1

1.1K 84 3
                                    

Namja tampan itu menundukkan wajahnya yang sudah berhias merah strawberry, dan dengan terbata-bata ia menyerahkan sebuah surat yang dibalut dengan amplop bernuansa soft pink dengan sabuk pita magenta yang terkesan imut.

"A-anu, Jin-nie, sebelum aku pergi t-terima sur-rat dari-ku."

"E-ehh?"

Jin kecil menerima surat itu, dan sebelum Jin ingin mengatakan sesuatu, namja tampan itu sudah berlari meninggalkannya.

"Huhh, kenapa sih.. Kan aku belum ngucapin selamat tinggal." Jin hanya bisa tersenyum tipis melihat namja itu perlahan lahan menjauh dari pandangannya.

Setelah meninggalkan tempat tersebut, ia berusaha menahan tangisnya. Langkah kaki kecilnya menyusuri anak tangga satu per satu hingga ia sampai di atap sekolah. Dilihatnya seseorang yang membuat janji bertemu dengannya itu sedang menikmati pemandangan langit yang berawan.

"Heii.. kau sudah disini ternya--"

"Jin."

"... I-iya?" Bibir Jin bergetar, ia sudah berusaha menguatkan dirinya sedari tadi. Ia sudah tau hal ini akan terjadi, ia sudah berusaha mengikhlaskan, namun hatinya sedang tergoncang.

"Besok aku akan pergi, kau tau itu?"

".. I-iya. Ja-ga dirimu." Ucap Jin dengan senyum indahnya.

"Tentu. Sebelum aku pergi, aku ingin memberitahumu. Aku menyukaimu. Sungguh, kalau aku katakan, aku mencintaimu. Setelah kita dewasa aku janji pasti akan menikahi mu. Ingat janji itu!"

Setelah mengucapkan hal itu, namja tersebut langsung lari dengan wajah yang memerah.

"..."

Karena perasaannya campur aduk, Jin memutuskan untuk duduk di atap sekolah dan menikmati semilir angin yang menembus tubuhnya. Ia shoock, tak bisa berkata-kata lagi.

Setelah beberapa menit Jin kecil menenangkan diri, Ia membuka surat yang diterimanya. Mungkin hal itu dapat mengusir petir dalam hatinya.

Jinnie,

Kau tau besok aku akan pindah kan? Maaf aku tidak bisa menepati janji untuk pergi ke pantai membuat istana pasir bersama. Saat kita bertemu lagi, aku akan membawamu ke semua tempat yang kau inginkan. Dimanapun, kemanapun aku akan selalu menemanimu.

Aku ingin sekali mengucapkan hal ini dari dulu. Kim Seokjin, aku mencintaimu. Ketika kita sudah besar nanti, aku akan menikah dengamu dan membuatmu bahagia.

Selamat tinggal Jinnie, jaga dirimu baik-baik. Sampai bertemu lagi.

Jin yang sudah berusaha bersikap kuat pun mulai meneteskan air matanya.

"Hiks- kenapa mereka mening.. Hiks galkanku sendiri. Hiks kenapa harus merek-ka HUWAAAA..."

Tangisan seorang Seokjin kecil semakin menjadi saat ia mengingat kenangan bersama kedua temannya.




"Jin! Bangun! Oi! Bangun atau kusiram kau!"

"Yoongi! Jangan mengagetkanku bodoh!" Namja yang disebut Yoongi itu hanya bisa mendengus melihat perlakuan temannya yang masih menggeliat manja di kasur.

Min Yoongi, sahabat Jin sejak SMA. Mereka tak sengaja bertemu di atap sekolah. Persahabatan ini dimulai dengan pertengkaran masalah ayam duluan apa telur duluan, dan berakhir bersahabat langgeng sampai sekarang. Dan sampai saat ini mereka belum menemukan jawaban dari pertengkaran mereka.

Devil and Angel [Taejinkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang