Paparazi

1.7K 105 38
                                    

Berita kedekatan Lestiana dan Billara begitu menghipnotis masyarakat, bahkan kalangan artis pun ikut terhipnotis dengan kisah mereka. Dua sejoli ini layaknya sedang di madu kasih asmara bahkan di luar sorotan kamera pun mereka nampak begitu mesra. Namun, benarkah kedekatan mereka hanyalah settingan belaka untuk mendongkrak popularitas semata?

"Ya semua memang settingan, settingan Allah." ucap Billar kala awak media mengulik alasan dari kedekatan mereka. Lesti pun di tempat yang berbeda memberikan statment bahwa keduanya saat ini memang sedang menjalin silaturahmi yang baik.

Namun benarkah mereka hanya berteman? Di saat keduanya sudah tertangkap kamera sedang berlibur di kota Gadis Bandung.

Klik bunyi televisi dimatikan memutuskan suara pembawa acara gosip salah satu station televisi milik swasta tersebut.

"Awak media goreng-goreng berita teruss, tapi bagaimana bisa mereka tahu kalau kami di Bandung?" suara Billar terdengar penuh tanda tanya. Pasalnya liburan mereka sudah di wanti berangkat dengan mobil yang tidak biasanya mereka pakai. Namun nyatanya masih saja ada yang mengetahui keberadaan mereka.

"Radittt." teriaknya memanggil sang asisten.

"Iya, Bang." Terlihat Raditt berlari dari arah luar.

"Kok media tahu kita ke Bandung sama Lesti?" Tatapan Billar sedikit menusuk saat bertanya pada Radit membuat Radit sesikit salah tingkah.

"Nggak tahu, bang." Radit menelan ludah saat mejawab pertanyaan Billar serasa seorang narapidana di tanya oleh jaksa.

"Kamu ya?" Tebak Billar to the point

"Nggak ada, bang. Orang kita juga berangkat terpisah kan?"

"Ya sudah."

Radit meninggakan Billar yang masih sibuk dengan rasa kesalnya karena liburan mereka diketahui publik. Sampai ruangan depan Radit melihat ada Lesti yang baru saja datang.

"Kenapa? A' Radit kok mukanya ditekuk gitu?"

"Itu si bos ngomel-ngomel karena ada nama kalian di TV."

"Ha?"

Lesti balik meninggalkan Radit menuju ke tempat Billar, tanpa menunggu penjelasan dari Radit sama sekali.

"Kaka, kita masuk berita ya?" tanya Lesti tanpa basa basi setelah melihat Billar. Just information mereka saat ini sedang berada dirumah baru mereka bukan rumah Billar yang lama.

"Dede? Iya liburan kita kena cium publik kesell dah, pasti nanti bakal ditanyain ini itu lagi, kalau cuma teman nggak mungkin sampai liburan bareng dan lain-lain.

"Ya udah sabar aja atu, mau gimana lagi. Kita tetap harus profesional dan jangan sampai ketahuan."

"Kenapa nggak jujur aja sih kita, de?"

"Belum saatnya, dede nggak mau nanti kita kalau jujur nikah di bilang settingan, masa baru kenal nikah? Eh kak ngomong-ngomong berarti kita di jodohkan sampai 3 kali ya?"

"Maksudnya?"

"Ya kita di jodohkan sama Allah, sama orang tua dan juga sama Fans."

"Iya juga ya? Keren banget kita."

"Kaka udah mandi belum?"

"Belum,"

"Ihhhhh sana mandi nanti telat lhoo, kaka kan mandinya lamaaaaaaaa banget."

"Mandiin biar nggak lama."

"Isss apaan coba, makan suruh suapin, mandi suruh mandiin, bobok di ninabooin lah udah ibu dede mah?"

"Kan emang ibu? Ibu anak-anak kitaa, jadi sekarang latihan dulu sama suami."

"Itu mah maunya kaka."

"Kan kaka juga manjainn kamu."

"Bedaaaaaaa."

"Apa bedanya? Sama-sama dimanjainn kan?" ucap Billar sambil memainkan alisnya naik turun. Membuat Lesti mencubitnya. "Awww suka banget sih cubitin kaka, enak yaa empuk?" Lanjut Billar mengusap bekas cubitan Lesti yang sedikit menyakitkan namun tidak membuatnya kapok tersebut.

"Kakaaaaaaa...," tegur Lesti dengan suara mendayu

"Maaf..., maaf."

"Ya udah sih sana mandi duluu buruaannn," Lesti menarik tangann Billar untuk bangkit dan mandi namun yaa jelas saja kalah malah dirinya yang sekarang terjatuh menimpa dan masuk dalam pelukan Billar.

"Cium dulu bari kaka mau mandi." ucap Billar memonyongkan bibirnya.

"Bauuu." Lesti menutup wajah Billar dengan tangannya.

"Wangi tahu, coba deh." Bujuk Billar

"Mandi dulu, kaka." ucap Lesti masih meminta Billar untuk mandi karena sangat suaah meminta lelaki dua puluh lima tahun

"Cium dulu, dede," Billar masih nggak mau kalah dari Lesti.

"Nggak mau,"

"Mau."

"Tapi tutup matanya."

"Nggak mau nanti kamu kabur lagi kek kemarin."

"Kan udah kaka peluk gini, gimana mau kabur?"

"Oke tapi awas bohong bakal kaka kurung kamu di kamar bareng kaka."

"Ancamannya kurung mulu deh."

"Ya udah kaka tutup mata."

Setelah Billar menutup mata, Lesti tidak langsung melakukan apa yang Billar minta tapi dirinya malah memandang wajah Billar sambil tersenyum, dirinya akui memang tidak bisa berlama-lama memandang wajah Billar saat lelaki tersebut membuka mata.

"Kok lama," protes Billar

"Bentar ihhh, lagiann tadi kita bahas apaan sih kok sampai ke cium."

"Yuk sayang, tadi katanya suruh mandi sekarang minta bayaran dulu."

"Iya iya." Dengan kilat Lesti mencium kening Billar.

"Kok kening?"

"Udahh sih kaka jangan usil nanti kalau Radit tiba-tiba masuk gimana? Kasian dia jomblo."

"Ya udah okelah, Nyonya. Kaka mandi dulu. Nanti kita berangkat bareng."

"Jangan lama."

"Tergantung." ucap Billar seraya melepaskan pelukannya dan menuju kamar. Meninggalkan Lesti di kursi ruang keluarga.

TBC

Assalamualaikum gimanaaaa gaessss masih kurang uwu? Aku takutnya kalin makin kejang bacanya wkwkwkw lebay dah yang nulissa 🤭🤭🤭🤭😂😌😌😌 padahal aslinya penulisnya takut pingin.wkkwkwkw

LesLar (Lestiana dan Billara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang