01.

181 44 0
                                    

Suasana gelap mulai megepung rumahku dan seisinya,kebo sekali ternyata diriku. Ya aku ketiduran selepas mengerjai seseorang ditelegram,lagi dan lagi aku bosan dan bushhhh. aku mulai mengeklik tombol pencarian di Youtube tentang "Cara mempunyai pacar cepat tanpa jampi-jampi",tanpa perlu berlama-lama ia mulai menjelaskanya secara detail,dan akhirnya. Jariku membawaku ke pak playstore dan mensech Tantan . Awalnya aku geli sendiri,tapi mayanlah banyak cowo-cowo ganteng disini.


Ada yang berpose dengan rambut gondrong,serta belakan rambut didepan, ada juga yang berpose seperti jamet kedinginan, tak ketinggalan pula pastinya filter Instagram. Jariku mulai lihai membalas satu persatu pesan singkat yang dikirimkan cowo-cowo itu,kita mengobrol tentang bisnis, sekolah atau hanya sekedar menanyakan tempat tinggal.  Hingga pada akhirnya aku menemukan satu cowo yang sedikit unik bagiku,dia memiliki username dengan nama jodohku tak ada yang salah.Aku sediripun berusername dengan nama  pacarku. Mungkin cocok fikirku.


Anjay pacarku

Iya by

Belum apa-apa aja udah ngasi damage aja wkwk

Baperan amat si masnya,kaya kaga pernah di pangil by aja

Kata siapa? Buktinya tadi gue dipangil by tuh

Mana ada,gue ngetik doang kaga mangil

Yaudah gue pastiin suatu saat lo bakal mangil gue "by" secara langsung. Tunggu tanggal mainnya aja

Prik banget dah

Tunggu ya
(read)

Tak terasa setan dikamarku mulai menaburkan benih kantuk dimataku,mulutku dengan refleknya menguap. Pesan dari jodohku tak sengaja kuabaikan,dan aku mulai merebahkan tubuhku serta memeluk Topa bantal guling kesayanganku.

Hingga pagi harinya..
Badanku terpental mendarat dengan kasar, bokongku mencium ubin keras seperti hatinya si Dodi. Rupanya suara pintu gobrakan Mother engkos sang pemilik kontrakan.
Ku langkahkan kakiku dengan gontai seperti seseorang yang habis minum ao semalaman,dengan rambut yang acak-acakan seperti singa kebun binatang.

"Aduh Bu, 3 hari lagi. Nanti Ita bayar suer",pintaku dengan muka sok imut.

Si Ibu tetap kekeh, "Ga bisa Ita,udah nunggak dua bulan. Pilih bayar sekarang atau angkat tangan dari kontrakan saya!".

Tak ada cara lain,aku mulai berjongkok dan memeluk kaki Ibu. Berharap akan ada mukjizat datang meyelamatkan hidupku.

"Assalamualikum Permisi Bu, ada apa ya?", tanya seseorang laki-laki kepada Ibu ini.

"Ini lho,gamau bayar kontrakan padahalkan udah nunggak dua bulan",jelasnya.

Tanpa berpikir lama,sebuah lembaran-lembaran uang seratus ribu ia berikan kepada sang Ibu. Ibu kontrakanpun melangkah pergi meninggalkanku dengan lelaki asing ini.

"Harusnya lo gaperlu bayarin, gue gamau hutang budin",kataku.

"Santai aja kalik, lo jugakan pacar gue",jawabnya santai dengan mengelus puncak kepalaku.

Aku terdiam, dengan mulut yang mengaga hingga mengeluarkan sebuah cairan. Sambil menatap langkah lelaki itu yang mulai pergi menjauh meninggalkan hati yang amat gedepak gedebuk ini.

Sebuah tepukan bahu yang menyadarkan lamunanku,

"Eh, lo kenapa sampai ngeces gini ta?",tanya seseorang itu dengan kepo. Ya siapa lagi kalau bukan Sarmiah?

Reflek aku langsung mengusap pulau sumatra yang telah aku buat ini,sambil berkata "Kaga,itu tadi Mother engkos kesini. Biasa nagih,terus ada cowo dateng-dateng langsung bayarin. Mana ngaku-ngaku kalau gue pacarnya".

Kalian tau respon Mia seperti apa?,Mia mendekatkan tangannya diatas kepalaku dengan ekspresi yang mencurigakan.

Serta mulut yang komat kamit merafalkan Ayat Kursi."Allahu la ilaha illa huwal hayyulqayumu,lata'hudzuhu sinatuw wala naum,lahu ma fis samawatu wama fil ardli,mandzalladzi yasfa'u indhu ia biidznih,ya'lamu ma bayna aydihim wama khalfahum,wala yuhituna bisyaiim min ilmihi illa bimasya', wasi'a kursiyyuhus samawatu wal ardla,wala yauduhu hifdhuhuma wahuwal'aliyyul 'adhim,lungo o koe dedemit engkang mboten direstuni gusti Allah. Iki kancaku,rasah mbok dipek awake,metuo metuo mesake ijek jomblo soale".

Terlintas sedikit ide dipikiranku untuk mengerjai Sarmia,mataku ku gerakkan keatas serta megerang,dan Plakkk.

"MIA!!!,loro asem loro". Logat jawaku akhirnya keluar.

Mia melakukan sujud syukur ,entah apa akupun tidak paham kenapa dia seedan ini. Lalu dengan tangan menegadah dia berucap "Maturnuwun gusti,mpun di medalke dedemit jomblo niki".

Lalu berdiri dan memelukku dengan tragis. "Lo gapapa?. Ta gue tadi khawatir banget lo  bisa dirasukin dedemit jomblo kaya gitu",seraya mengapit pipiku dengan kedua tanganya yang bau brambang.

"Lo tuh ya,mentang-mentang gue jomblo,lo seenaknya gitu". Kataku sambil bibir yang membentuk segitiga kerucut.

Mia hanya membalas ocehanku dengan seutas cengar cengir serta mengaruk tengkuknya yang tak gatal. "Gue tuh kaget gitu lho,soalnya kaga ada sejarahnya ada cowo yang ngaku-ngaku jadi pacar lo. Jangankan ngaku,mantan-mantan lo yang dulu juga ogah-ogahan ngangep lo pacarnya".

Aku memutar bola mataku malas,"Iya deh iya,lo mah semok kaya gitar spanyol. Modelan triplek sama tampang pas-pasan mah seringnya jadi pelampiasan".

"Adek cinta tak selamanya indah dek". Ledek Mia

IMAMKU LEWAT VIRTUAL(Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang