𝘀𝗲𝗹𝗲𝗯𝘁𝘄𝗶𝘁, 𝗃𝖺𝖾𝗆𝗃𝖾𝗇

O3

"masih mau nambah apa udah?" tanya hussein ketika maniknya melihat trolley belanja yang jevan dorong sudah penuh dengan snacks dan makanan lainnya.

"eemmm ... udah nih kayaknya. udah lumayan banyak." jawab jevan.

'itu sih bukan lumayan banyak bor, tapi BANYAK BANGET ANJRIT SIAPA YANG MAU NGABISIN?! PUNYA GUA CUMA SEPEREMPAT DARI NI KERANJANG PLASTIK BUSET!' batin hussein nelangsa.

bagaimana ya, belanjaan yang jevan beli hampir membentuk gunungan. belum lagi snacks berukuran kecil yang jumlahnya sangat banyak. hussein sih sudah tidak kaget lagi pada sang sahabat jika membeli jajanan sudah seperti kulakan.

usai mendapat jawaban dari jevan, hussein mengajak menuju kasir untuk membayar belanjaan mereka berdua.

"kuy lah bayar kalo udah." hussein melangkahkan kakinya menuju kasir sembari melihat rak-rak makanan ringan di samping kanan-kirinya.

"sek, bentar." jevan mengabaikan ajakan temannya itu. ia lebih memilih memotret barang belanjaannya terlebih dahulu. mengambil ponselnya yang disimpan pada kantong jaket, lalu menghidupkan data selulernya.

si pemuda bermata senyum itu menekan aplikasi kamera. setelah berhasil memotret belanjaannya, ia segera berpindah ke aplikasi berlogo burung berwarna biru, aplikasi yang membuatnya menjadi seorang selebritis. kemudian memposting hasil jepretannya tadi di aplikasi tersebut.

lihat? baru diposting saja jumlah angka like-nya sudah menyentuh angka seratus. padahal yang diposting hanya foto snacks dan makanan berat lainnya.

setelah memposting, jevan mematikan data seluler dan memasukkan kembali ponselnya ke dalam jaket, melangkah menyusul hussein yang sudah berada di kasir.

sepasang sahabat tersebut tengah berjalan pulang ke rumah hussein sembari berbincang setelah pergi belanja dari minimarket. sesekali jevan akan berhenti ketika melihat kucing dan mengajaknya bicara.