》PART 3

1.2K 155 12
                                    

Mau update cepet?
Komentar banyak, minimal ngebacot kek
ANJIM!

Canda sayang. Cekidottt!
🐸🐸🐸

Seminggu ini (Namakamu) hanya membuat desain untuk peluncuran gaun wedding terbaru. Selama (Namakamu) bekerja memang tidak ada yang memesan lagi, dan pesanan sebelumnya juga sedang dikerjakan oleh pekerja lain.

Di ruangannya saat ini (Namakamu) sedang menggambar dengan teliti. Berbeda dengan Rena-asistennya, yang hanya mengemil sambil bermain gadget.

Di saat keasyikan dengan dunianya masing-masing, mereka sampai tidak sadar ada yang masuk ke ruangan itu.

"(Namakamu)!"

Sadar ada yang memanggil (Namakamu) disertai dengan isakan kecil, wanita itu mendongak. Seseorang yang memanggilnya sedang berlari ke arahnya. (Namakamu) berdiri dan langsung dipeluk oleh seseorang itu.

"Syukurlah kita bisa ketemu lagi."

Rena bingung dengan situasi ini, lalu dia memilih untuk pergi dan membiarkan mereka berduaan. Tak lupa juga Rena menutup pintunya.

"Iya, Manda."

Amanda, itulah orangnya yang seminggu lalu diberitahukan Salsha bahwa akan berkunjung. Wanita yang sudah memiliki dua anak itu, melepaskan pelukan mereka. Tangisannya pun tidak ingin berhenti.

"Lo ke mana aja sih? Gak ada kabar sama sekali," omelnya. (Namakamu) terkekeh, ia mengajak Amanda untuk duduk di sofa.

"Alhamdulilah kan kita udah ketemu lagi," jawab (Namakamu) tersenyum. Wanita itu juga mengambil tisu untuk menghapus air mata sahabatnya.

"Gue kaget banget waktu Salsha bilang lo di sini. Hari itu juga gue pengen dateng ke sini. Tapi bertepatan di hari itu, anak gue lagi disakit."

"Oh iya, Kenzo yang sakit, ya? Sekarang gimana? Ikut ke sini?"

Amanda menatap (Namakamu) bingung. Bisa-bisanya dia tahu nama anak keduanya. Padahal ini pertemuan pertama mereka setelah 7 tahun lamanya.

"Kaget ya kenapa aku bisa tau?" (Namakamu) tertawa.

"Iya. Kok bisa tau?"

"Aku follow kamu di instagram. Tau Salsha punya boutique juga dari situ. Itu kenapa aku bisa di Indo lagi."

"Seriusan? Kok gue gak sadar?"

"Aku sengaja pake nama samaran." (Namakamu) menyengir.

Amanda merasa aneh. Setelah menghapus air matanya, ia menatap (Namakamu) dengan tatapan tajam. Amanda ingin meminta penjelasan.

"Kenapa lo ngilang? Gue sampe mikir yang nggak-nggak. Tapi syukurnya sekarang lo baik-baik aja, dan kayaknya lebih baik." Amanda tersenyum manis, dia senang dengan (Namakamu) yang sekarang. Seakan tidak memiliki beban. "Cerita sama gue dong."

"Sebenernya aku kurang inget kenapa aku bisa di Aussie. Pokoknya selama dua tahun lebih aku lagi pengobatan, satu tahun pemulihan dan lanjut kuliah. Aku ini baru lulus setengah tahun yang lalu loh."

"Lo kuliah juga di sana?" tanya Amanda terkejut. Dan dibalas anggukan serta senyuman dari (Namakamu). "Wah, akhrinya impian lo tercapai juga."

"Makasih, Manda."

"Tapi (Nam), setau gue lo ke Jerman."

"Jerman? Nggak kok, selama tujuh tahun aku bareng kak Ari di Aussie."

Benar dugaannya, pasti ada yang disembunyikan. Amanda tahu bahwa (Namakamu) dibawa pergi oleh Ari untuk pengobatan, dan ia tahu semua itu dari Nichol. Lelaki itu yang memberi info tentang (Namakamu) atau Iqbaal kepadanya.

Mama, Here!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang