🏨 Bagian Tiga

34 3 3
                                    

"Senang bertemu kembali, Nataya"

Nataya mengerjapkan matanya menatap Jungwoo heran.

"Jangan bilang lo nyuruh gue ke sini cuma untuk ini?" tanyanya.

Jungwoo terkekeh kecil membuat Nataya semakin heran. "Mana bahasa formal kamu yang tadi?"

Nataya reflek menutup mulutnya. Dia lupa Jungwoo saat ini adalah bosnya.

Jungwoo terkekeh lagi. Nataya sangat menggemaskan di matanya. "Gapapa kok, aku lebih suka kamu kaya gini."

Perkataan Jungwoo berhasil membuat Nataya tercengang. Kenapa lelaki ini frontal sekali? dia jadi terlihat sama persis seperti Jungwoo yang dulu.

Nataya berdeham. "Harusnya lo marah."

"Marah kenapa? Oh... karena kamu telat pas meeting?" tanya Jungwoo santai.

Nataya menggeleng. "Karena gue ninggalin lo. Setelah sekian lama gue rasa ini bukan respon yang pantas ketika kita ketemu lagi."

Jungwoo tersenyum kecil. "Kamu kan tahu aku gak pernah bisa marah sama kamu."

"Setelah apa yang gue lakuin?" tanya Nataya tak percaya.

Jungwoo mengangguk kemudian bergeser mendekat ke arah Nataya. Dielusnya rambut Nataya pelan kemudian berkata, "awalnya aku memang marah, aku kecewa, tapi setelah lihat kamu lagi di sini, semua rasa marah aku hilang.

"Aku rindu, sampai rasanya aku mau meluk kamu aja tadi. Untungnya aku bisa tahan," Jungwoo mengakhiri dengan senyuman.

Nataya terdiam menatap Jungwoo. Mengapa Jungwoo masih seperti ini? dia tidak bisa melihat Jungwoo seperti ini. Bukan ini yang dia inginkan.

Nataya berdiri, berusaha menjauh dari Jungwoo. "Kalau gak ada hal penting yang mau lo omongin lebih baik gue pulang."

Air muka Jungwoo berubah, dia terlihat sedih. "Kamu gak lanjut kerja?" tanyanya mencoba tenang.

"Gue libur. Gue masuk cuma karena ada meeting pagi ini. Lebih tepatnya, gara-gara lo."

Jungwoo mencubit pipi Nataya gemas. Mau sejutek apapun Nataya padanya di mata Jungwoo dia tetap menggemaskan.

"Ayo aku antar pulang," ajak Jungwoo.

"Gak usah, gue bisa pulang sendiri. Mending lo lanjut kerja aja."

"Udah, gak usah gengsi. Ayo!" Jungwoo mengambil tangan Nataya dan menariknya keluar.

• Mr. Ex •

Mobil Jungwoo di isi oleh keheningan. Nataya dari tadi hanya diam menghadap jendela. Perempuan itu merajuk karena Jungwoo memaksa mengantarnya.

"Kamu kerja di bagian pastry ya?" tanya Jungwoo untuk kesekian kalinya. Sebab dari tadi pertanyaan yang dilontarkannya tak ada satu pun yang dijawab oleh Nataya. Kasian sekali Jungwoo.

Jungwoo menghela napas kecewa. Padahal dia sangat rindu berbicara bersama Nataya. Dia lebih suka Nataya jutek padanya dari pada diam mengabaikannya seperti ini.

"Nataya?" panggilnya.

Nataya tak menjawab. Padahal Jungwoo yakin dia dengar. "Kamu marah, ya?"

Tak ada jawaban.

"Maaf, ya?"

Nataya membalikkan badannya menghadap Jungwoo. Mata Jungwoo langsung berbinar melihat respon Nataya.

"Lo mau gue maafin?" tanya Nataya.

Jungwoo mengangguk antusias.

"Menjauh dari gue. Jangan pernah deketin gue lagi di tempat kerja atau dimanapun."

Seketika bahu Jungwoo turun. Pandangan matanya berubah sedih. "Gak ada syarat yang lain?"

Nataya menggeleng. "Enggak, cuma itu. Gampangkan?"

"Aku gak bisa."

"Loh kenapa? lo gak mau maaf dari gue?" tanya Nataya.

Jungwoo menatap Nataya lelah. "Taya, bisa gak kamu berhenti nyuruh aku menjauh? aku gak akan pernah bisa."

"Kenapa? 5 tahun aja lo bisa, kenapa sekarang gak bisa!" bentak Nataya.

"Siapa bilang aku bisa? kamu tahu keadaan aku? aku hampir gila nyariin kamu!" balas Jungwoo.

"Terus kenapa lo gak marah? kenapa lo gak marah aja saat ketemu gue lagi? harusnya lo marah! gue udah buat lo hampir gila, Jungwoo!"

"Aku gak mau kehilangan kamu lagi." Suara Jungwoo melemah.

Nataya menggeleng tak habis pikir. "Bodoh!"

Jungwoo menghentikan mobilnya. "Ini rumah kamu kan? kita udah sampai. Sebaiknya kamu turun, aku gak mau kamu marah-marah lagi."

"Kenapa? bosen lo liat gue marah terus?" tanya Nataya makin ngegas.

"Astaga, Taya. Aku cuma gak mau urat leher kamu putus karena kebanyakan marah-marah," jawab Jungwoo mencoba sabar.

Nataya memutar bola matanya. "Ngeles!"

Nataya turun dari mobil dengan muka ditekuk membuat Jungwoo terkekeh. Gadis ini benar-benar sesuatu.

Jungwoo menurunkan kaca jendelanya. "Sampai jumpa besok, sayang!" teriak Jungwoo.

Dengan cepat Jungwoo melajukan mobilnya dari sana setelah melihat Nataya mulai membuka sepatunya dan bersiap melemparkannya ke arah Jungwoo.

"Sialan tu cowok!" gerutu Nataya.

Ini tidak bisa dibiarkan. Dia tidak bisa jika Jungwoo terus berada di sekitarnya seperti ini.

Karena dia tidak yakin dia akan tahan.

• Mr. Ex •

Hai! kali ini gak ada kamus lagi kok guys! Gak ada kata-kata yang buat kalian bingungkan?

BONUS

Love,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Love,

From jungwoo 😋

Mr. Ex | JUNGWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang