~Luila side
"Pagi mah"sapaku, lalu duduk di meja makan.
"Oh, pagi luila"sapa mamaku balik.
Kemudian mamaku mengambil roti lalu mengolesinya dengan selai dan menyerahkannya padaku, kami memulai sarapan dengan keheningan, karena mamaku tidak suka jika ada orang yang makan sambil mengobrol, sebab itu tidaklah sopan.
Tidak butuh waktu lama aku pun selesai, aku berjalan menuju mama yang hampir selesai juga.
"Mah,luila berangkat sekolah ya? "Pamitku setelah mencium pipi mama.
"Iya, hati-hati di jalan! "Ucap mama sambil mengusap suraiku.
Aku pun keluar, dan berangkat ke sekolah.
°°°
Namaku Luila Camelia, aku berumur 14 tahun sekarang aku sekolah ditingkat pertama yaitu SMP kelas IX, yang tadi mamaku, namanya Rosya Argil, ayahku telah meninggal saat aku berusia 2 tahun.
"Lila!, tunggu!!"teriak seseorang yang aku tahu dia siapa, seorang gadis cerewet yang super duper kepo dan pikirannya sedikit lemot, dia sahabatku namanya Niku safira.
Dia berdiri didepanku sambil ngos-ngosan dengan penampilan acak-acakan terlihat disurai pirangnya, aku yakin dia lari sangat kencang.
"Hosh...lila kau...hosh, harus lihat ini...hosh"ucapnya dengan nafas yang tidak beraturan sambil menunjukkan hanphonenya. Mataku terbelalak saat melihat layarnya.
"Kyaaa!! "Pekikku, aku menoleh padanya dengan tatapan terkejut.
"Hehe, hebatkan aku"ucapnya bangga.
Aku memutar bola mataku malas.
"Sombong sekali, tapi bagaimana kau bisa mendapatkan novel ini niku, bukankah novelnya sudah laris?"tanyaku disertai rengekan.
"Itu karna kakaku bekerja ditempat penerbitan novel itu, oh ya lila aku mendapatkan dua novel lho, kalau kau mau, kau bisa ambil satu"ucapnya.
Ah, dia baik sekali, saking senangnya aku memeluknya.
"Makasih niku, kau memang sahabatku"
"Iya-iya,sudah jangan peluk lagi, ayo kesekolah nanti telat"ucapnya.
Aku melepas pelukanku dan kami berjalan beriringan menuju kesekolah.
°°°
Tak butuh waktu lama kami sampai ke sekolah, sebab apertemantku dekat dengan sekolah.
"Niku, aku mau ke perpustakaan dulu ya? "Ucapku.
"Ngapain?"tanya niku, tuhkan keluar sudah sifat keponya.
"Mau terbang"ucapku sarkas.
"Oh, emang kamu punya sayap?"tanyanya lagi.
Aku menepuk jidatku, ya ampun.
"Kau itu bego atau apasih, aku mau ke perpustakaan mau balikin buku"jawab ku setengah teriak
"Ish, buku apa?
"Fantasi"
"Judulnya?"
"My prince fantasy"
"Gimana-"sebelum ia bertanya langsung ku potong.
"Aku mau keperpustakaan, nunggu kamu selesai bertanya keburu meteor jatuh"ucapku kesal.
Aku berjalan menuju perpustakaan, niku ia masih bersamaku, kami memasuki lorong-lorong sekolah, memang perpustakaannya jauh diujung sana.
"Lila, jika kamu percaya keajaiban, kamu mau apa?"tanya dia lagi sambil memecah keheningan.
"Em, mungkin pergi kedunia fantasi dan bertemu pangeranku"jawabku sambil tersenyum geli.
"Hah, masih dengan permintaan yang sama yah"katanya.
"Ya, aku ingin menunggunya"gumamku.
Keheningan pun terjadi kami sama-sama diam menuju perpustakaan.
"Memangnya ada keajaiban seperti itu, ingin sih tidak percaya, tapi hatiku bilang teruslah menunggu"batinku.
°°°
Di perpustakaan.
"Terima kasih"ucapku dan berbalik ingin menuju kelas.
"Niku,kapan sampainya buku itu? "Tanyaku.
"Nanti sore, mungkin saat kita pulang sekolah"jawabnya, kubalas deheman.
Saat aku fokus menatap lorong sekolah tiba-tiba aku dikejutkan dengan kedatangan anak laki-laki yang super bikin aku darah tinggi, namanya Alzen Xander, dia termasuk badboy disekolah, terlihat dari gaya pakaiannya yang tidak rapi, yah walau bisa kubilang sedikit tampan, sedikit ya...
"Yo, luila"sapanya, oh ya dia seorang idola di sekolahku.
"Hemph"aku membuang mukaku malas dan berjalan cuek meninggalkannya.
"Lila tunggu!!"teriak niku"maaf"ucapnya kepada Alzen, kemudian dia menyusulku.
Tanpa kusadari Alzen menyeringai"sudah waktunya"gumamnya sangat pelan lebih mirip bisikan.
°°°
Dikelas...
Aku duduk dibangku barisan depan bersama niku.
"lila, tadi itu Alzen nyapamu lho, kok gak dibalas?, padahal dia suka sama kamu"ucap niku.
Aku menghembuskan nafasku kasar"aku gak suka sama dia, mending aku sama pangeranku"ucapku sambil membayangkannya.
"Huh, kalau kau mikir kaya gitu, sampai tua gak bakalan dapat jodoh"ucapnya.
"Biarin, aku gak peduli"ucapku jutek.
"Yasudah deh, aku doa'in dapat pangeran berhati es batu cocok sama kamu kepala batu"ucapnya sarkas disertai kekehan.
"Sialan"umpatku, dan membuang muka ke arah jendela, memang sih mustahil, tapi...., aku masih berharap, hehe dasar keinginan aneh.
Skippp....
Kringgg, bel pulang sekolah berbunyi.
Aku dijalan bersama niku, saat dipersimpangan, kami berpisah karena apartementku berbeda arah dengan rumah Niku.
"Dah lila, nanti tunggu kurirnya datang ya! "Peringatnya sambil melambaikan tangan.
"Hem dah"ucapku dengan lambaian.
Aku pun berbelok ingin pulang ke apertemant.
°°°
oke segini dulu.
Jangan lupa vote and coment ceritanya.
Dan maaf kalau banyak tpyo maklum karya pertama author.
Dah, see you next chapter.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Delusi
FantasíaMenceritakan seorang gadis yang sangat menyukai hal-hal yang berbau fantasi, sampai-sampai ia selalu menghayalkan seorang pangeran dari dunia fantasi datang untuk menjemputnya, hingga suatu hari khayalannya menjadi nyata, namun tidak semulus yg ia d...