4

758 74 9
                                        

"Jungkook! Kau habis darimana saja?!! Eoh Jinnie?"

"Ah, Hobie."

Seokjin langsung memeluk erat namja dengan senyum heart yang dapat membuat seseorang merasa hangat hanya dengan melihat senyumnya. Namja yang disebut Hobi itu memiliki nama Jung Hoseok. Ia satu perumahan dengan Seokjin, namun beda komplek dan ia sudah seperti kakak bagi Seokjin.

"Hoobie... Kapan main lagi?"

"Nanti bagaimana? Aku sudah rindu main dengan Jinnieku." Hoseok langsung mengusap surai rambut Jin gemas.

"Ah kebetulan kemarin aku beli game baru,  ayo-"

"Ekhem. "

Dehaman dari Jungkook sukses membuat dua sejoli itu mengalihkan kedua netranya ke arah Jungkook.

"Ah. Jungkook kau kenal Jinnie?"

"Iya." Jawab Jungkook cuek.

"Dan kau kenal Jinnie?" Jungkook sungguh bingung, ia sudah lama bersahabat dengan Hoseok dan ia sudah mengenal hampir seluruh temannya, tapi kenapa ia tak pernah tau Jinnie?

"Ah dia satu perumahan dengaku, tapi kita beda komplek." Hosoek menjawab seadanya dan langsung mengalihkan perhatiannya pada Seokjin.

"Hoobie. Janji main kan?"

"Uh tentu saja Jinnie."

"Yes! Nanti aku ajak Yoongi!"

"Iya iya my Jinnieku yang manis."

"Aku tampan Hoobie, berhenti bilang begitu."

Jungkook hanya bisa memperhatikan sahabatnya yang tengah asik mencubit manja pipi gembul Seokjin. Jungkook kan mau juga:(

"Ih ini liat pipimu gembul sekali, aaa lucunya."

"Hoobi--ie, h-enti-kyan."

"Ekhem." Kedua kalinya Jungkook berdeham, sepertinya ia sedang keselak kecoa, itulah yang ada di pikiran Seokjin.

"Aa maafkan aku Jungkook. Aku mau memesan dulu. Hobie mau apa?"

"Ah, aku tak usah, tadi kesini cuma mau nyamperin tu kelinci berotot doang."

"Okei, kalau Jung--"

"Aku akan mengantarmu. Hobi, kau jaga meja ya."

"Iye."

Kedua sejoli itu langsung memesan makanan untuk kebutuhan perut mereka yang sedang meronta-ronta sekarang. Hobie berusaha menganalisa perilaku Jungkook. Apakah Jinnie temannya? Kenapa ia seperti orang yang berbeda saat bersama Jinnie? Argh bodo amat, toh Jungkook bebas mau berteman sama siapa aja.

"Kau pesan apa Jinnie?"

"Ah aku mau ramen saja."

"Ramen biasa, tidak terlalu pedas dan tidak pakai bawang putih kan?"

"Eh? Bagaimana ka--"

"Hehe, sudah kubilang aku sangat mengenalmu."

Seokjin hanya bisa menganga, kenapa namja ini tau makanan yang akan ia pesan? Dia baru bertemu Jungkook kemarin. Ingat itu KEMARIN. Apakah Jungkook sebenarnya cenayang?

Sesaat setelah Jungkook mengatakan hal itu. Entah darimana, Seokjin melihat kepingan ingatan ia makan ramen di kedai kecil dengan interior dari kayu dan disitu ia sedamh bersama seorang namja kecil.

'kepalaku sakit.'

Jungkook yang melihat Seokjin dari tadi memegangi kepalanya menjadi khawatir.

"Jinnie, Jinnie?"

Tersadar akan suara Jungkook, rasa sakitnya perlahan menghilang, tapi masih membekas nyeri.

"... em yaa?"

"Kamu gapapa?"

"Oh gapapa." Seokjin memperlihatkan senyum indahnya. Jungkook yang melihat itu langsung merasa pipinya memanas. Tapi seperti ada sesuatu dibalik senyum Seokjin padanya, tapi ia berusaha mengesampingkan hal itu. Ia hanya ingin melihat namja manis itu tersenyum indah.

"Udah pesen?"

"Udah."

"Oke kuy balik, Hobie dah nunggu."

[Taman Belakang]

Seokjin sedang termenung di salah satu bangku di pojok taman. Pikirannya tertuju pada kepingan ingatan yang ia lihat hari ini.

'Namja kecil itu siapa? Argh kenapa ngeblur sih, apa otakku harus dikasih software buat HD in pikiran ya?'

"Guk guk guk!"

"...."

"Eh halo yeontannie~ aduh, gemes banget sih."

Seokjin yang melihat puppy manisnya itu langsung menhampirinya dengan bahagia. Ia langsung mengelus gemas puppy manisnya itu.

Tanpa disadari ada sosok yang memperhatikan mereka dari belakang pohon dan sosok itu tersenyum tipis, seperti lega telah melihat Seokjin menorehkan senyum yang membuat siapapun yang melihatnya turut merasa bahagia.

"Yosh, ayo kita jalan-jalan!"

"Guk!"

"Yontannie mau kemana kamu?"

Seokjin daritadi dibuat bingung oleh ulah Yeontan yang langsung menariknya ke arah belakang pohon besar depan taman.

"Guk! Guk!!"

"Eit, Yeontannie mau kema-- eh?"

"Hah! hah Guk! Guk!" Yeontan menggonggong ke seseorang yang bisa kita tau adalah orang yang merawat Yeontan, Kim Taehyung.

"Taehyung? Kamu disini? Kenapa kau sembunyi?" Ucap Seokjin tanpa ketakutan seperti sebelumnya, entah mengapa saat ini wajah Taehyung terlihat seperti sedang menahan malu dan aura menyeramkan yang sering Seokjin lihat sudah tak terasa lagi.

"Ah tidak. Aku-- Aku- hanya ingin melihat Yeontan." Jawab Tae

"Guk guk!"

Seokjin tersenyum tipis mendengar Taehyung berbicara terbata-bata.

"Jin."

"Iya?"

"... Maaf, ga jadi."

"..."

'Kau membuatku penasaran K-I-M sialan'
'Eh kan gw juga Kim.'

"Oke baiklah, by the way, aku balik dulu, sepertinya temanku sudah menunggu. Titip Yeontannie yaa."

"teman siapa?"

"E-eh.." Seokjin sempat kaget. Dia tidak salah dengar kan?

"Lupakan. Take care."

"O-okay."

Seokjin berjalan ke arah parkiran untuk menemui Hobie sambil berpikir keras tentang sikap kedua pangeran yang membuatnya pusing.

'Argh tadi si Jungkook sekarang Taehyung. Pangeran kampus emang pada aneh-aneh ya.'

Tbc.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Devil and Angel [Taejinkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang