CHAPTER 3

6 1 0
                                    

❣❣❣


San POV

"kak, aku pulang" sahut San saat masuk kedalam rumah. "hey dek tumben udah pulang biasanya sore" sahut kak Seokjin. "oh itu gurunya pada rapat" sahut San langsung keatas.

Dua bersaudara ini sedang berada diruang tv sedang menonton film. "dek, nanti sabtu kita jengunk bayi ayah ya, elo ikut ya" sahut kak Seokjin. "enggak ah males" sahut San sambil fokus nonton.

"kalo gak ikut aku bakar tuh boneka boneka dikamar elo sekarang ya,byee" sahut kak Seokjin beranjak dan langsung dipeluk oleh San erat.

"ahhh.....jangan okkey okkey aku ikutt..pliss okkey aku ikut" sahut San memelas dan membuat kakaknya tertawa geli. "okkey good that's my brother" sahut kak Seokjin.

❣❣❣

saat ini San berada dikamarnya dia sedang main hpnya. "tunggu ini kan gua, iiddihh berita macam apa ini anjay siapa yang bikin berita hoaxs gini sih, mana mau gua sama seoyun" sahut san yang sedang melihta media sosialnya.

seoyun_xxx ohh ini nama akunnya batin san. San menstalk akun seoyun, Seoyun mempunyai banyak penggemar tapi ada yang aneh disini. "seoyun jangan so pamer gitu lah jelek mukanya masih bagusan..." ternyata San membaca komen negatif tentang Seoyun.

"apa Seoyun baca ini ya, kasian amat dah tuh anak" sahut San sambil melihat lihat lagi akun Seoyun.

❣❣❣

Hari sabtu pun tiba, kak Seokjin dan San pergi menuju rumah sakit yang dikirim oleh ayahnya. Sebernya San agak terpaksa, bukkan karena tidak mau bertemu ayahnya justru dia kangen dengan ayahnya. Tetapi dia tidak suka dengan ibu tirinya itu.

" San sebelum masuk, gua nitip pesen sama elo. Jangan buat gaduh disini dan jangan buat ibu tiri kita marah, kasian" sahut kak Seokjin sebelum memasuki kamar. San hanya menggangguk apa yang diakatan kakaknya.

Sambil membawa bunga kak Seokjin membuka pintu dan diikuti oleh San dibelakang membawa buah.

Saat mereka masuk ayahnya langsung memeluk mereka berdua dengan hangat.

" Seokjin, San ayah kangen kalian nak, gimana kabar kalian" sahut ayahnya sambil melepas pelukannya. "baik yah, ayah sendiri baik kan" sahut San dengan nada lembut karena dia sayang dengan ayahnya.

"baik nak, sini liat adik kalian cantik bukan seperti ibunya haha" sahut ayahnya menuntun mereka menuju tempat tidur ibu tirinya. "iya ayah, ini kita bawa buah sama bunga semoga ibu suka" sahut kak Seokjin.

"makasih Seokjin dan San" sahut ibu tirinya. Sudah beberapa jam mereka disini mengobrol bersama dengan ayahnya. San yang sudah mulai bosan langsung berpamitan dengan ayahnya lalu pergi meninggalkan kak Seokjin.

" San..tunggu..YA..." sahut Seokjin memegang tangannya San. "elo kenapa lagi hah??" sahut San dilorong rumah sakit. Sebelum Seokjin menyusul San, Seokjin berpamitan dulu dengan ayahnya dan ibu tiri.

" bosen" sahut San dengan dingin. "ck..ya senggaknya bilang ke aku gak langsung nyosor keluar gitu dong, elo kan tau kita jarang ketemu ayah kan dan baru baru ini ibu tiri kita lagi baik. Denger kak....Sann"

"mama...huss huss" sahut San, San ternyata menangis. Dia keluar bukan karena bosan tetapi dia mengingat ibunya tersayang. Seokjin yang tau tentang phobia yang dialami San selama ini langsung memeluk San layaknya abang.

"hey, kalo elo kayak gini terus elo gak akan bisa sembuh mulu. Elo harus bisa lupain semuanya yang berlalu biar lah berlalu. okkey bro. Kakak tau adek kuat kok" sahut Seokjin yang langusng mengajak San menuju mobil.

Ternyata seorang Choi San yang anaknya cool dan dingin ini isinya berhati lemah.

Setiap seminggu sekali san sering kedokter untuk konsultasi tentang fobianya ini bersama Seokjin, Seokjin merasa prihatin melihatnya.

Ternyata fobia gua masih belum sembuh batin San.

❣❣❣















Hai semuanya maap bgt kemaren sabtu aku gak update soalnya aku lagi mau persiapan PTS jadi aku gak on dulu, dan ya walaupun aku bekerja keras tp nilainya tidak rada memuaskan, tapi tak apa apa namanya juga belajar okey. See you all yang blm PTS or yang mau PTS semangatt semunya jangan menyerah bye 👋👋


THANTOPHOBIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang