jennie melirik arloji berlogo huruf C kembar di pergelangan tangannya. "Bodo ah, gue sultan ini." Jennie melanjutkan perjalanannya.

"Eh Jen...Jen tunggu hosh...hosh..."

Lisa tadinya mau nebeng ke mobil Jennie, tapi si empunya mobil sudah pergi. "Ck... yaelah mepet gini nunggu ojol atau naek angkot malah makin telat gue." Resah, Lisa mengacak rambut poni keramatnya. "Ya ampun gue telat juga ya ampun, nyesel gue nonton pertandingan catur semalem." Jisoo nongol juga, sama sama mengalami hal yang sama dengan Lisa.

"Kak Chu? Gak bareng sama Kak Ugi sama Kak Wendy?"

"Mereka kagak nungguin gue."

"Iyedah terserah, gue pusing nih mana ada ulangan matematika gue kak."

"Masih mendinglah, guru gue ga bakal masuk hari ini."

"Ya terus napa mesti rusuh, kan enak ga akan dimarahin."

"Ya emang ga dimarahin, tapi nanti gue ga bisa nemplok di papan tulis kalo gurunya keburu dateng nanti."

"Serah dah..."

Lisa memutar mata, sudah muak kalau Jisoo yang lebih tua darinya tapi kalau diajak bicara malah ngawur dan berkelakuan tak jelas. "Terus gimana kita ke sekolahnya ini?" Lisa panik, bagaimana jika dia tak bisa ikut ulangan matematika atau lebih tepatnya kalau nanti dia ulangan matematika susulan, nanti tidak bisa menyontek dan bekerja sama dengan temannya yang lain.

Tiin...tiin...

Motor dengan manusia berbonceng tiga lewat minta Lisa dan Jisoo minggir. "Eh dek, kok belum berangkat sekolah? Gak takut kemaleman?" Yoona si pengendara motor matic bertanya. "Kok kemaleman sih Yoong? Kesiangan kali ah..." Timpal Yuri.

Kost Putri (SNSD + RV + Blackpink)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang